⊱⋅ ──────────── ⋅⊰
Matahari kembali terbit dengan indahnya. Menembus gorden tipis yang menghalangi tidur sang malaikat. Si dominan saat ini sedang menikmati pemandangan paginya. Ya, wajah bersinar Jimin karena sinar matahari menjadi pemandangan paling indah untuk paginya.
Tangannya masih setia mengelus elus pelan dahi dan rambut Jimin membuat sang empu lebih pulas lagi dalam tidurnya. Dari subuh ia sudah bangun dan terjaga, dilanjutkan dengan kegiatannya sekarang yaitu mengusap usap wajah kekasihnya itu.
Jimin sudah membaik setelah 2 hari kemarin ia demam dan tidak mengikuti latihan bersama. Suhu turunnya sudah kembali normal dan dokter hanya menyarankan untuk istirahat sedikit lagi agar pulih sepenuhnya. Jimin juga dinyatakan boleh kembali ikut berlatih nanti siang.
Berkali-kali Jungkook mengecup wajah Jimin, menikmati lebih dekat paras sempurna kekasihnya. Lalu matanya melirik jam yang menunjukkan pukul 7 pagi. Dan lelaki itu berinisiatif untuk membuatkan pria mungilnya sarapan. Maka dari itu dia berjalan keluar dari kamar mereka dan pergi ke dapur untuk membuat oatmeal dan susu kesukaan Jimin.
Setelah selesai, Jungkook melangkah lagi kekamarnya dengan mangkuk oatmeal dan segelas susu ditangannya. Netranya dengan cepat menatap pria mungilnya yang sedang duduk dikasurnya, masih dengan selimut menutupi bagian bawah tubuhnya, mata yang setengah terpejam, rambut pirangnya yang berantakan, dan bibirnya yang sedikit mengerucut. Tangan bantetnya sesekali menggumpal, mengucek matanya menggunakan telapak tangan gembil itu. Jungkook yang memperhatikannya dari pintu memekik gemas dengan tingkah lucu natural dari pacarnya itu.
"Good morning, Jiminie.." suara dalam Jungkook mengalihkan atensi anak ayam itu, "Sejak kapan kau bangun, chagi?"
Jimin hanya menatap Jungkook lesu dan terlihat sekali bahwa ia masih mengantuk, "Baru 5 menit yang lalu.."
Suara serak kekasihnya membuat Jungkook tak ayal tersenyum. Lalu tangannya menunjukkan oatmel dan susu yang tadi ia buat, "Breakfast time, sayang,"
Jimin menatap makanan di tangan Jungkook dengan mata yang masih sedikit tertutup. Lalu ia bergeser, memberi tempat bagi Jungkook untuk duduk.
"Suapin, Kookie~"
Lagi lagi Jungkook dibuat gemas dengan suara manja Jimin. Suara manis Jimin dengan penampilannya pagi hari memang duet maut yang membahayakan bagi jiwa Jungkook.
Dan Jungkook mana bisa menolak? Maka dari itu ia segera saja menyuapkan Jimin dengan telaten hingga ke sendok terakhir, diikuti dengan pria manisnya meminum susunya hingga gelas itu kosong. Jungkook bersiap turun dari kasur dan pergi ke dapur jika saja tangan halus Jimin tidak menahannya.
"Kookie mau kemana?" tanya Jimin.
Jungkook tersenyum, "Menaruh ini, Jim. Sebentar saja. Aku akan kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
j i k o o k
Fanfictionenjoy your trip with dramatic jikook journey *sips tea* | written in bahasa ©astr0child, 2019.