Possesive Owner 10

524 54 20
                                    

Naughty Kid

Prem yang mabuk mengatakan bahwa dia mencintai Boun. Tapi Boun butuh mendengarnya saat dia sadar. Dia butuh meyakinkan dirinya bahwa Prem benar-benar mencintainya.

Malam saat Prem mabuk, Boun membawanya pulang ke condonya. Mereka berciuman di dalam mobil dan Prem bahkan mengatakan cinta. Namun begitu mereka sampai di dalam kamar, Boun tak bisa menanyai Prem atau bicara dengannya karena pria itu telah tertidur.

Apa yang terjadi saat mereka terbangun di pagi hari?!

***

Boun POV

Lift kecil itu terasa panas dan sesak. Perjalanan ke lantai 4 kali ini terasa sangat lama. Terlebih dengan Prem yang menggelayut di tubuhku. Lehernya yang hangat dan tangannya yang panas membuatku hampir tak kuasa menahan diri.

"Aaah... Hmm..." desah Prem di telingaku,

"Prem..." bibirku mengerangkan namanya.

Ting...

Lift berhenti di lantai 4 dan pintunya membuka menampilkan lorong panjang yang lenggang.

"Hia... Kunci..." katanya mengingatkan saat kami hampir sampai di depan pintu.

Mencari kunci di tubuhku menjadi tugas yang cukup sulit karena tangan Prem ikut meraba dan menepuk-nepuk kantungku dengan antusias. Saat aku berhasil menemukannya dan mencoba menariknya keluar, tangan Prem menepuk-nepuk bagian depan jeansku. Membuatku terkejut terlebih saat dia memijat tonjolan yang terbentuk disana.

"Aaaahhh..."

Krincing...

"Shiitt... Bap neng na..." rutukku sambil mencoba membungkuk, meraih kunci yang terjatuh,

"Ahahaha..."

Prem tertawa riang saat aku menjatuhkan kunci dan harus melepaskannya untuk mengambil kunci itu dari lantai.

"Prem berdiri sebentar! Aku harus..."

Aku mencoba menahannya di dinding namun Prem meremas pantatku dan merapatkan tubuh kami. Dengan gerakan malas dia menggesekkan bagian depan tubuhnya ke bagian depan tubuhku.

"Prem... Nggghhhh..."

Aku tak bisa menahan eranganku.

"Ummmphhh... P'Boun... Unggg..."

Aku menciumnya dengan gemas, menyurukkan lidahku masuk dan membuatnya kewalahan. Tangannya mencengkeram lenganku dengan erat, seolah dia tak ingin melepaskanku.

Cklek...

'Akhirnya...' batinku bersorak.

Aku membawa tubuh Prem dalam pelukanku dan berjalan mundur ke dalam kamar. Prem cekikikan di lekuk bahuku dan tangannya meraba tubuhku dengan nakal.

Bibirnya mencium kulit leherku yang terbuka dan menggigit daun telingaku.

Pria itu tertawa terbahak-bahak saat kami jatuh ke atas tempat tidur dengan cukup keras. Prem berada di bawahku, menggeliatkan badannya, sedangkan aku harus bersusah payah menahan tubuhku agar tak menindih Prem.

"P'Boun... Jjup!" tuntutnya.

Dan apa yang harus kulakukan selain mengikuti perintahnya?! Aku mencium bibir Prem yang telah membengkak dan menyelipkan lidahku masuk menemui lidah Prem dan membelainya perlahan.

Tanganku berjuang dengan kancing kemeja Prem saat dia menarik lepas kaosku dari atas kepala dan melemparnya sembarangan.

"Aaahhh... Phi..." erangnya.

CAST STORY of Until We Meet Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang