BAB 20 PERBANYAK DOA BIAR ALLAH MEMPERMUDAH JALAN KITA

6 1 0
                                    

Fadil : "Hm, serius lucy, jadi gimana

lagi?"

Lucy : "Iya serius bokap gue jawab

begitu!", "malahan sambil ketawa

ngeledek si Fadil dengan logat

betawi nya"

Fadil : "Engga, maksudnya selain cocok

apalagi?"

Lucy : "Iya bentar dil", "nih ada bokap

gue disini, gue tanya dulu ya!?"

Fadil : "Iya iya..'(setelah menunggu tanpa

mematikan telpon, disana

terdengar sedikit suara obrolan

mereka walau sedikit kresek

kresek kurang jelas)'.

Lucy : "Halo dil, lho masih idup kan?"

Fadil : "Iya Lucy Ashiap!"

Lucy : "Tadi udah diobrolin panjang nih",

"tapi intinya kalian udah cocok",

"mungkin salah satu harus ada

yang ngalah aja", "kalo bulan nya

maret sebelum puasa tahun depan

dil atau setelah lebaran!", dan

katanya..ini, baru katanya ya

jangan 'Ge'er dulu',.."nanti

kemungkinan kalian bakal banyak

anak sambil menggoda..haha"

Fadil : "Ok ok siap!", "oke makasih ya

Lucy, pulsa gue udah mau abis nih"

Lucy : "Yaelah nelpon pake wa aja lagak'

nya", hehe.

Fadil : "Ok..ok..dah dulu ya..

Asalamualaikum"

Lucy : "Wa'alaikumsalam"

Hampir 5 menit keadaan diam tanpa suara, Saya terdiam sambil tersenyum gemetar, (waduh ini sudah ada jalannya dari Allah, sekarang tinggal saya nya gimana nih?), "saya kan sekarang Cuma seorang ojek online", "Apa iya dia mau nerima aku dengan pekerjaan seperti ini?", "Dia kan tau nya aku pengusaha". (Apalagi mama nya Inka yang sering terlihat dibonceng Inka ketika lewat didepan toko saya dulu), Rasa ketakutan ini kembali menghantui pikiran Fadil ditengah kebahagiaan mendengar kabar yang sudah ditunggu-tunggu itu. kemudian Fadil coba mengambil air wudhu selagi menjalankan sholat isya. Setelah sholat kemudian Fadil pun berdoa dengan khusyuknya meminta petunjuk yang terbaik, meminta didekatkan dengan jodoh terbaik pilihan Allah, setelah agak tenang dengan tangan sedikit bergetar, tiba-tiba suhu udara terasa seperti memanas yang membuat saya seolah-olah berkeringat, Padahal suhu AC dikamar Fadil sudah menunjukkan angka 16 derajat, kayanya ini sudah dingin deh, kok aku masih berkeringat ya, ucap Fadil gugup, kemudian Fadil mengucap bismillah..bismillah, ucap Fadil dalam hati untuk menenangkan diri. Dengan modal bismillah dan sambil berzikir dalam hati, saya pun memberanikan diri untuk menelpon Inka. namun setelah ditelpon malah terdengar no telponnya sedang tidak aktif operator telpon itu menjawab, Wah suasana menjadi sedikit membuat saya panas dingin sehingga membuat saya semakin menjadi gugup dan grogi. Lalu saya pun mencoba dengan mengirimkan pesan lewat whats up nya.

Fadil : Halo ka, Apa kabar?

Selagi menunggu balasan, saya terus memegangi handphone saya, berharap ada balasan dari Inka, saya pun iseng membuka profil inka pada facebook nya untuk mencari tahu karakter dan cara berikir Inka melalui status atau foto-foto yang di postingnya, disana saya banyak melihat gaya hidup disekolahnya yang cukup elite dan sebagainya, namun kita sebagai manusia biasa yang taat kepada Allah harus percaya dengan pilihan Allah adalah yang terbaik, karena yang baik menurut kita manusia belum tentu terbaik untuk kita. Tak lama kemudian pesan saya pun dijawab

Inka : "Iya dil!", "kirain sudah lupa dil sama

aku?", Sindir Inka kepada Fadil.

Fadil : "Alhamdulillah dibales juga", "ngga

mungkin lupa lah Inka Sayang", hehe.

Inka : "Ish, ngomong apa barusan?", "pasti udah

sering ya bilang sayang ke cewek-cewek

begitu!", "dasar gombal balas Inka"

Fadil : "Haha, ngga dong!, cuma sama Inka

doang kok!" hehe.

Inka : "Ah masa!", jawabnya singkat.

Fadil : "Iya kok serius!", "ka ini aku mau kasih

tau tentang yang kemaren sempet kita

bahas"

Inka : "Yang mana dil?"

Fadil : "Jadi gini, kemaren kata uwa aku, orang

tuanya sepupu aku itu katanya kita sudah

cocok, dan kemungkinan kedepan nya

bakal punya banyak anak!"

Inka : "Hah?", Hahaha.

Fadil : "Kok ketawa ka?"

Inka : "Gpp dil", jawabnya singkat.

Fadil : "Iya intinya sih sudah Oke insya Allah",

"Soalnya uwa aku itu bisa baca kecocokan

dan baca berdasarkan kitab turun

menurun islam dari kakek aku"

Inka : "Ya kalo aku sih terserah Fadil aja", Apa

emangnya Fadil juga sudah yakin sama

aku?"

Fadil : "Insya Allah ka!", "lagian kan kita kenal

dari lama", "Cuma lama ngga ketemu aja,

jadi harus lebih mengenal lagi aja".

"Cuma itulah yang aku kasih tau

kemaren!"

Inka : "Yang mana dil?"

Fadil : "Yang pertama aku bukan dari keluarga

berduit", "aku Cuma keluarga sederhana

ka", "ngga bisa janjiin apa-apa!", "tapi

aku insya Allah bakal berusaha buat

calon keluarga kita nanti".

Inka : "Iya dil insya Allah aku ngerti, yang pasti

Fadil harus bisa ngeyakinin ayah aku

dulu, kalo emang mau serius, karena dia

ngga mudah percayaain orang,

contohnya aja dulu ayuk aku waktu

lamaran sempet ada yang ditolak

sebelum akhirnya nikah sama yang

sekarang dil

Fadil : "Iya ka, doain aku ya, oh iya hari minggu

kita jalan yuk sekalian kita ngobrol"

Inka : "Iya dil, insya Allah"

Fadil : "ka, nanti malem jangan lupa sholat

istigharah ya!", "kita doa sama

sama minta dikasih yang terbaik", "kalo

emang kita jodoh insya Allah bakal

dipermudah"

DI TOLAK CALON MERTUA HANYA KARENA AKU SEORANG OJEK ONLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang