SalDan 7

382 22 2
                                    

      ~~selamat membaca~~

           ~~semoga suka~~

Move on itu belajar mengikhlaskan bukan melupakan.

-salshadillah Agatha elvensia.

                      √√√√√

Hari Senin adalah hari yang menyebalkan untuk seluruh murid.

Mereka sedang berada di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera.

Sudah 1jam mereka berdiri dilapangan tapi tidak ada aba-aba membubarkan kegiatan ini.

Kepala sekolah sedang beramanat. Salsha sudah kelelahan jika terus berlama-lama terkena terik matahari ini.

Salsha lupa sarapan tadi pagi karena ia takut gerbang sekolah tertutup. Agathar sudah memberitahukan kalau ia akan tetap masuk walaupun bel sudah berbunyi.

Karena bagaimana pun juga yayasan itu milik agathar dan tidak akan ada yang berani menghukum cucu kesayangannya.

Tetapi bukan Salsha namanya jika tidak mengikuti aturan sekolah. Salsha tidak ingin dicap manja karena selalu mengandalkan Opanya.

Sahabat-sahabatnya Salsha terlalu riuh karena merasa terik matahari makin panas tapi kepala sekolahnya masih saja beramanat.

"Busett dah ini kepsek gahaus ngapa ngomong mulu"ucap dita sambil menghapus keringat yang sudah membasahi keningnya.

"Badan gua udah pada merah ini woy"ujur Selly dengan menunjukkan tubuh yang sudah mulai merah kepada temannya.

"Sal lu ga capek ngapa?"tanya angel.

"Lumayan si tapi lu liat aja dari dari amanat aja ga kelar-kelar"jawab Salsha dengan tatapan lurus.

"Sal muka lu pucet mending lu mundur dah"ujur Nabila sambil menepuk pundak Salsha.

"Gua kuat ko bil"jawab Salsha dengan senyuman.

"Kalo gakuat bilang ya sal"ucap Isma.

Salsha hanya mengangguk. Jujur saja kepalanya mulai pusing. Perut nya juga sudah mulai perih. Rasanya ingin ambruk tapi Salsha terus bertahan.

                      √√√√√

Dibarisan pria sudah ada segerombolan the most wanted.

Mereka baris dibelakang. karena bila didepan mereka tidak akan bisa berdiskusi.

Jordan tidak menatap ke arah depan. Melainkan ia menatap gadis cantik itu. Ia fokus dengan gadis itu. Sampai-sampai teman-temannya saja ia tidak respon.

"Pak cepetan ge pidato Mulu dh"ucap jaki dengan kekesalan.

"Pak busettt seret itu tenggorokan ngomong Mulu"sambung Krisna.

"Laper ini pak bujuk dh"sambung Adli.

"Gua turunin ni jabatan lu jadi tukang kebon"sambung Fikri mendapatkan jitakan dari Erlangga.

"Lu siapa mau nurunin jabatan kepsek hah?"tanya Erlangga geram.

"Kan kita udah sahabatan sama cucunya tuh si Salsha,kita bilang aja ke Salsha biar Salsha ngadu ke Opanya"jelas Fikri dengan polosnya.

"Emang Fikri doang yang pinter"jawab Daffa diikuti tawaan teman-temannya.

Saat mereka sedang tertawa tiba-tiba saja nama mereka di sebut.

SalDanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang