Ohm Suffer 7

1K 95 65
                                    

Risky Choice

Fluke tahu dia menyukai Ohm. Pria itu telah berhasil mengambil hatinya dengan sikap lembut dan protektifnya.

Sejak awal, Ohm memang membuatnya tertarik. Bagaimana tidak? Pria itu berperawakan tinggi, tampan, sangat perhatian dan sayangnya 100% straight.

Apa yang akan dilakukan Fluke ketika di sebuah event dia bertemu dengan mantan Ohm yang seorang model?

Fluke POV

"Jadi kau bilang kalian ini apa?" tanya Earth sambil menjejalkan snack ke dalam mulutnya,

"P'Ohm minta ijin mendekatiku..." kataku padanya,

"Memangnya selama ini dia tidak mendekatimu?" tanyanya lagi, alisnya terangkat, menandakan dia sedang bingung saat ini,

"Earth..."

"Kenapa ga langsung aja sih? Memangnya apa bedanya berpacaran dan dia mendekatimu secara romantis?" tambahnya,

"Ayolah Earth... Itu berarti dia ingin mengenalku lebih dekat!" sahutku tak percaya.

Kadang dia suka berpura-pura bodoh hanya untuk membuatku kesal. Aku merebut bungkus keripik di tangannya dan memasukkan beberapa keping ke dalam mulutku.

"Fluke... Khu mei kho cai... Apa ini yang kau mau? Kau berangkat ke Pattaya dengan tujuan untuk mendapatkannya... Dan kau bilang padaku dia meminta ijin untuk mendekatimu?" balas Earth tak terima,

"Well... Itu berarti aku setengah jalan mendapatkannya!" kataku sambil memberi tanda V dengan tangan kananku,

"Kau bahkan tidak ada setengah jalan ke dalam celananya Fluke!" gumamnya kesal,

"Khun Katsamonat... Language please!" kataku sambil memukul kepalanya,

"Jadi sekarang kau menginginkan sesuatu yang serius?" tanyanya,

"Sepertinya P'Ohm menginginkannya!" anggukku setuju,

"Kukira kau tak tertarik dengan hubungan serius setelah kekasih drama king-mu!" cibirnya,

"Entahlah! Kurasa Ohm berbeda!"

"Yang benar saja!" sahutnya tak terima.

Aku memang pernah bilang pada Earth, malas menjalin hubungan serius lagi. Karena pacar terakhirku membawa banyak masalah. Tapi... Berubah pikiran boleh saja kan? Pria sebagus Ohm adalah alasan yang tepat untuk berubah pikiran.

"Bagaimana denganmu? Kukira kau dan Kao hanya selingan..." sahutku,

"Shiaa... Pada titik ini aku bahkan tak tahu siapa menjebak siapa!" keluhnya.

Kami berdua tertawa bersama mengingat kekonyolan situasi kami saat ini. Earth dan aku memang tak punya keberuntungan jika sudah bicara soal cinta. Aku berharap dia dan Kao benar-benar serius.

Lung Kao bukan tipe cowok yang suka main-main. Tapi menjinakkan Earth bukan hal yang mudah.

"Kau mau kemana?" tanyaku saat melihat dia mulai berbenah,

"Aku ada kencan dengan Kao setelah shooting!" sahutnya sambil mengerling padaku,

"Hah... Jangan berpura-pura seolah hubungan kalian murni dan suci, kumohon! Kau membuatku ingin muntah!" godaku,

"Apa menurutmu aku tidak terlihat murni dan suci?" tanyanya polos,

"Shia Earth!! Jangan bercanda! Tidak terhitung berapa malam sudah kau habiskan bersama di Apartemen Kao. Siapa yang percaya kalian belum melakukan apa-apa?" sahutku sambil tertawa terbahak-bahak,

CAST STORY of Until We Meet Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang