Inka : "Iya dil, jawabnya singkat"
Setelah obrolan kami selesai, Saya pun langsung merapikan tempat tidur lalu segera tidur agar tidak kesiangan untuk sholat nya, di malam hari saya bangun tepat jam 2 pagi, dengan udara yang cukup dingin, air pun sedikit demi sedikit saya basuhkan untuk mengambil wudhu, namun tak menurunkan niat saya sedikit pun untuk sholat malam itu. Di saat itu saya berdoa meminta petunjuk agar diberikan jodoh yang terbaik dunia akherat agar kelak kami dapat menjadi keluarga samawa, amiin ucap saya dalam hati. Kemudian saya pun melanjutkan tidur kembali agar saya tidak kesiangan saat kerja ojek online di pagi hari nya.
Tak terasa sudah hari sabtu, yaitu hari yang saya janjikan untuk bertemu dengan Inka untuk berjalan sekaligus disana adalah hari yang cukup menegangkan, disana juga saya akan mengatakan yang sejujurnya tentang pekerjaan saya yang sekarang yaitu hanya seorang ojek online, dan disana juga saya akan melihat watak asli calon pasangan saya yang dikemudian hari yang akan menjadi ibu dari anak-anak saya nanti, semoga saja lancar dan harus nya dia mau menerima saya apa adanya sesuai harapan saya, Amin. Pada saat itu saya mulai merancang kata-kata yang tepat agar bisa mengatakan seluruh kelebihan dan kekurangan saya agar setelah resmi nanti saya bisa tidak ada beban lagi. Pada pagi itu saya mencoba menghubungi Inka untuk janjian akan berjalan
Fadil : "Halo Asalamualaikum ka", "hari ini kita
jadi kan pergi?"
Inka : "Iya dil, jam berapa?"
Fadil : "Jam setengah 2 ya ka!"
Inka : "Mau kemana emangnya dil?"
Fadil : "Kita ke jaka baring aja ya?", "kan
didalem stadion ada tempat ski air
tuh, kan enak pemandangan nya.."
Inka : "Oh iya dil mana bagusnya aja"
Disaat itu cuaca siang cukup terik disertaiangin kencang, Namun terlihat gumpalan awan gelap dari kejauhan seolah hariakan hujan. Ah, mudah-mudahan aja adem, jadi enak nanti ngobrolnya. Setelahsaya sampai didepan rumah Inka untuk menjemput, kemudian mama Inka keluar daridalam rumah nya dan mengajak Fadil masuk, namun karena takut nanti keburu hujanakhirnya Fadil pun memutuskan utnuk tidak masuk kedalam rumah, dan hanyamenunggu dari depan rumahnya, disaat itu saya hanya masuk untuk mencium tanganmama nya untuk menunjukkan rasa hormat saya kepada orang tuanya. Tak lama kemudian Inka pun keluar dari dalam rumah yang terlihat tampak cantik dengan jilbabnya dan polesan make up diwajahnya, kemudian mama nya Inka kembali keluar dan bertanya kepada Fadil, "Memangnya mau kemana sih buru-buru amat?", tanya sang mama. "Ah Cuma jalan jalan aja tante", karena awan terlihat sedikit gelap akhirnya saya pun memutuskan untuk pergi ke simpang dogan saja, yang tidak begitu jauh karena takut kehujanan. Kemudian kami berdua pun pergi ke simpang dogan yang kebetulan sedang sepi disana angin berhembus cukup kencang yang membuat kami terasa seperti di Sinetron FTV, Karena rambut saya terbang beruraian berantakan terkena hempasan angin, disana saya mencoba mengajak mengobrol dengan Inka, dengan suasana romantis itu pun saya menatap tajam muka si Inka hingga membuat nya malu dan memalingkan wajahnya hingga dia menjadi salah tingkah
Fadil : "Cuacanya enak ya ka!", 'Adem..'
Inka : "Iya dil, jadi adem", jawab Inka sambil
merapihkan rambut saya.
Fadil : "Ka, aku mau ngomong serius tentang
yang kita bicarain kemaren!"
Inka : "Iya dil, Cuma pesen aku, "semuanya
tergantung gimana cara Fadil bisa
ngeyakinin ayah aku", "kalo aku insya
Allah", "lagian aku juga sudah sholat
malem, masalah gimana gimana nya
wallahualam biar Allah yang atur".
Fadil : "Hm, Inka sekarang sudah dewasa ya!",
"Alhamdulillah deh kalo Sudah ngerti
maksud aku, tapi ya intinya itu ya aku
Cuma pengen negasin sama Inka tentang
aku
Inka : "Iya dil, Fadil percaya kan sama aku?"
Fadil : "Iya percaya, tapi tolong saling
ngimbangin ya", "karena kita sama-
sama punya kelebihan dan kekurangan",
"aku harap kita bisa saling menutupin dan
melengkapin ka, karena itulah makna
pernikahan".
Inka : "Siap bos","canda inka!". serius banget dil
dari tadi, Laperr nih, "Pesen makanan
dulu sana!", haha ucapnya sambil tertawa
Fadil : "Oh iya ya, hehe"
Kemudian Fadil memesankan Makanan dan Dogan, setelah makanan nya datang kami pun langsung memakan nya secara perlahan sambil mengobrol
Fadil : "Ka, aku mau ngomong serius"
Inka : "Iya ngomong aja dil"
Fadil : "Inka kira-kira malu ga kalo aku bilang
sebenernya kerjaan aku yang sekarang
Cuma 'ojek Online', usaha aku sudah
ngga ada lagi ka"
Seketika Inka terbatuk batuk mengeluarkan kembali makanan nya dengan ekspresi terkejut sambil melepaskan sendok makannya, kemudian suasana sempat hening, senyap tanpa suara dengan wajah yang sedikit tertunduk seolah sedang berfikir, namun tak lama kemudian akhirnya Inka pun mengeluarkan suara seolah akan menjawab.
Inka : "Dil, sebenernya bukan itu yang ada
dipikiran aku", "kalo pada dasarnya ga
ada masalah dan insya Allah siap
berjuang dari nol sama Fadil, yang aku
pikirin justru ayah aku dil
KAMU SEDANG MEMBACA
DI TOLAK CALON MERTUA HANYA KARENA AKU SEORANG OJEK ONLINE
Teen FictionSEORANG PRIA YANG MEMPERJUANGKAN untuk hidup mandiri yang sudah ia mulai sejak duduk dibangku SMA dan pada saat masa perkuliahan adalah awal masa menunjukkan jadi dirinya yang merintis karir sebagai pengusaha muda namun nasib berkata lain, sehingga...