[05]

5.5K 493 13
                                    

⊱⋅ ──────────── ⋅⊰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊱⋅ ──────────── ⋅⊰

Jimin memakirkan mobilnya dengan apik di salah satu supermarket terbesar dan terlengkap dikota Seoul. Ia melepeas seatbeltnya dan mengunci stir mobil. Ia mengambil ponselnya, mengecilkan volume airpods yang sedari tadi menancap di telingannya, memutar lagu Spring Day buatan grup ia sendiri.

Ia turun sambil membuka kacamata hitamnya. Sambil bersenandung pelan, ia berjalan masuk kedalam supermarket itu. Tidak lupa juga ia mengambil troli dan mulai pergi ke rak rak barang yang Bangtan butuhkan.

Sudah satu jam ia keliling supermarket terbesar ini. Kaki jenjangnya mulai pegal dan perutnya sedikit lapar. Ia mendongakan kepalanya, mencari penanda tempat food court yang kebetulan gabung dengan supermarket itu. Jimin menaruh trolinya yang sudah berisi sebagian barang yang diperlukan itu di dekat pintu masuk area food court.

Ia melirik toko roti yang menampilkan sebuah butter croissant. Ia menjilat bibirnya. Ah, Jimin mau itu!

Maka lantas kakinya menghampiri toko tersebut dan memesan makanan yang tadi sudah dipilihnya. Juga satu minuman kopi sebagai teman makannya. Setelah selesai, barulah ia duduk di salah satu kursi.

Matanya berotasi tak tentu arah sebelum netranya menangkap seseorang yang teramat familiar. Senyum tercetak dibibir tebalnya.

Itu Jeon Jungkook. Ia sedang duduk sendirian dengan kopi dan ponsel di masing masing tangannya.

Mendadak Jimin menjadi sangat bersemangat. Rasa lelah belanja yang tadi sempat menyerangnya seakan hilang begitu saja. Baru saja mochi itu akan bangun dan menghampiri Jungkook, namun diurungkan karena tiba tiba pelayan datang untuk mengantarkan makanannya. Jadilah ia memutuskan untuk menghabiskan dulu makanannya dan akan menghampiri Jungkook ketika selesai.

Acara makan Jimin berjalan hanya sekitar 20 menit dengan tenang. Ia sudah siap untuk menghampiri Jungkook jika saja ia tidak melihat ada Bambam, Yeri, dan Lisa disana.

Sebenernya tak apa, ia bisa saja mendatangi meja tersebut. Toh, ia kenal oleh semua penghuni dimeja itu. Tapi lagi lagi niatnya ia urungkan karena melihat Yeri dan Jungkook bercanda ria selagi Bambam dan Lisa sibuk dengan handphone yang ada di tangan Lisa.

Jimin tersenyum kecut. Double date yang terlihat sangat serasi, bukan?

Perasaan lelah yang tadi sempat menghajarnya kembali ia rasakan ditambah dengan suasana sesak yang memenuhi dadanya. Lantas ia balik badan dan menyambar troli belanjaannya. Langkah kaki lebar ia ambil, mencepatkan proses belanja nya demi menghindari sesak yang makin menjadi.

⊱⋅ ──────────── ⋅⊰

TBC

j i k o o kTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang