SalDan 25

240 13 0
                                    

Jika waktu bisa ku putar, akan ku putar agar waktu kejadian kemarin tidak terjadi.

- jordankevanomegantara

|||||||||||

Jordan beserta sahabatnya juga keluarga dari kedua pihak sedang menunggu tanda-tanda operasi selesai. Jordan hanya bisa terduduk lemah. Ia menyesali perbuatannya sekarang.

Sampai akhirnya lampu tanda operasi selesai menyala. Jordan segera berlari kearah dokter yang baru saja keluar.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?"tanya Jordan dengan gelisah.

"Operasi berhasil tapi pasien masih dalam keadaan koma"

"Tapi pasti sadar kan dok?"

"Insyaallah kita berdoa saja,karena yang bisa kita lakukan saat ini berdoa"

"Kita boleh jenguk dok?"

"Maaf sebelumnya pasien akan dipindahkan terlebih dahulu di ruang khusus dan yang menjenguknya hanya satu atau dua orang"

"Makasih dok kalo gitu"

"Iya sama-sama,saya permisi"

Dokter itu pergi meninggalkan semuanya. Tak lama brankar keluar dari ruangan operasi. Dilihat disana Salsha tertidur lemas,ada tiga suster yang membantu Salsha. Salsha dibawa keruangan khusus. Disana ia dipakaikan banyak alat ditubuhnya. Nyawanya sudah tergantung dengan alat itu.

Setelah suster tersebut selesai memasangkan alat tersebut. Ia langsung keluar dan digantikan oleh Raina Oma dari Salsha juga Jordan.

"Maafin gue sal,harusnya gue gak ninggalin lo,harusnya gue nurut sama Lo kalo tetep sama Lo saat ini,maafin gue sal gue beneran nyesel maafin gue,gue mohon Lo bangun sal"Jordan menggengam tangan kanan mungil milik Salsha dan mencium tangan tersebut. Tanpa sadar pria itu telah menangis merasakan apa yang dirasakan istrinya.

"Sudah dan,kamu gak perlu nyalain diri kamu,ini semua sudah terjadi gak akan bisa ngeputar waktu juga kalo kamu terus begini"

"Maafin jordan Oma,harusnya emang Jordan tetep dirumah bukannya balapan diluar"

"Sudah sekarang kamu pulang saja ganti pakaian teman-teman kamu juga suruh pulang biarkan suster disini yang menjaga"

"Gak Oma Jordan takut kecolongan lagi"

"Gak akan opa nya Salsha sudah membawa dua bodyguard untuk menjaga diluar kamar Salsha"

Jordan menatap Salsha lalu mencium kening Salsha. Ia tidak sanggup melihat Salsha yang tidak bergaya. Tubuhnya sudah dipenuhi dengan alat. Jordan mengelus puncak kepala Salsha. Ia sangat menyayangi gadisnya ia juga tidak sanggup bila harus kehilangan gadisnya.

•••

Pagi ini Jordan sudah berada diruangan salsha. Ia duduk didekat Salsha sambil menggenggam tangan mungil Salsha.

Tak lama ketujuh sahabatnya Salsha datang dan hanya bisa melihat Salsha dari kaca besar yang memang sudah di Desian diruangan khusus bila tidak ada yang boleh masuk.  Mereka menatap keadaan Salsha sekarang. Walaupun Salsha adalah gadis dingin tetapi itu lah sikap Salsha yang membuat ketujuh sahabatnya rindu.

Jordan yang melihat keberadaan sahabat salsha langsung keluar menyusuli ketujuh sahabat Salsha. Mereka menatap sahabat salsha dengan penuh harap agar terus berdoa supaya Salsha cepat sadar dari koma.

"Kalian mau jenguk Salsha?"tanya Jordan dengan suara seraknya.

"Iya tapi kita disini aja gak papa kok dan"jawab Isma sambil terus menatap Salsha dari kaca besar.

SalDanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang