Say bye?beneran?

229 13 12
                                    

"PAPA!"

Devan teriak keras ia pun berlari mencoba untuk masuk kedalam gedung itu namun badannya di tahan oleh petugas keamanan.

"Jangan de,bahaya"

"PAPA SAYA ADA DI DALAM PAK,SAYA MAU KESANA"sentak Devan berontak.

"Jangan bahayaa kamu dengar saya!"

"PAPA SAYA BUTUH SAYA DI DALAM,TOLONG LEPAS!"

Dua petugas itu tetap menahan badan Devan,pemadam kebakaran mulai memadamkan apinya namun bukannya mengecil malah semakin besar.Devan membaca doa agar papa nya baik-baik saja di dalam sana.

"Lepaskan saya tolong"ucap Devan pelan,ia mengeluarkan air matanya lalu terduduk lemas di aspal.

Api pun berhasil di padamkan,Devan akhirnya bisa melepaskan diri dan nekat masuk kedalam sana namun tetap di dampingi oleh petugas kebakaran untuk mengevakuasi korban lainnya.

Devan tersenyum karena para pekerja di kantor ini selamat dari kebakaran hebat ini namun setelah ia mendobrak pintu ruangan milik Ibay senyumnya tidak ada lagi di wajah tampannya itu.

Ia langsung berlari kencang ke arah sang papa yang sudah tergeletak di lantai.

"Astagfirullah papa..pah bangun,bangun pah"ucap Devan sembari menggoyang-goyangkan pipi Ibay.

"TOLONG SIAPAPUN DI LUAR,TOLONG SAYA!"teriak Devan tak lama petugas masuk dan membawa Ibay.

Ibay di bawa oleh mobil ambulans sementara Devan mengikutinya dari belakang menggunakan motor milik sang papa.

"Papa harus kuat!gitu aja masa cengeng"kata Devan mencoba menghibur dirinya.

Mereka pun sampai di rumah sakit,ternyata Devi dan Kai juga ada disana.Mereka menunggu Ibay di periksa,selama setengah jam pemeriksaan Devan pun di panggil.

"Devan dan Devi ada disini?"tanya sang dokter.

"Kami dok"jawab DuoD sembari menganggkat tangannya dan berjalan mendekat.

"Papa kalian ingin bertemu"kata dokter itu,Devan dan Devi segera masuk mendapati sang papa tertidur lemas di ranjang rumah sakit.

"Devan,Devi sini.Dekat sama papa"ucap Ibay lemas.

DuoD pun langsung memeluk Ibay dengan erat.

"Papa,papa harus kuat ya.Papa ga boleh cengeng"kata Devi.

Ibay tersenyum"Tolong jagain bunda kalian ya"

"Iya pasti kami jagain bunda,tapi papa jangan kemana-mana.Janji ya?"ucap Devan.

"Sayangi bunda kalian seperti papa menyayangi dia,jangan pernah bikin bunda sedih ya"pinta Ibay.

"Papa ga mau kemana-mana kan?papa bakal sama kita terus kan?"tanya Devi,wajahnya sudah bercucuran dengan air mata.

"Papa udah dipanggil tuh,papa pergi dulu ya"kata Ibay mulai meracau,matanya terus menatap ke atas.

"Engga,ga boleh pah!papa harus disini sama kita bertiga,papa jangan pergi"

"Papa sayang sama kalian,maafin papa udah bikin kalian susah,maafin papa udah bikin kalian malu,tolong jaga bunda ya.Papa pergi dulu...

"ENGGA PAH!PAPA DENGAR DEVI KAN?PAPA"teriak Devi lalu menangis histeris sementara Devan masih mematung tidak percaya namun matanya terus mengeluarkan air mata.Tak lama Kai dan sang bunda masuk ke dalam ruangan itu,Fafa langsung memeluk Ibay dengan erat.Diikuti pa Dani dan Bu Andin.

"Bangun!bangun sayang maafin aku,maaf.Kamu janji ga akan pergi kenapa sekarang kamu pergi?"tanya Fafa sembari menciumi pipi Ibay terus,ia menggoyang-goyangkan tangan Ibay yang sudah tidak bernyawa lagi.

Si Ibay [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang