SalDan 37

278 14 1
                                    

"ASTAGFIRULLAH SIA KAMPRET!!!"teriakan Frans membuat Salsha menutup telinganya.

Keduanya sedang berada dikamar Frans. Salsha sengaja datang kerumah Frans Karena tahu pria itu pasti sedang tertidur.

Padahal pesawat mereka akan berangkat  pukul sepuluh tapi pukul tujuh pagi Frans masih tertidur lelap.

Hal hasil Salsha meminta izin kepada orang tuanya Frans untuk membangunkan Frans dengan caranya. yaitu menyiram lelaki itu dengan air es membuat pria itu kedinginan.

"Lo tuh kalo bangunin cogan bisa kaleman dikit gak si?"

"Jangan-jangan Lo bangunin Jordan kaya gini juga?"

"Astagfirullah Sia jadi cewek itu kalem dikit dong"

Salsha hanya menatap Frans dengan kesal. Pria itu tidak sadar diri bila Salsha Sudah membangunkan dirinya dengan baik tetapi pria itu tidak kunjung bangun.

"Ck! Kalo dibilang tuh dengerin sia!"

"Frans Atmaja yang katanya cogan mending Lo buruan mandi pesawat kita berangkat jam sepuluh dan Lo belum ngapa-ngapain!"

"Emang sekarang jam berapa si?masih subuh Lo bangunin gue?"

"Bapak Lo masih subuh! Udah jam tujuh begini! Jangan-jangan Lo gak pernah solat subuh ya makanya dibangunin pas subuh Lo gak pernah bangun kata bokap Lo!"

"Bangke! Kalo ngomong Lo!"

Frans segera berjalan menuju kamar mandinya. Ia malas berdebat terus dengan sahabatnya.

Sudah lebih dari tiga hari mereka berada diindonesia. Karena meninggalkan Sheila membuat Salsha menatap diri untuk tidak pulang sesuai Cuti awalnya.

Dan sekarang adalah waktunya mereka kembali untuk studi. Jika kemarin dirinya diantar ke bandara dengan keluarga dan sahabatnya.

Sekarang tidak. Mereka sudah sibuk dengan aktivitas masing-masing. Bahkan Jordan dan kedua anaknya Tidak bisa mengantarnya.

Karena Jordan ada kelas pagi, Rizki harus bersekolah dan Caramel dirawat  dirumah Jihan.

Salsha senang karena pernikahannya tidak gagal. Bahkan sekarang Jordan lebih pengertian tidak lagi egois. Dan ia juga sudah diceritakan tentang surat itu.

Flashback on

Setelah membaca surat dari Sheila. Kini Jordan dan Salsha hanya berdua dikamar salsha.

Kedua anaknya sudah dibawa oleh sang bunda. Jordan mengambil surat yang berada diatas meja belajar Salsha.

"Yang Lo tanda tangani waktu itu bukan surat cerai. Tapi surat perjanjian"

"Maksudnya?"

"Waktu malam hari setelah Lo pergi dari rumah, gue langsung buat surat perjanjian"

"Terus pikiran gue saat itu Sheila. Pernikahan gue sama Sheila memang sepakat karena Caramel"

"Akhirnya gue pikiran gue disitu bilang kalo itu surat cerai biar Lo Nanda tangani padahal itu surat perjanjian selama Lo jauh dari gue"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SalDanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang