Malaikat kecil

200 11 2
                                    

Suara tangisan bayi terdengar membuat Ibay mengeluarkan air mata haru,Fafa baru saja melahirkan anak pertama mereka dan masih ada satu lagi di dalam perut perempuan itu.

Ibay terus mengusap-usap kepala Fafa sembari membaca sholawat dan berdoa,tangan Fafa menggengam erat tangan kanan Ibay saat bayi nya yang kedua mau keluar lagi.

"I love you sayang"bisik Ibay.

"I love you to"kata Fafa lalu bernafas lega,kedua bayi nya sudah keluar dan tengah di bersihkan oleh perawat.

Ibay mengusap air mata Fafa yang keluar,ia terus mengenggam tangan Fafa dengan erat."Terimakasih banyak kamu udah berjuang buat mereka berdua,aku sayang kamu"

Fafa mengangguk,ia memeluk Ibay dari samping dan menangis.Mengeluarkan air mata bahagia,tak lama kedua malaikat kecil itu sudah bersih sekarang giliran Ibay mengadzan i mereka berdua.

Setelah selesai mengadzan i mereka,Fafa pindah ruangan ke ruangan VVIP beserta kedua bayinya.

"Lucu banget,sssttt"kata Bu Andin senang.

"Cowo cewe,filing gue yang bobrok cewenya"ucap Danu.

"Ga sih dua-duanya,tapi bisanya iya cewenya yang nurunin sifat bapaknya"setuju Cahyo so tau.

Ibay tengah menyuapi Fafa sementara kedua bayi nya tengah di gendong oleh Bu Andin dan Libra,kalau di gendong Danu bakal di ajarin ya iya-iya mesti.

"Namanya siapa bay?"tanya Aurora sembari mengusap-usap pipi bayi perempuan yang di gendong oleh Libra.

"Yang cowo Devan Maldani,cewenya Adinda Devina Maldani"jawab Ibay

"Wah duoD bisa ajak-

"Jangan macem-macem lo"potong Ibay menatap Danu tajam.Danu cekikian melihat raut wajah Ibay.

"Ucu anget edenya mommy"kata Kai.

"Iya lucu banget ga kaya bapaknya"ucap Kiki.

"Ga denger kalimat terakhir nya gue"kata Ibay.

"Kai mau punya ade lagi?"tawar Kiki sembari melirik Aurora yang kini tengah berpura-pura tidak mendengarkan tawaran Kiki.

Kai menggeleng tegas"Udah unya ade inii"ucap Kai sembari menunjuk Devan dan Devi secara bergantian,Semuanya tertawa kecuali Kiki.

"Sa ae bocah"ledek Cahyo lalu tertawa.

***

Ibay dan Fafa tidak berlama-lama di rumah sakit hanya satu Minggu saja mereka kini sudah pulang kerumahnya dan membawa kedua malaikat kecil itu.Ibay dan Fafa sekarang menjadi pelindung mereka karena mereka ikut tidur di kasurnya dan berada di tengah-tengah Ibay dan Fafa.

"Lucu banget Masya Allah,yang cowo mirip sama kamu yang"kata Ibay.Namun Ibay berdoa agar Devan tidak memiliki sifat menyeramkan seperti bunda nya.

Fafa mengangguk setuju"Yang cewe persis kamu"

"Gapapalah sifat bobrok papa nya nurun ke anaknya biar turun termurun gitu,kan keren"ucap Ibay,Fafa tertawa kecil,ia terus menatap wajah kedua anaknya itu.Namun tiba-tiba kepalanya terasa sangat pusing.

"Tidur yang udah malem"kata Ibay,Fafa mengangguk lalu ia menutup matanya untuk tidur,sementara Ibay masih ingin melihat kedua wajah anaknya itu.

"Papa berdoa kalian berdua jadi anak yang baik,Sholeh dan Sholehah,semoga kalian bisa mengerti bunda kalian nantinya.Aamiin"

***

Jam dinding di kamar luas itu terlihat jelas jam 03.00,Ibay yang sudah terlelap namun tangannya merasa seperti ada yang menyayati.Ia kira sedang bermimpi namun..

"Astagfirullah,Fafa kamu-

Ibay melihat Fafa tengah memegang pisau dan memainkannya di tangan kanan laki-laki itu.Darah sudah keluar dimana-mana,Ibay menatap Fafa.Mata gadis itu terlihat berbeda namun terus mengeluarkan air mata,Fafa tengah berperang dengan batinnya sendiri.

Saat Fafa mau mengarahkan pisau ke arah Devan,Ibay yang langsung memegang tangan Fafa.

"Engga,jangan dia anak kamu sayang anak kita"kata Ibay lembut.Fafa terus menatap Ibay,lalu beralih ke Devi.

"Jangan,aku bilang jangan-

"Arghhh!"Fafa berteriak sembari memegangi kepalanya yang sangat pusing,ia membuang pisaunya ke sembarang arah.

Ibay menelfon Libra untuk datang ke rumahnya untuk mengamankan Devan dan Devi,tak lama laki-laki itu datang lalu segera mengendong Devan sementara Kiki juga ikut ia mengambil Devi.

"Bay,are you okay?"tanya Libra yang melihat tangan Ibay,Ibay menjawabnya dengan anggukan.Libra pun keluar kamar Ibay.

Sekarang Ibay akan menangani Fafa,ia memeluk gadis itu erat tangannya terasa sedikit perih darah pun keluar di mana-mana.Fafa terus berteriak kesakitan,Ibay mengusap-usap kepala gadis itu sembari membaca doa.

"Arghh!aku pusiingg"

"Stttt,istighfar sayang"

***

Jangan lupa vote ❤️ untuk next mungkin duo D nya bakalan udah gede karena ada beberapa adegan yang ga bisa aku tulis pas duo d nya masih kecil.Terimakasih sudah membaca part ini ❤️ sehat dan semangat terus yaa,jangan sedih terus yo senyum:)sekian dari aku,papay.

Si Ibay [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang