04.30
Jungkook membuka kedua mata bulatnya. Ia mengernyit pelan saat merasakan pegal di punggung, efek tidur di atas kasur tipis tanpa bantal sebagai penyangga kepala.
Sedetik kemudian, ia menggelengkan kepalanya pelan. Anak itu bangun perlahan. Ia harus keluar dari sini sebelum Yoongi bangun dan Taehyung mengetahui keberadaannya.
Jungkook melangkahkan kakinya ke ruang televisi. Membaringkan tubuhnya di sofa lalu tidur di sana karena kantuk yang masih berkeliaran di matanya.
Ya, ini lebih baik daripada Yoongi harus menerima kemarahan Taehyung.
"Uuhh ... mengantuk sekali."
Sampai beberapa saat kemudian, Jungkook menegakkan kepalanya. Ia menatap jam dinding berbentuk bulat di depannya.
"Eh? Ini sudah pagi, ya? Berarti rencanaku akan berjalan sebentar lagi!" serunya girang, lalu segera bangun. Duduk bersandar di sofa dan menyalakan televisi di depannya.
| Misi pertama: Membantu Yoongi Hyung memasak sarapan.
"Aku harus berhasil! Mana mungkin Jungkookie gagal menjalankan misi rahasianya! Kekeke ...," bangganya diikuti kekehan lucu.
"Misi apa, Kook?"
Oops!
Jungkook membulatkan matanya terkejut. Cepat-cepat ia menoleh ke belakang, mendapati salah satu kakaknnya berada di sana.
"Hyung?"
"Misi apa?"
'Gulp!'
Jungkook menelan ludahnya berat. Semua rencananya ada di ujung tanduk.
Cih! Tidak keren!
Mana ada superhero yang gagal sebelum menjalankan aksinya?
Anak duplikat kelinci itu cepat-cepat memutar otak. Mencari alasan logis yang bisa digunakan di saat darurat seperti ini.
Ha! Ia dapat!
"Hanya game, Hyung. Aku ingin mengalahkan Tae Hyung saat bermain Overwatch nanti," jawabnya ditaburi senyum polos yang dapat membuat siapapun percaya.
"Oh ...."
Jungkook bersorak dalam hati kala Yoongi mengangguk santai, tanpa tahu jika dirinya telah masuk kedalam permainan detektif milik si kelinci nakal ini.
Kau benar-benar aktor ulung, Jungkookie .... Benar benar berbakat! pujinya pada diri sendiri. Sampai akhirnya tersentak kecil saat mengingat misi rahasianya.
Anak itu segera mematikan televisi. Berjalan mendekati Yoongi yang kini sibuk mengeluarkan bahan makanan dari dalam kulkas.
"Hyungie, Kookie bantu ya?" tawarnya. Bukan menawarkan, sih, memaksa lebih tepatnya. Karena saat Yoongi menolak pun, ia akan tetap menawarkan diri sampai kakaknya lelah untuk menjawab.
"Hyung, lidi hijau ini harus dipotong seberapa panjang?"
Yoongi menoleh, mendapati Jungkook yang tengah memegang tiga juntai daun bawang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth: REVEALED ✔
FanfictionDisclaimer: fanfiction | Brothership - Completed "Kau tahu, semua kata maafmu itu tak akan ada artinya di mata kami! Kau datang dan menghancurkan semuanya! Hidupku, hidup kami bertiga hancur hanya karenamu!" Benarkah? Bagaimana jika pada akhirnya na...