Facing The Monster
From The Past
Earth POVBahkan sebelum aku benar-benar terbangun, aku bisa merasakan kehangatan yang menyelubungiku.
Saat aku membuka mata, cahaya matahari mengintip dari tirai tebal menyilaukan mataku. Aku berbalik, mencoba menghindari cahaya itu dan mendapati pria tampan yang berbaring bersamaku di atas tempat tidur.
"Pagi... Kau baik-baik saja?" tanyanya,
"Uhn... Aku..."
Kalimatku tak selesai karena P'Kao beringsut maju dan mengecup keningku, membuatku terkejut. Aku hanya bisa terbelalak menatapnya.
"Di apartemenku!" katanya sambil terkekeh pelan, "Bagaimana perasaanmu?"
"Lelah..." sahutku pelan.
P'Kao bangkit untuk duduk, membiarkan bed cover yang menyelimuti kami, melorot turun. Memperlihatkan bahu lebar, dada bidang dan perut six pack miliknya. Seketika aku merasakan tenggorokanku kering karena pemandangan itu.
"Aku memesankan bubur ayam untuk makan pagi! Kau mau makan sekarang?" tanyanya,
"Aku... Tidak lapar!" sahutku sambil memalingkan muka,
"Kita ada jadwal siang ini... Aku takkan membiarkanmu keluar dari sini tanpa makan pagi..." sahutnya tegas dengan bibir menipis berbahaya, argumen mengancam untuk keluar,
"P'Kao aku..." aku mau protes saat jarinya menyentuh bibirku, menghentikanku untuk bicara lebih lanjut,
"Nanti... Mandilah dulu! Aku akan menyiapkan makan pagi..."
Kao nampak tak mau dibantah. Akupun hanya bisa mendesah pasrah saat dia bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamarnya.
Setelah Kao meninggalkanku, aku berbaring diam di atas tempat tidur sambil memandang langit-langit kamarnya dan berpikir akan apa yang terjadi semalam.
Ah... Aku sungguh malu! Aku bisa mati saking malunya.
Kenapa aku harus menangis seperti itu? Sudah begitu dalam kah aku menyukainya?
Mengapa P'Kao tidak bisa memahami apa yang kuinginkan? Aku hanya ingin bersama dengannya. Aku tak memerlukan status dan pengakuan. Aku hanya ingin dirinya. Sebegitu sulitnya kah?
Aku menolak memikirkan syarat yang diajukannya karena aku tahu itu tak mungkin bagiku. Orang sepertiku. Tak mungkin mengharapkan hal seperti itu. Aku tak ingin ada orang yang terluka lagi karenaku.
***
P'Kao memaksa menyetir karena melihat wajahku yang nampak lelah. Dia menolak menyerahkan kunci mobilku. Jadi aku membiarkannya melakukannya.
Dia juga menolak untuk membicarakan masalah kami. Dia hanya bilang, "Nanti!" "Tidak sekarang!" terus menerus setiap aku hendak bicara.
Aku tak mengerti jalan pikirannya. Apa yang sedang dia rencanakan?!
"Eaaarthhhh..."
Seorang pria manis lari menyongsongku dan menubruk tubuhku cukup kencang. Kurasakan P'Kao menahan tubuhku dengan tubuhnya agar kami tak terjatuh.
"Khor tut Phi..." gumam Fluke dengan tangan memeluk tubuhku.
Dadanya bergetar karena tawa saat membantuku menyeimbangkan diri.
"Fluke... Ada apa?" tanyaku bingung,
"Ada yang harus aku bicarakan denganmu!" sahutnya cepat dan menarik tanganku,
KAMU SEDANG MEMBACA
CAST STORY of Until We Meet Again
FanfictionProject ini akan berisi cerita-cerita yang terjadi dalam keseharian para cast UWMA. Bagaimana hubungan dari para cast mereka berkembang dari awal pertemuan mereka. Fluke, Ohm, Boun, Prem, Kao, Earth, dkk... May consist the ghost ship story...