Comeback

322 16 0
                                    

Ibay baru saja membuka matanya dan langsung di buat terkejut.Ia semalam tidur di sofa yang berada di kamar Dio,dengan Dio yang ikut tertidur di sebelah Fafa,Kiki dan Maya pun ikut menjaga di sana takut terjadi hal yang iya-iya.


Ibay langsung keluar kamar tersebut mencari-cari keberadaan gadis itu,baru saja di temukan semalam masa mau ilang lagi.

"Ya Allah Ibay kan baru ketemu tadi malem masa mau di pisahin lagi"ucapnya khawatir,ia menuruni tangga dengan cepat.Mencari-cari di ruang tamu dan seluruh ruangan yang ada di dalam rumah ini.

"Woi nyari siapa?"teriak Kiki dari dapur.

"Fafa kemana?"tanya Ibay dengan wajah khawatir,wajah baru bangun tidur dan khawatir menjadi satu di sana membuat Kiki tertawa ngakak melihat raut wajah Ibay.

Ibay berjalan mendekat ke dapur"MANA FAFA NYA?!JANGAN MACEM-MACEM LO YA"

"Tuh lagi makan,lagian di bangunin dari tadi ga bangun-bangun"ucap Kiki sembari menunjuk ke arah gadis yang tengah menatap Ibay lucu.

Ibay mengaruk tengkuknya,seluruh anggota keluarganya dan teman-temannya menatapnya sembari tertawa ngakak.

"Cuci muka dulu sana,iler nya masih nemplok tuh"perintah Bu Andin.

Ibay langsung ke wastafel lalu mengusir Cahyo yang duduk di sebelah Fafa"minggir!"

"Di sono juga ada yang kosong bang"ucap Cahyo menunjukan wajah memelasnya.

"Minggir atau gue usir lo dari sini"ancam Ibay,Cahyo pun cepat-cepat mengambil piring lalu pergi dan duduk di sebelah Fikri.

Ibay langsung menarik kursinya agar duduk berdekatan dengan Fafa ia tidak langsung mengambil makan namun menatap dari ujung rambut sampai kaki dengan teliti.

"Lo gapapa kan?ga di apa-apain sama mereka?"tanya Ibay sembari melirik keseluruh manusia yang ada di ruangan ini.

Fafa menggeleng lalu mengusap-usap luka Ibay yang ada di sudut bibirnya.

"Fa..belum boleh"peringat Kiki membuat semua orang menatap Kiki horor.

"Piktor banget sih,Fafa lagi liatin lukanya si Ibay"kesal pa Dani,Kiki pun meringis malu.

"Gue gapapa,tenang aja tenang selama tempe goreng belum musnah gue ga bakal lemah gitu aja"kata Ibay sembari tersenyum hangat.

"Oke kalian semua berangkat ke sekolah,Cahyo,Fikri,Aurora,kalian ke SMAN.Danu,Kiki,Maya,Libra sana ke kuliahan kalian,Dio sama papa ke SD-

"Lah ko papa ke SD?"potong pa Dani bingung.

"Anterin Dio maksudnya"jawab Bu Andin

"OOO,kirain"ucap mereka kecuali Fafa dan Ibay yang masih sibuk tatap-tatapan.

"Ayoooo!sana berangkat"usir Bu Andin.

Mereka pun segera berbaris lalu menyalimi Bu Andin"kalau bener bunda punya anak sebanyak ini mungkin bakalan lebih rame ini rumah"ucap Bu Andin.

"Gausah banyak-banyak Bun,Ibay aja udah rame banget ni rumah"kata Libra.

"PACARAN TEROS"kata Libra yang melewati tempat Ibay dan Fafa.

"KANGEN TEROS"lanjut Danu.

"TATAP-TATAPAN TEROS"Maya.

"SENYUM-SENYUM TEROS"Cahyo sembari mengeplak wajah Ibay yang terlihat menyebalkan.

"GA PEGEL ITU MATA?"tanya Fikri.

"PELUK DONG"ledek Aurora.

"DUNIA SERASA MILIK MEREKA BERDUA,YANG LAIN MAH KOS AJA UDAH"sindir Kiki.

"BANG YANG KE TIGA ITU SETAN LOH"ucap Dio.

"Lah berarti kita semua setan dong?Ibay sama Fafa doang yang manusia maksud lo,yo?"tanya Danu merasa ucapan Dio tidak tepat.

"Ya Yo ya Yo!aku Dio bukan yoyo!"sebal Dio.

"Hehehe,sori anak slenteng eh sultan maksudnya"kata Danu membuat Dio menatapnya tajam.

"Pah,suruh bodyguard Dio pukul Abang gendut ini pah"perintah Dio kepada pa Dani.

"Astagfirullah,punya anak gini amat"ucap Kiki mewakili isi hati pa Dani sembari mengelus dadanya sabar.

"Wah lo body shaming nih?iya?!yok lah kita war-

"KELUAR DAN BERANGKAT KE SEKOLAH MASING-MASING!KALAU ENGGAK BUNDA GAK NGIZININ KALIAN MAI-

"SIAP BUN SIAP!"potong mereka dan langsung lari keluar rumah

"KITA SEMUA BERANGKAT BUN ASSALAMUALAIKUM"salam mereka dari jauh.

Bu Andin pun membuang nafasnya lega"Dah tinggal kalian berdua,lanjutin gih sesi kangen-kangenan nya bunda mau ke taman dulu"

***

"Kenapa kamu ga ke kampus kak?"tanya Fafa.

"Sebagai mahasiswa terbaik,gue di liburin"jawab Ibay santai,mereka kini tengah duduk di taman sembari memperhatikan Bu Andin dan bi Sarah menanam pohon baru.

Fafa menatap laki-laki di depannya ini tidak percaya"Pendidikan penting loh kak,kakak harus bersyukur karena bisa sekolah sementara aku?engga,banyak yang nolak aku kalau aku daftar sekolah sekarang mereka takut sama aku"jelas Fafa lalu menunduk Ibay pun langsung mengangkat kepala Fafa agar tidak menunduk lagi.

"Hey!lo bisa sekolah kok,tapi gue lebih suka lo ngambil home schooling jadi aman ga ada yang nyakitin lo lagi,di luar telalu bahaya buat lo Fa gue bisa jagain lo kapan aja,tapi engga pas lo di sekolah kita beda,lo masih SMA gue udah kuliah tapi nanti kalau lo udah kuliah kita bisa sama-sama lagi"kata Ibay.

"Percuma juga sih kak aku di sekolahan ga ada yang mau temenin aku-

"Aurora?Fikri?Cahyo?Kiki?Libra?Danu?Maya apa perlu gue absen semua anak kelas 11 IPS 2?di kelas lo emang cuma deket sama Cahyo dan Fikri tapi di kelas gue?semua anggota kelas 11 IPS 2 kenal lo,sering bercanda bareng lo.Lo ga lupa kan sama mereka?"potong Ibay.

Fafa menggeleng"Tapi apa mereka ga malu punya temen kaya aku kak?"

"Kata siapa mereka malu?mereka ikut sedih pas lo kaya gitu,mereka juga ikut nyari walaupun ga ada yang tau cuma gue yang tau kalau mereka ikut nyari lo,mereka sayang sama lo Fa sebenarnya mereka mau kesini tapi ga bisa karena harus ada yang kuliah ke luar negri"ujar Ibay.

"Ucapin makasih banyak ke mereka ya kak,aku senang banyak yang mau temenan sama aku,makasih banyak juga buat kakak yang udah ngeluarin aku dari tempat itu,aku takut kak di sana serem"kata Fafa.

"Udah ya gausah di ingat-ingat lagi,sekarang lo harus bahagia terus buang jauh-jauh pikiran buruk itu,gue ga mau kalau lo sedih,lo terluka gue juga terluka Fa.Ingetin gue kalau suatu saat gue nyakitin lo,gue bakal berusaha ga akan nyakitin hati lo karena gue cinta sama lo Fa"ucap Ibay

"Iya kak,aku ga sedih lagi.Makasih banyak ya kak"kata Fafa lalu memeluk Ibay erat.

Ibay mengusap-usap kepala Fafa lembut"Sama-sama Fa,bahagia terus ya"

"Iya kak"

***

Yey!IFA comeback 🎉🎉jangan lupa vote ya!

Si Ibay [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang