⊱⋅ ──────────── ⋅⊰
Seoul Tour Bangtan digelar hari ini. 1 bulan sudah berhasil dilewati dengan berbagai persiapan dan latihan. Ketujuh lelaki kesayangan dunia itu berlatih keras demi army. Seluruh member berusaha mempertampilkan penampilan terbaiknya.
Konser mereka kembali mencatat banyak sejarah. Lagi dan lagi, membuat nama mereka kembali pada puncak setelah konser Seoul ini menjadi trending diseluruh dunia. BTS kembali lagi keatas, kembali melejit setelah sempat disalip beberapa artis karena mereka fokus oleh comeback dan konsernya-sehingga berkurangnya update.
Sekarang semuanya telah berada di back stage. Konser selesai beberapa jam yang lalu dan mereka baru saja akan pulang ke dorm jikakalau salah satu member tidak ada yang tiba-tiba jatuh pingsan.
BRUK!
Park Jimin. Pemuda yang memang terlihat sekali wajah pucatnya sedari tadi akhirnya tumbang. Suara gebrakan yang cukup keras mengalihkan semua staff dan member yang berjalan didepan Jimin-karena Jimin lesu, jalannya menjadi sedikit lambat.
Mimik panik langsung terpasang diwajah semua orang. Khususnya kepada para member yang kini sudah memiliki reaksi masing-masing. Seokjin dan Namjoon langsung duduk didekat Jimin, membalikan tubuhnya dan menaruh kepala Jimin dipaha Seokjin sedangkan Namjoon langsung membenarkan posisi Jimin. Sisanya hamya berdiri, tidak mendekat takut malah memperparah keadaan. Staff sudah siaga dengan ponselnya. Dengan segera ia menelpon ambulans.
***
Satu persatu member mulai masuk kedalam kamar rawat inap Jimin. Sebelum dipindahkan ke ruang VVIP ini, Jimin sempat ditangani dokter di UGD, membuat para member sedari tadi hanya duduk lesu.
Mereka lelah, baru selesai melaksanakan konser. Namun sisi hati lainnya mereka tidak ingin ketika Jimin membuka mata nanti tidak ada keenam laki-laki yang Jimin selalu anggap 'tumpuan hidup' itu.
Namjoon, Seokjin, Hoseok dan Suga lantas duduk di sofa yang ada diruangan luas itu. Sedangkan kedua maknae lainnya siap siaga disebelah kanan kiri brangkar Jimin.
Menurut penjelasan dokter, Jimin hanya kelelahan. Tidak ada penjelasan lebih lanjut. Pun para member mengerti. Mereka paham Jimin memang paling sering mengeluarkan tenaganya. Tampil nyentrik dengan performanya yang tidak main main kuatnya. Bukan sekali dua kali Jimin tumbang. Jika dibandingkan dengan member lain, Jimin memang paling sering jatuh. Karena Jimin yang paling sering menghabiskan seluruh tenaganya diatas panggung, tanpa menyisakan tenaga untuk pulang.
Jungkook hanya duduk menghadap Jimin. Punggungnya ia senderkan pada kursi yang ia dudukki saat ini. Mata tajamnya menatap wajah pucat Jimin. Tatapan sendunya keluar, hatinya memanas begitupun matanya. Ia segera mengedipkan matanya, mencegah air mata keluar dari sana.
Seperkian detik menatap Jimin, kini netra elangnya menatap Taehyung yang duduk dikursi sebrangnya, tepatnya disebelah kanan Jimin. Tangan Taehyung bertumpu pada kasur, persis disamping tangan Jimin yang tengah diinfus. Kepalanya ia tenggelamkan diantara tangannya yang terlipat. Laki-laki itu terlihat sangat mengantuk, ketika sisi lainnya ia tidak mau meninggalkan Jimin.
Hati Jungkook kembali menyendu. Menatap Taehyung nanar sebelum akhirnya berbalik badan, berjalan lesu kearah jendela besar yang ada dikamar Jimin. Menatap hamparan danau yang menjadi pemandangan dari kamar Jimin berada. Ia bisa melihat dari pantulan kaca, Taehyung tengah membuka matanya. Tangan Taehyung kini berada diatas tangan Jimin, dengan netranya menatap Jimin lembut lalu menangis.
Jungkook tau, Taehyung pasti kelewat khawatir dengan pujaan hati nya itu. Sama seperti Jungkook. Bedanya Jungkook hanya tidak bisa mengekspresikannya.
Tak tahan dengan pemandangan yang membuat hawa panas, Jungkook keluar dari kamar Jimin. Beralaskan ingin pergi ke kantin, mencari makanan untuk mengganjal perutnya.
Iya, Jungkook lapar. Hitung-hitung menghindari sakit yang mulai menghampiri kembali.
⊱⋅ ──────────── ⋅⊰
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
j i k o o k
Fanfictionenjoy your trip with dramatic jikook journey *sips tea* | written in bahasa ©astr0child, 2019.