BAB 26 AYAH TERLAMBAT, SEMUA TELAH BERAKHIR

32 1 0
                                    

Disisi lain keluarga Inka pun mulai membicarakan tentang Fadil yang mulai menemui titik temu tentang lamaran itu, ketika itu mama nya Inka itu terus memprovokasi ayahnya agar segera menerima lamaran itu, karena melihat kelakuan anaknya serta umur anaknya yang terus bertambah. Hingga akhirnya ayahnya walau dengan sedikit terpaksa, mau merestui hubungan mereka, kemudian ayahnya pun datang ke kamar anak nya itu sambil memeluk. "Inka, menurut kamu Fadil itu gimana?", "Baik yah, dia bisa jadi penuntun aku kalo sudah nikah nanti", dia mengayomin aku yah, walau banyak orang bilang driver ojek online itu ngga punya kepastian tapi aku yakin karena Fadil itu orang nya pekerja keras!", "lagian juga sebelum dia jadi ojek online dia itu pengusaha dulu nya. Hah ayah nya terkejut, terus?, Tanya ayahnya. aku ga tau kenapa, tapi yang pasti dulu aku sering liat dia lembur dan pulang nya selalu terakhir dari karyawan nya, "toko nya itu yang disamping bakso yang di jalan pipa reja itu loh yah", jelas Inka. "kamu sudah siap hidup dengan keadaan Fadil yang sekarang?", "Iya yah Insya Allah", "yaudah sekarang kamu telpon dia sekarang", "minggu depan suruh bawa orang tua nya kesini!", "Masalah biaya biar jadi urusan ayah!, kemudian Inka pun menangis sambil memeluk erat ayahnya"

Saat Itu Inka terus menghubungi nomor Fadil tetapi tidak bisa, karena setiap selalu "nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi" ucap operator saat di telpon.

KEESOKAN HARI NYA . . .

Pada pagi hari Inka mencoba mencari tempat Fadil sering berkumpul ketika sedang menjalankan aplikasi ojek online nya itu sesuai cerita Fadil sebelumnya, ketika ditanya banyak yang tidak tahu, ada juga yang menjawab sudah beberapa hari ini Fadil tidak datang. "Coba kamu tunggu aja disini yang namanya Dendi, tapi dia lagi dapet orderan", "tungguin aja!", nanti juga dateng sendiri, celetuk driver ojek online itu. Inka pun mencoba bersabar menunggu, kemudian ada motor beat putih yang datang ke tempat pangkalan itu, itu dia tuh yang namanya Dendi, Inka pun mencoba menghampiri, "mas,..mas temen nya Fadil ya?", "oh iya mba ada apa ya?", "Aku itu calon nya dia?",ucap Inka. Dendi pun terkejut, oh iya iya kamu Inka yang sering diceritain Fadil, sekarang Fadil nya ada dimana? Tanya inka. "Fadil nya udah ga ada disini ucap dendi teman Fadil, maksudnya?", Dengan muka penasaran. "Yaudah sini kita kerumah nya aja ya, nanti aku anterin!", tegas Dendi. Kemudian diantarlah Inka, (disana Inka melewati beberapa rumah menuju jalan tembusan, karena pada saat itu jalanan sedang banyak diperbaiki). Pada saat itu membuat Inka semakin deg..deg..an dan bertanya tanya, "(ketika itu dari kejauhan terlihat ada mobil pick up yang berhenti disuatu rumah yang sedang ingin memasang tenda, dan Inka terlihat tidak memperdulikannya)", Namun tak lama kemudian Dendi berhenti tepat didepan rumah tersebut yang akan dipasangi tenda, dengan ekspresi kebingungan Dendi pun meminta izin untuk masuk pagar dan kemudian bertanya pada orang yang ada dirumah, Asalamualaikum..Asalamualaikum, kemudian terlihat ada orang yang dari dalam rumah dan menjawab, walaikumsalam...! "Misi bu saya temen nya Fadil, Fadil nya kemana ya bu?", "kok sudah lama ngga kerja, ini kebetulan ada temen nya yang nyari!", ucap dendi. dengan raut wajah menangis ibu itu pun berbicara dengan tersendat kalau 'Fadil sudah ngga ada'. tak lama dari kejauhan terdengar suara sirine mobil ambulan membawa jenazah yang berhenti didepan rumah itu. Kemudian sang ibu pun makin menangis histeris yang membuat kami diam kebingungan tanpa kata, kemudian jenazah itu pun di gotong, lalu dibawa masuk ke dalam rumah disana terlihat Inka muka nya mulai memerah dan air mata nya pun mulai membasahi pipi Inka, (tak lama para pelayat pun ramai mendatangi rumah duka), kemudian Dendi pun pamit pergi untuk memberitahu teman-teman rekan ojek online nya. Tangis pun semakin pecah ketika jenazah Fadil sudah dibaringkan diruang tamu dengan kain kafan putih dan hidung yang sudah ditutupi oleh kapas. Kemudian satu persatu driver ojek online nya mulai datang meramaikan rumah duka untuk mengucapkan berbela sungkawa. (Kemudian Inka pun pulang kerumah dengan air mata yang sudah membasahi pipi hingga membuat orang tua Inka bertanya Tanya), kemudian diceritakanlah kejadian itu kepada kedua orang tua Inka. Tak banyak bicara kedua orang tua Inka pun bersiap menuju rumah Fadil untuk mangantarkan jenazah, Ayah Inka pun mata nya mulai berkaca kaca melihat Fadil sudah terbujur kaku dihadapan nya itu, "(sekilas terbayang beberapa perkataan Fadil ketika hendak lamaran yang lalu)", membuat beberapa perkataanya itu cukup menusuk hati namun membuat nya sadar, "teringat memori ketika Fadil mencoba meyakinkan saya", ucap ayah inka, "dia anak yang baik tapi maaf bu kemaren saya belum bisa menerima!", "dan sekarang saya sudah 'merestuin' mereka sambil menepuk bahu Inka". Akhirnya Fadil pun dikuburkan di pemakaman umum sekitar, keadaan begitu ramai dan sesak dengan begitu banyak nya driver ojek online yang ikut mengantarkan ke peristirahatan yang terakhir, "Fadil sudah tenang dan pergi untuk selama lamanya".

*** TAMAT ***

DI TOLAK CALON MERTUA HANYA KARENA AKU SEORANG OJEK ONLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang