| 25

3.7K 418 101
                                    

"Hyung, kenapa tidak membalas pesan?"

Seokjin melenggang masuk tanpa berniat menjawab pertanyaan si bungsu. Bukan apa, ia hanya sedang tidak ingin membahas hal itu saat ini.

"Hyung marah?" Kembali pertanyaan terlontar. Seokjin menggeleng pelan.

"Tidak," jawabnya singkat seraya mengambil sekaleng soda dari dalam kulkas dan meneguknya rakus. Tak peduli walaupun pukul sepuluh telah terlewati.

"Ke mana Taehyung?" tanyanya. Jungkook mengangkat bahu.

"Tidak tahu. Tae Hyung pergi setelah Hyung pergi."

Seokjin mengangkat alis.

***

Seokjin Hyung

Tae, kau di mana?
22.14 | read

Seokjin Hyung

Tae?
22.17 | read

Seokjin Hyung

Pulang, Tae.
22.30 | read

Taehyung menghela napas pelan. Menatap lelaki di depannya yang hanya menunduk sedari tadi. Ia memasukkan ponsel miliknya kedalam saku, lantas berdiri. Membuat lelaki yang duduk bersebrangan dengannya mendongak.

"Aku menginap di rumahmu, ya?

--Yoongi Hyung."

***

'Drrtt ....'

'Drrtt ....'


"Berisikk!!" si remaja bangun dengan wajah bersungut. Menyambar ponsel yang telah berbunyi berkali-kali, lalu mengangkat panggilan dengan mata yang masih setengah terpejam.

"Halo, siapa?" tanyanya malas. Dalam hati mengumpati si penelepon yang dengan berani menyeretnya keluar dari alam mimpi.

"Kakakmu, bodoh!"

Suara seberang sana terdengar dongkol setengah mati. Mendengarnya saja, membuat Taehyung meringis. Cepat-cepat ia membuka mata lebar-lebar. Lantas menjauhkan ponsel dari telinga guna melihat nama penelepon yang tertera di layar ponsel.

"Oh? Jin Hyung?" gumamnya pelan. Dan mendadak, segala jenis sumpah-serapah dalam hatinya hilang entah ke mana.

"Bangun tidur?" tanya seberang sana. Taehyung mengangguk kecil. "Iya," balasnya.

"Tidur di mana semalam? Jalanan? Atau mengungsi di depan toko milik orang?"

Taehyung berdecak kecil.

"Ya tidak lah, Hyung! Mana mungkin tidur di emperan! Tidak elit sekali!" protesnya tak terima.

"Lalu di mana?" Seokjin bertanya. Taehyung bergumam kecil. Sekadar mencari alasan yang masuk akal untuk dilontarkan.

"Di rumah teman," balasnya santai. Terdengar gumaman menyelidik dari sang Kakak. Taehyung mendengus.

"Aku tidak bohong," imbuhnya meyakinkan.

Hening tercipta sejenak sampai seberang sana kembali bersuara.

"Hm .... Sekarang pulang, Tae! Seenaknya saja mengungsi di rumah orang!"

Yang lebih muda meringis saat suara keras sang Kakak membuat indra rungunya berkontraksi.

"Iya, Hyung! Aku pulang sebentar lagi!" jawabnya tak kalah keras, lalu mematikan sambungan telepon secara sepihak.

"Ck, Seokjin Hyung, benar-benar menyebalkan ...," gumamnya sembari mengacak rambut. Kemudian anak itu berdiri, melangkah keluar dari kamar Yoongi yang ia tempati semalaman, guna mencari presensi sang kakak.

"Hyung?"

Taehyung mengernyit kala tak mendengar adanya sahutan. Seharusnya, Yoongi mendengar panggilannya, sebab rumah ini terbilang kecil.

"Yoongi Hyung?"

Sekali lagi ia memanggil sembari melangkah mengitari rumah. Dan napasnya terbuang sia-sia kala tak menemukan keberadaan sang Kakak.

Kali ini, Taehyung kembali memasuki kamar Yoongi. Mengambil ponselnya yang tergeletak di atas kasur, lalu melipat rapi selimut yang ia gunakan semalam. Ia sambar jaketnya di dekat kasur, lalu melangkah keluar kamar. Niatnya, ingin pamit pada Yoongi, tapi Kakaknya itu tidak terlihat di manapun. Jadilah ia pulang tanpa pamit. Seperti jalangkung memang.

Datang tak diundang, pulang tak pamit.

Taelangkung.

"Yoongi Hyung, aku pulang--Oh!" Taehyung berhenti berucap. Dengan cepat ia melangkah menuju meja kecil. Mengambil kertas yang menyita perhatiannya, lalu membacanya dengan seksama.

"Tae, Hyung pergi bekerja. Makanan di meja, dihabiskan, ya?"

Anak itu membulatkan matanya semangat. Membuka tudung saji kecil yang menutupi beberapa makanan sederhana di dalamnya, dan bergumam 'wah' selama beberapa detik. Hingga tanpa pikir panjang, bocah itu menyambar piring dan sendok. Mengambil beberapa makanan untuk dirinya sendiri, lalu mulai memakannya dengan lahap.

"Hyung, aku benar-benar rindu masakanmu!"

***

09.00


"Tae Hyung, kenapa baru pulang? Semalam ke mana saja?"

Taehyung menoleh. Menatap sang Adik yang tengah bersantai di depan televisi. Ia menggaruk pipinya pelan. "Menginap di rumah teman, Kook," jawabnya asal lantas berjalan mendekat.

"Seokjin Hyung di mana?" tanyanya. Jungkook menggeleng kecil.

"Tidak tahu. Hyung pergi sejak pukul delapan tadi," jawabnya. Taehyung mengangguk singkat. Berjalan ke dapur untuk mengambil soda kesukaannya dari dalam kulkas lalu duduk di dekat sang adik.

"Jin Hyung sudah bilang sesuatu padamu? Em ... Tentang foto itu, mungkin?" tanyanya lagi. Jungkook menggeleng kecil.

"Belum."

Taehyung menghela napas panjang sembari meremas kaleng soda di tangannya. Mengangkat sudut bibirnya untuk membentuk senyum sendu.

Sampai kapan kau mau menyembunyikannya, Hyung?






TBC

Truth: REVEALED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang