Building Temptation
Kao tahu dari awal, Earth adalah lelaki dengan pesona dan daya tarik kuat. Tapi dia tidak menyangka dirinya akan begitu terjerat pesona Earth. Satu ciuman, hanya butuh satu ciuman untuk membuatnya terus memikirkan Earth.
Dan Earth, tahu pasti bagaimana menggunakan pesonanya.
Itulah Cooearth. Dia tahu apa yang dia mau dan apalah daya Kao jika Earth sudah mengunci targetnya. Dan untuk saat ini Earth menginginkan Kao ada dalam genggamannya.
Kao POV
Merah muda. Tidak tebal, tidak juga terlalu tipis. Halus dan kenyal. Dan ough... Bibir itu bisa membuatku membayangkan banyak hal.
Bayangan bagaimana aku akan mencicipi bibirnya, menggigit bibir itu dan membuatnya membengkak telah menyiksa benakku selama berhari-hari.
'Fokus Kao... Kau membuat fokusmu melayang melalui jendela yang terbuka. Yut lei...'
"P'Kao... Bagaimana dengan adegan ini?" tanyanya sambil menunjuk satu bagian di buku skenario yang dipegangnya,
"Urgh... Boleh..." sahutku tanpa melihat bagian yang ditunjuknya.
Saat ini kami sedang berlatih reading. Membaca dan mempraktekkan adegan kami berdasarkan skenario yang ada. Proses reading diharapkan bisa membantu memperlancar proses shooting jadi ini adalah saat penting.
Permasalahannya adalah posisi kami saat ini sangat mengganggu konsentrasiku. Bagaimana tidak?!
Saat ini adalah saat makan siang dan seperti biasa aku selalu kabur mencari tempat yang tenang untuk beristirahat, tapi bocah ini mengikutiku terus.
Dan disinilah kami, duduk di lantai karpet ruang meeting.
Aku bersandar pada dinding dan Earth dengan cueknya duduk di antara kedua kakiku yang terbuka. Menyandarkan punggungnya ke tubuhku.
"Apa yang kau lakukan?" tanyaku,
"Membaca..." sahutnya,
"Kau bisa duduk sendiri..." kataku mencoba mendorongnya menjauh,
"Begini lebih hangat..." jawabnya sambil menyamankan diri, "Dan kita bisa berbagi satu buku skenario... Kau tidak membawa milikmu kan?"
Semua ini berawal dari kejadian beberapa minggu yang lalu, dimana kami telah berciuman (Baca Fall For His Trap 2).
Kami tidak pernah membicarakan hal itu setelahnya, tapi aku bisa melihat hubungan kami bergeser.
Earth kini menjadi lebih sering menginisiasi skinship dan sentuhan ringan di antara kami. Bukannya aku tidak menyukainya tapi aku tak tahu bagaimana menyikapi ini semua.
Earth bersikap seolah ini bukan apa-apa, tapi semakin lama aku semakin kesulitan menganggap semua ini tak ada artinya.
"P'Kao..." panggilnya, memecah lamunanku,
"Humm??"
"Di bagian ini apa yang harus kita lakukan?" tanyanya sambil menunjuk satu bagian di halaman itu,
"Uhn..."
"Phi... Kau tidak memperhatikan!" protesnya sambil menyodok perutku dengan sikunya,
"Aw Earth... Itu sakit na..." sahutku sambil mengerang dan menyentuh tempat dia menyodokku dengan lumayan keras,
"Siapa suruh Phi tak memperhatikanku?!" rutuknya kesal.
Urgh aku sudah tak tahan lagi, jika ini terus berlanjut, aku bisa mempermalukan diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAST STORY of Until We Meet Again
FanfictionProject ini akan berisi cerita-cerita yang terjadi dalam keseharian para cast UWMA. Bagaimana hubungan dari para cast mereka berkembang dari awal pertemuan mereka. Fluke, Ohm, Boun, Prem, Kao, Earth, dkk... May consist the ghost ship story...