Ohm's Suffer 2

1.4K 143 13
                                    

CAN'T TAKE MY EYES AWAY

Ohm POV

Brug...

Aku menoleh ke ujung lorong dan melihat Fluke berkutat panik dengan tumpukan barang yang terjatuh. Dengan lutut menempel di lantai dia berusaha mengumpulkan barang-barang yang semburat. Wajahnya nampak khawatir.

Aku berjalan mendekatinya dan berdiri menjulang di depannya.

"Apa yang kau lakukan Nong?" tanyaku.

Dia mendongak dan tertawa, masih mencoba menahan barang-barang itu menggelinding menjauh, "Aku menabrak tumpukan kardus ini Phi..."

"Kalau jalan lihat depan Nong!" kataku mengingatkan,

"Krap Phi..."

Aku membantunya menata kembali kardus-kardus itu di tempatnya dan setelah selesai mengulurkan tangan pada Fluke untuk membantunya berdiri.

"Aduh..." Fluke nampak memijat pahanya,

"Alai na?"

"Bao krap... Hanya saja tadi pahaku terbentur ujung kardus..." katanya sambil berdiri tegak,

"Tidak apa-apa kan?"

"Tidak apa-apa tenang saja... Hanya ujung kardus!" sahutnya mencoba menenangkanku,

"Urr... Ayo!"

Kemudian kami kembali berjalan ke ruang workshop, kini kami berjalan beriringan.

Aku melirik ke samping dan melihatnya berjalan sambil menunduk. Tangannya memainkan ujung kaosnya.

"Awas... Awas!!"

Seorang pria dengan tumpukan barang berjalan dengan cepat dari arah depan. Jelas-jelas akan melewatiku dan Fluke. Fluke tak mendengar peringatan pria itu dan hampir saja tertabrak jika aku tidak menariknya dengan cepat dan membawa tubuhnya menempel di tembok lorong sempit itu.

"Ai'Fluke! Kenapa kau terus melamun? Perhatikan jalanmu! Kau hampir saja tertabrak pria tadi!" tanpa sadar aku menaikkan suaraku padanya,

"Ah... Khor tut na krap!" Fluke terlihat mengkerut karena suaraku dan aku langsung menyesal membuatnya takut,

"Aku bukan minta kau minta maaf tapi lebih perhatianlah dengan apa yang kau lakukan. Jika begini terus kau bisa terluka na..."

"Krap... Khob khun na krap! Aku akan lebih berhati-hati..." sahutnya sambil tertawa dan menepuk-nepuk bahuku.

Aku menyisir rambutku dengan jari saat melihat dia berjalan lebih dulu. Memangnya dia ini magnet bencana?! (Jadi inget si Magnet Bencana dari GMM)

Aku putuskan untuk mengamatinya dengan seksama hari itu.

Selama beberapa minggu ini, kami memang menjadi lebih dekat. Tapi seiring dengan kedekatan kami, aku menyadari satu hal tentang Fluke. Dia sangat ceroboh. Aku bersumpah, dia bahkan bisa tersandung karena aliran udara.

***

"Ai'Ohm... Apa yang kau lakukan?" tanya pria berambut kuning di depanku,

"Alai na Phi?"

"Kau terus memelototi Fluke bahkan sejak kita masih di ruangan workshop!" katanya.

Saat itu kami sedang menikmati makan siang di coffee lounge dan aku memilih untuk duduk semeja dengan P'Boun. Aku tidak terlalu menikmati makan siang semeja dengan Earth yang selalu bicara dan tertawa keras. Aku lebih suka ketenangan.

CAST STORY of Until We Meet Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang