[18]

3.8K 315 7
                                    

⊱⋅ ──────────── ⋅⊰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⊱⋅ ──────────── ⋅⊰

Ini weekend. Hari ini Jimin berada di dorm, sendirian. Semua member pergi dengan urusannya masing-masing. Seharusnya pun Jimin hari ini bertemu dengan kakaknya-Park Chanyeol. Biasanya, Jimin dan kakaknya rutin bertemu setiap bulan ketika weekend. Sekedar mengobrol di kedai kopi atau mungkin jalan-jalan disekitar kota Seoul.

Namun rencananya gagal karena Chanyeol memiliki tugas kantor yang tidak bisa ia tinggal. Perusahaan pimpinan Chanyeol baru saja membuat proyek kerja sama dengan perusahaan terbesar dari Amerika sehingga hyung nya itu memiliki banyak tugas untuk dilakukan.

Sejujurnya Jimin kecewa, tentu saja. Karena ini pertama kalinya Chanyeol membatalkan janjinya. Selama ini hyung nya menjadikan ia prioritas, sehingga ia akan bertemu dengan Jimin apapun halangannya.

Namun sepertinya kali ini benar-benar tak bisa ditunda. Jadi mau tidak mau Jimin mengalah dan memilih untuk berdiam diri di dorm ketika semua member sibuk dengan urusannya masing-masing diluar rumah.

Ia menatap malas kearah televisi yang menyala, memencet berulang kali remot yang ada ditangannya. Matanya melebar senang ketika melihat acara series kesukaannya baru saja dimulai. Maka ia mulai tenang menatap TV.

Tanpa sadar ia merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya, dan turun ke bajunya. Ia melirik baju nya yang kini memiliki noda merah pekat, dan tangan nya beralih langsung ke hidungnya.

Ia berdecak pelan, pantas ia sedikit pusing.

Ia melirik jam besar yang ada diruang tamu. Dan baru sadar jika ia lupa meminum obat rutinnya. Maka dengan gerak cepat, ia mengambil obatnya yang selalu ia sembunyikan dikamar, lalu kembali duduk di depan tv karena acara kesukaannya belum selesai.

Decakan pelan kembali terdengar karena ia lupa mengambil minum. Maka ia pun menaruh obat nya di meja tamu, merasa tidak perlu waspada karena semua member sedang diluar. Dengan malas ia kembali menyeret kakinya ke dapur. Mengisi gelas dengan air putih dengan hati-hati.

Ia mendengar ada suara pintu, namun ia abaikan karena merasa itu hanya suara dari tv yang sedang menyala. Maka ia dengan santai melanjutkan acara menuang air minum nya dan membersihkan terlebih dahulu air yang sedikit tumpah.

Ketika gelasnya sudah terisi penuh ia berencana kembali ke sofa ruang tamu, sebelum akhirnya mematung karena ia melihat Taehyung sedang memegang obat-obatannya dan beralih menatapnya yang membatu disamping pembatas kaca antara ruang tamu dan dapur.

"Jimin? Ini obat apa?"

***

Jimin menatap Taehyung canggung dan dengan cepat ia langsung duduk disamping Taehyung. Ia menatap Taehyung yang masih saja menatapnya penuh tanya, dan khawatir. Tangannya mengumpulkan beberapa botol obat yang masih ada di meja, dan beralih menatap salah satu botol obatnya yang masih digenggaman Taehyung. Ia berusaha mengambil botol tersebut,

"Jawab dulu, Jimin." Taehyung menekan nadanya, "Ini obat apa?"

Jimin memilih tidak mendengar dan berusaha mengambil botol tersebut dari Taehyung. Hampir 5 menit mereka berebut botol itu hingga akhirnya Taehyung kesal.

"JIMIN!" bentak Taehyung.

Jimin seketika terdiam. Lalu menundukkan kepalanya sembari menautkan jarinya. Ia tidak berani menatap Taehyung, bukan hanya karena Taehyung baru saja membentaknya. Namun juga ia belum siap jujur tentang penyakitnya.

"Jimin! Beritahu aku!" tukas Taehyung, "Kau kenapa Jimin?! Kau sakit apa?! Kenapa kau minum obat sebanyak ini?! Se-"

"Leukimia, Taehyung! Aku mengidap Leukimia!"

Dan tersisalah Jimin yang terisak dan Taehyung yang menatapnya tidak percaya.

⊱⋅ ──────────── ⋅⊰

TBC.

j i k o o kTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang