Cindy atau Aurora?

932 24 0
                                    

Sepertinya hubungan Fafa dan Zafran semakin dekat,itu menurut manusia bernama Ibay Maldani.Kenapa dia bisa mendefinisikan seperti itu?karena saat ini ia sudah ada tak jauh dari rumah Fafa melihat ada motor Vespa berwarna kuning dan yang mengendarai itu Zafran.


Ibay sengaja tidak datang ke sana dari pada tambah kesal kan,lebih baik ia menunggu di tempat yang agak jauh.Ibay yakin kalau Zafran sedang menunggu Fafa, pertanyaan-pertanyaan di otak Ibay pun terus berputar.

"Berarti mereka semalam chat–an dong?mereka janjian dong?udah sering telfon deh kayanya"itulah pikiran Ibay saat ini

Tak lama Fafa pun keluar dari rumahnya,ia sudah mengunakan seragam khas anak Smakra.

Terlihat Fafa tersenyum ramah ke arah laki-laki berkacamata itu,Ibay semakin di buat kesal!bagaimana tidak,kalau dia yang jemput Fafa pastilah akan ada bacotan terlebih dahulu,tidak senyum-senyum seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat Fafa tersenyum ramah ke arah laki-laki berkacamata itu,Ibay semakin di buat kesal!bagaimana tidak,kalau dia yang jemput Fafa pastilah akan ada bacotan terlebih dahulu,tidak senyum-senyum seperti itu.

"Asli,alay"kesalnya

Motor Zafran pun mulai berjalan Ibay mengikutinya dari jauh agar tidak terlihat,namun lama-kelamaan ia jadi kesal sendiri.Ibay pun menyalip motor Zafran dengan kecepatan di atas rata-rata,itu membuat Zafran dan Fafa kompak melihat Ibay yang sudah jauh di sana.Ada rasa aneh mengganjal di hati Fafa.

***

"Kamu sama Cindy jaga di depan,urusin orang-orang yang telat"perintah pembina OSIS

"S-

"Gausah nolak"potong pembina OSIS cepat,Ibay pun menghela nafas kasar.Ibay dan Cindy pun keluar dari ruang OSIS,menuju gerbang depan.

Selama di perjalanan Cindy berusaha mengandeng tangan Ibay namun laki-laki itu dengan cepat melipat kedua tangannya di depan dada dan terus berjalan tanpa memperdulikan gadis di sampingnya.

"Bay!gandengan dong.."pinta Cindy bak anak kecil yang minta permen ke orang tua nya

"Lo pikir truk gandeng?"tanya Ibay ketus

Cindy nampak berdecak sebal namun ia tidak mau menyerah sebelum mendapatkan gandengan tangan Ibay,namun saat ia hampir berhasil mereka berdua sudah sampai di gerbang dan harus menjalani tugasnya.Cindy hanya bisa menghela nafas kasar.

Banyak anak-anak yang telat hari ini,Ibay tidak memandang mau itu teman,sahabat atau pacar sekalipun kalau telat ya telat!gausah sok-sokan perhatian,gimana mau maju Indonesia kalau hanya karena teman sendiri atau pacar sendiri di loloskan dari hukumannya?

"Eh kak Ibay!apa kabar kak?"tanya Inere,gadis kelas sepuluh bahasa lebih tepanya langganan ngaret

"Baik,langsung ke lapangan"jawab Ibay cepat,yang membuat Inere menyengir tak berdosa.Usaha nya sia-sia berbasa-basi dengan Ibay,ia pun masuk ke dalam dan ikut baris di lapangan.

Motor Vespa berwarna kuning nampak mendekat ke arah gerbang Smakra,Ibay hanya mengerutkan keningnya bingung.Fafa bukan sih?

Ternyata benar!itu motor Zafran dan Fafa,Ibay tersenyum licik di tempat.Zafran nampak mematikan motornya dan Fafa turun,Fafa berjalan ke arah Ibay sembari tersenyum hangat.

"Langsung masuk ke lapangan aja,de"kata Cindy

"Saya mau bicara sama kak Ibay dulu ya?"izin Fafa sopan

"Ke lapangan atau hukumannya di tambah?"itu suara Ibay,Fafa membulatkan matanya sejak kapan nada bicara Ibay menjadi ketus begini?

"Kak-

"Sudah ya de,kami lagi tugas kalau mau arisan nanti aja"potong Cindy menekan kata arisan,hanya untuk menyindir saja sih sebenarnya.

"Yasudah Fa,ayo masuk!dari pada di hukum lagi"kata Zafran,Ibay masih tak peduli dengan Fafa dan Zafran ia memperhatikan salah satu siswi yang tali sepatu nya copot,baru saja Ibay bilang di dalam hati "paling bentar lagi jatuh nih" eh beneran jatuh dong.Ibay langsung berlari untuk membantu siswi itu berdiri,Ketiga orang yang masih ada di depan gerbang pun melihat itu semua, siswa-siswi yang telat pun juga terkejut.

"Hati-hati dong kalau jalan"ucap Ibay sembari mengulurkan tangannya,gadis itu menerimanya lalu berdiri

"M-maaf kak a-aku..

Ucapan gadis itu berhenti saat Ibay membantunya mengikat tali sepatu nya dengan rapi tidak amburadul seperti tadi.

"Lo gabisa ikat sepatu ya?berantakan banget"tanya Ibay

"Bisa kok!tapi tadi gugup takut telat,eh ternyata telat beneran"jawab gadis itu

"Namaku Aurora kak,kakak Ibay ya?"lanjutnya

Ibay menganggukkan kepalanya"Yasudah aku mau kelapangan,dadah sampai ketemu lagi"pamit Aurora sembari melambaikan tangannya

Ibay pun berjalan lagi menuju gerbang,terlihat Cindy dan Fafa masih menampilkan wajah terkejutnya.

"Ngapain masih disini,masuk!"

***



Si Ibay [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang