⊱⋅ ──────────── ⋅⊰
Seluruh member bergegas menyusul ke rumah sakit. Mereka semua berkumpul setelah Taehyung memberi tau bahwa Jimin masuk ke ruang operasi malam ini. Semuanya tampak kacau
Namjoon sedari tadi berdiri sambil melipat tangannya, sesekali menyenderkan bauhnya pada dinding rumah sakit. Sedangkan Seokjin sedari tadi hanya berdiri disamping Namjoon, dengan tatapan khawatirnya.
Yoongi dan Hoseok duduk di kursi rumah sakit dengan tenang walaupun air wajah mereka tidak bisa dipungkiri terlihat khawatir. Sesekali Hoseok berdiri dari duduknya guna menghilangkan resah, lalu kembali duduk dengan helaan nafas.
Jungkook terlihat paling menyedihkan. Ia duduk bersandar di dinding rumah sakit. Matanya tidak berhenti mengecek lampu diatas pintu operasi yang tidak kunjung menunjukkan warna hijau yang berarti menandakan operasi belum juga selesai. Setiap 5 detik sekali ia beralih dan mengusap wajahnya yang mulai sembab akan air mata.
"Sebenarnya ada apa?! Ada apa dengannya?!" tanya Jungkook frustasi.
Semua member langsung memandang Jungkook, "Masa iya tidak ada yang tau tentang penyakitnya?! Apa kita gila?!"
"Sepintar apa Park Jimin menyembunyikannya hingga tak ada satupun dari kita mengetahuinya!?"
Hoseok berdiri dari duduknya, mendekati Jungkook yang terlihat berantakkan. "Jungkook, sudah."
"Sudah apa, hyung?! Jimin didalam hyung! Didalam! Operasi! Dan kita tidak tau apa yang terjadi!" bentak Jungkook.
Namjoon menatap Jungkook sedih, "Jungkook, cu-"
"APANYA HYUNG? CUKUP MELIHAT JIMIN HYUNG TERBARING DISANA?! DAN KITA HANYA SEPERTI ORANG TOLOL TAK MENGETAHU-"
"JEON JUNGKOOK! HENTIKAN!"
Taehyung yang sedari tadi diam akhirnya membuka suaranya. Ia menatap Jungkook nyalang, matanya memerah, menandakan ia sudah menangis lama bahkan jauh sebelum semua member berkumpul disini.
"JIMIN, LEUKIMIA! PUAS?!"
Tatapan member lain serentak kosong mendengar penjelasan Taehyung. Mereka menatap Taehyung tidak percaya, sedangkan yang ditatap hanya kembali menangis deras.
Seokjin menatap Taehyung, "Darimana kau tau, Taehyung?"
Taehyung menatap Seokjim dengan mata sembabnya.
Flashback on.
"Apakah kau Kim Taehyung?" tanya Dokter Lee yang dibalas anggukan Taehyung. Saat ini Taehyung sedang berada di ruangan dokter pribadi Jimin untuk membahas proses transplantasi Jimin lebih lanjut.
"Saya inget menjelaskan kembali kepada anda tentang proses transplantasi yang akan dilalui oleh Park Jimin."
"Jimin sudah sepenuhnya siap. Sebelum saya memulai proses, saya akan sedikit memberi tahu tentang resiko yang bisa saja terjadi."
"Satu, bisa terjadinya kerusakan organ ketika proses transplantasi. Ini disebabkan oleh kameoterapi atau obat-obatan yang selama ini Jimin konsumsi, bisa juga dari infeksi tertentu. Organ yang kemungkinan terkena kerusakan adalah hati dan jantung."
Penjelasan dokter Lee membuat Taehyung menegang.
"Kedua, anemia dan trombositopenia. Trombosit yang lemah dapat menyebabkan pendarahan pada saluran pencernaan, otak, bahkan paru. Anemia dan trombositopenia ini dapat mengancam nyawa pasien."
Deg.
"Ini akan terjadi apabila tulang sum sum tidak bekerja dengan baik. Keselamatan Jimin kita hanya bisa percayakan kepada Tuhan."
Flashback off.
Semua terdiam mendengar penjelasan Taehyung.
Salah satu dari mereka kembali merosot ke lantai, jatuh terduduk dengan punggung bersender pada dinding penuh pasrah.
Jadi ini yang dimaksud Jimin 'bulan meninggalkanku selamanya'?
Jungkook berdiri dari duduknya, berjalan menjauh dari ruangan operasi Jimin. Melewati seluruh member yang wajahnya kini ikut sembab dan menatapnya dengan tatapan bertanya.
Jungkook mendorong pintu kamar mandi gusar. Lalu dengan cepat ia menyalakan keran air dan membasuh wajahnya kasar. Tatapan tajamnya menatap cermin, menatap wajahnya yang sembab akan air mata.
"Ini maksudmu, Jimin?!"
"Ini maksudmu kau akan meninggalkan ku selamanya?!"
Suara tangisan Jungkook kembali menggelegar di toilet itu. Ia tidak bisa melampiaskan nya diluar, ia hanya bisa menangis disini.
Setelah merasa sedikit lebih tenang ia berjalan kearah ruang operasi Jimin. Langkahnya melambat seiring dengan matanya menelisik keadaan. Semua member hanya menunduk dan sesekali menatap Taehyung yang kini sedang berbicara dengan Dokter Lee. Raut wajah Taehyung sendiri membuat jantung Jungkook marathon dibuatnya.
Ketika ia sampai di hadapan Taehyung tak lama Dokter Lee ikut pamit. Ia menatap Taehyung yang masih menundukkan wajahnya. Member lainnya pun hanya menatapnya dengan tatapan memelas.
"Jimin selamat kan?"
Namja kelahiran 95 itu masih setia menunggu jawaban dari Taehyung. Jungkook sedikit frustasi menunggunya, lelaki itu lantas memegang bahu Taehyung dan menggoyangkannya agresif.
"Hey! Bicaralah! Jimin selamat kan? Jiminku berhasil kan? Jiminku sehat-"
"Jimin mengalami kerusakan jantung."
Deg!
Lutut Jungkook terasa lemas. Lantas ia jatuh terduduk di salah satu kursi tepat disamping Hoseok. Suara tangisan makin terdengar. Terlebih tangisan seorang laki-laki yang kini sedang Hoseok elus punggungnya. Tangisan yang begitu kuat membuatnya limbung sehingga ia terjatuh dan menutup matanya.
Dan malam itu Jeon Jungkook bersumpah bahwa ia sedang berada di titik terendah hidupnya.
⊱⋅ ──────────── ⋅⊰
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
j i k o o k
Fanfictionenjoy your trip with dramatic jikook journey *sips tea* | written in bahasa ©astr0child, 2019.