SalDan 35

143 6 0
                                    

Sudah berjalan sebulan Salsha berada dieropa. Dan siapa Sangkah bila Erlangga dengan Dita sudah sampai disana.

Salsha menjalankan hari-hari dengan tenang walaupun ia sering memikirkan Jordan.

Kini Salsha berada ditaman didekat universitas nya. Tidak sendiri melainkan dengan jessy,Frans,Erlangga dan Dita.

"Jadi kapan Lo pulang ke Indonesia sal?"tanya Erlangga.

"Tunggu kabar dari bokap"

"Ini bulan terakhir kehamilan Sheila ya sal?"tanya Dita dengan mata yang sibuk dengan buku besar nya.

"Iyaa mungkin pas Sheila udah lahiran gue balik"

"Lo mau balik sendiri?"tanya Erlangga.

Salsha menggelengkan kepala lalu menatap Frans. "Gue balik sama Frans. Sekalian dia mau ketemu keluarga sebentar"

"Iya Sia sama gue. Lagian gue juga gak betah sebenarnya disini"sambung Frans.

"Gue ikut dong. Gue mau lihat Indonesia"ujar Jessy dengan wajah memohon.

"Lo disini aja nanti kalo di indo Lo tiba-tiba ilang gue sama Salsha yang ribet!"

"Ish nyebelin banget si Lo Frans!"rengek Jessy terlihat gemas didepan Frans.

"Uluulu udah ya Jessy disini aja. Lagian gue sama Frans gak lama kok"

"Noh bener tuh kata Sia"sambung Frans sambil mengelus rambut Jessy.

"Kalian cocok Lo kalo pacaran"ujar Dita dibalas kekehan dari salsha dan Dita.

Sedangkan Frans dan jessy hanya menunduk malu.

Mereka pun melanjutkan mengerjakan tugas mereka masing-masing. Sampai akhirnya dering ponsel Salsha berbunyi terpampang jelas nama Nesya mama dari Jordan.

"Bentar nyokap nya Jordan nelpon"ucap Salsha menggeser layar ponselnya.

Via telepon.

"Halo mam"

"Sheila melahirkan sal"

Ucapan itu mampu membuat Salsha membulatkan matanya. Lalu tersenyum bahagia. Pasti Jordan sedang menemani Sheila dan berada disamping Sheila sekarang.

"Aku kesana mam mungkin besok sampe"

"Kamu serius sal?gak papa emang"

"Gak papa mam. Aku juga mau lihat keponakan ku"

"Iya sudah. Kalo sudah sampai kabarin mama ya biar dijemput sama algi"

"Iya mam"

Salsha mematikan teleponnya. Siapa Sangkah kini wajahnya tidak bisa digambarkan.

Ada raut wajah senang karena keponakannya yang dinantikan sudah lahir.

Ada raut wajah sedih pula. Karena pikirannya membayangkan bagaimana senang nya Jordan dan bagaimana bahagianya Sheila yang melahirkan ditemani oleh suaminya.

"Sheila udah lahiran sal?"tanya Dita dengan hati-hati.

Salsha mengangguk kepala. "Gue cabut duluan mau siap-siap. Sekalian pesen tiket" Salsha mulai bangkit dari duduknya.

"Gue ikut lah si"ucap Frans ikut bangkit.

"Hmm ayo"

"Kita duluan bye"

Kedua sejoli itu mulai beranjak meninggalkan area kampus nya. Mereka nya menaiki sepeda dengan goesan yang santai.

•••

SalDanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang