Fall For His Trap 5

893 83 21
                                    

Scandalous Young Man

Kao tak tahu bagaimana menggambarkan hubungannya dan Earth saat ini. Sudah beberapa minggu mereka terlibat dalam sebuah hubungan rumit yang tak bisa dijelaskan olehnya.

Kao sadar betul dirinya telah terperangkap dalam jaring ketertarikan yang ditebar Earth. Dan dia tak keberatan terbelit di dalamnya, bahkan mungkin jika dia harus mati karenanya.

Dia bisa merasakan dirinya semakin terbenam dalam pesona seorang Cooearth. Gagal setelah mencoba berkali-kali untuk meloloskan diri atau mungkin dia memang tak ingin melepaskan diri.

Kao POV

Ciuman Earth di leherku terasa menyiksa, lidah basahnya menjilat denyut teratur disana membuatku semakin menengadahkan kepala memberinya akses lebih untuk berbuat apapun yang dia inginkan terhadap tubuhku.

Kedua tanganku ditahan olehnya di samping tubuhku dan walau aku tahu aku bisa membebaskan diri dari siksaan itu hanya dengan satu dorongan pelan, tapi aku memilih untuk pasrah.

Saat dia menjauh dari leherku, aku bisa melihat wajah putih itu bersemu kemerahan dan matanya berselimut gairah.

"P'Kao... Touch me!" tuntutnya dengan suara serak, tepat di telingaku.

Bersamaan dengan saat Earth melumat bibirku dengan ganas, tanganku menyelinap masuk ke balik kemeja Earth. Membelai punggung dan perut datarnya hingga aku menemukan puncak keras menonjol di dadanya, kemudian memilinnya dengan ujung jariku, membuat desahan sensual keluar dari bibir bengkak Earth.

Terlalu seksi...

Terlalu menggoda...

Dengan sekali manuver aku membalik keadaan. Menghimpitnya di antara aku dan pintu.

Kepalaku menyuruk masuk ke dalam kemeja longgarnya dan lidahku mencari putingnya, menjilat, menggigit, menyedotnya penuh gairah. Pijatan dan cengkeraman tangan Earth di rambutku menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhannya.

Tanpa menunggu waktu lama, aku membuka celananya dan membiarkannya turun hingga ke lutut. Celanaku bernasib sama akibat tangan terampil Earth.

Kini kedua penis kami bersentuhan, penisku yang nampak berurat dengan batang tebal dan penis putih dengan urat merah muda milik Earth nampak begitu kontras namun menurutku ini adalah pemandangan sempurna.

Ciuman kami berlanjut, tanganku memijat penisnya dan tangan Earth ada di penisku. Lidah kami saling membelit. Engahan dan desahan memenuhi ruang kecil berbau cairan antiseptik itu.

Tapi kami tak peduli...

Yang kami pedulikan hanya mengejar kenikmatan yang saat ini nampak jelas di depan mata.

Tubuh Earth mengejang, kepalanya tersentak ke belakang, membuat ciuman kami terhenti. Bibirnya setengah terbuka, jejak saliva kami mengalir di sisi bibirnya. Tanganku spontan membekap mulutnya, menahan teriakan nikmat yang mengancam lolos.

"Ssssh... Me ben rai Earth... Phi disini na... Cai yen yen!" bisikku pelan di telinganya,

"Urgh... Umpphh... Uaaaargghhh..."

Satu tanganku masih mengurut penisnya membiarkan Earth menuntaskan orgasmenya.

Satu tanganku mendekap tubuh Earth erat-erat, menahannya tetap di tempat.

"Unh... Ummm... Aaahhh..."

Lidah Earth menjilat tanganku yang membekap mulutnya. Aku menggeser tanganku membiarkan ibu jariku membelai bibir bawahnya. Earth menggigitku. Kemudian lidahnya membelit jariku, mengulumnya nikmat seperti permen kesukaannya.

CAST STORY of Until We Meet Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang