When He Being Cutely Stubborn
Earth POV
Aku hanya bisa merengut kesal karena tingkah pria berbadan besar ini. Karena dia, aku harus melakukan banyak hal yang tak kusukai demi menuju tempat yang kami tuju. Kesialan ini mulai membuatku kesal dan kesabaranku sudah ada di ujung sumbu.
Semua kesialan ini bermula dari libur 2 hari yang kami dapatkan dari rutinitas workshop yang melelahkan. Entah ada angin apa, tiba-tiba P'Kao mengajukan tawaran untuk berjalan-jalan. Bersama-sama.
Awalnya kukira ini adalah perjalanan dengan semua cast UWMA, karena dia tidak mengijinkanku membawa mobil kesayanganku.
Jika kami berjalan bersama-sama, biasanya memang Ohm akan meminjam mobil van WabiSabi. Jadi aku sama sekali tidak heran.
Aku merutuki kebodohanku karena tidak menelpon Fluke atau N'Prem untuk menanyakan perihal perjalanan ini. Dan saat Kao menjemputku di rumah dengan mobil yang nampak butut, aku hanya bisa mengernyit bingung.
"Apa itu?" tanyaku pada tumpukan besi tua berwarna biru,
"Mobil... Sudah jelas bukan?" sahutnya,
"Apa kita akan naik mobil itu?" tanpa bisa kutahan aku bergidik ngeri,
"Unh..." gumamnya sambil mengangguk pelan.
Melihat tumpukan besi tua itu membuatku membayangkan film Final Destination.
Namun melihat wajah cerah P'Kao, aku tak berani berkomentar.
Dengan perlahan aku menggelengkan kepalaku mencoba mengusir bayangan mengerikan itu dari dalam otakku sembari berjalan mengikutinya.
"Sebenarnya kita mau kemana?" tanyaku sambil mengenakan sabuk pengaman,
"Jalan-jalan saja... Aku sekalian harus mengantar mobil ini ke tempat saudaraku di Amphawa..." sahutnya,
"Jika kita mengantar mobil ini berarti kita pulang pakai apa?" tanyaku bingung,
"Bus!"
Apa dia lupa aku ini siapa?! Kenapa dia menyarankan pulang naik bus? Hampir saja tanganku meraih lehernya dan mencekik pria besar ini dengan tanganku sendiri.
Bagi P'Kao UWMA mungkin film pertamanya, tapi bagiku bukan. Dan bagaimana jika aku bertemu dengan fansku di dalam bus? Bagaimana jika mereka mengenaliku?
Aku masuk ke dalam mobil itu dengan hati berat, tapi aku tak bisa mengatakan kalau aku tidak jadi ikut saat dia sudah menjemputku, bukan? Aku mengamati saat dia bersiap untuk menyetir dalam diam. Aku benar-benar tak mengerti apa yang dia pikirkan.
Untungnya mobil itu masih memiliki AC yang bekerja dengan baik walau tidak terlalu dingin.
Untungnya kami berangkat cukup pagi sehingga jalan belum terlalu padat. Itu sedikit memperbaiki moodku pagi ini.
***
"Dimana letak rumah saudaramu itu Phi?" tanyaku saat melihat rambu penunjuk arah yang baru saja kami lewati,
"Di Amphawa..." sahutnya, kemudian hening sejenak.
Shiaaaa... Aku benar-benar harus mulai menanyakan segala hal jika berhubungan dengan Kao. Apa yang dia pikirkan bepergian ke Amphawa dengan mobil seperti ini? Samut Songkhram berjarak kurang lebih 1,5 jam perjalanan dari kota Bangkok.
Kukira tadi dia hanya bercanda saat bilang sepupunya ada di Amphawa. Tapi rambu penunjuk arah yang kami lewati barusan menunjukan dengan jelas bahwa kami memang mengarah kesana.
"Mobil ini awalnya milik Por. Dan saudaraku itu membelinya karena sudah lama dia menyukai mobil antik ini... Tapi Por tak mau menjualnya!" jelasnya dengan riang,
KAMU SEDANG MEMBACA
CAST STORY of Until We Meet Again
FanficProject ini akan berisi cerita-cerita yang terjadi dalam keseharian para cast UWMA. Bagaimana hubungan dari para cast mereka berkembang dari awal pertemuan mereka. Fluke, Ohm, Boun, Prem, Kao, Earth, dkk... May consist the ghost ship story...