Ada keluarga baru di meja makan keluarga Maldani,yaitu gadis cantik dengan mata sembab.Adinda Fafa,gadis itu sejak semalam terus menangis karena ucapan ayah dan ibunya termasuk Fero.Ia tak menyangka kalau ia memang benar-benar anak pungut,karena semua bukti-bukti sudah di kirimkan oleh keluarga Fero ke rumah Maldani.
Dari sana Fafa jadi tahu,canda tawa yang dulu mereka ciptakan hanya ekting semata.Kasih sayang yang di tunjukan Fero kepada Fafa itu cuma ilusi atau bahkan Fafa halusinasi?
Tak banyak yang tau tentang penyakit Fafa yang sebenarnya,namun ada yang pernah melihat Fafa sedang duduk di taman sendirian sembari menertawakan diri nya sendiri.Dari sana orang-orang mulai menyimpulkan kalau Fafa gila.
Ibay,laki-laki itu tak pernah melihat Fafa seperti itu jadi dia tidak percaya kalau Fafa mempunyai penyakit serius.Dan banyak yang mengatakan Fafa sering kumat setelah menjalin hubungan dengan Zafran.Ada yang mengira Zafran memperlakukan Fafa seperti hubungan toxic,namun kabar itu dengan cepat langsung menghilang.Tidak ada lagi kabar tentang hubungan toxic mereka berdua,entahlah apakah Zafran menjadi pemeran utama di drama ini?atau bahkan Fafa sendiri?
"Sekarang kamu bisa tinggal di rumah ini Fafa"ucap pa Dani lembut.
"Pah jangan bilang mau ngangkat Fafa jadi anak,nanti Ibay gak bisa nikah sama Fafa dong"lemas Ibay kalau sampai benar-benar kejadian itu terjadi.
"Em..Begini saja,rumah di depan kan cuma di isi sama Tante nya Ibay kamu kalau mau bisa tinggal disana,biar nggak jadi fitnah kalau kamu disini"ucap pa Dani hati-hati,takut melukai perasaan Fafa.
"Bagaimana Fafa?cuma beberapa langkah saja loh dari rumah bunda,nanti bunda sering main ke sana"tanya Bu Andin.
Fafa masih diam,ia tak enak hati harus menerima itu.Fafa menyesali dirinya sendiri karena selalu merepotkan orang lain.
"Bukannya Tante Dewi gak disini?"tanya Kiki.
"Dia mau pindah ke komplek ini,soalnya di sana ada sesuatu yang mungkin sedikit menakutkan"jawab pa Dani.
Ibay tertawa ngakak"Dasar,Tante Dewi mah memang penakut orangnya.Kalah masa sama anaknya yang tomboynya nauzubillah"
"Oh iya nanti zelina juga pindah sekolah tapi dia di Venus kayanya"ujar Bu Andin.
"Syukur dah,jadi Ibay gak repot ngurusin manusia aneh kaya dia"kata Ibay lega.
"Fafa hari ini kamu gak usah berangkat ya"ucap Bu Andin sembari mengelus kepala Fafa lembut.
Namun ada yang aneh dengan gadis itu,tiba-tiba saja Fafa menitihkan air mata namun bibirnya malah menampakkan lekungan senyum dan tak lama dia tertawa,tawa yang terdengar menyakitkan.Itu membuat Bu Andin langsung memeluk Fafa dan Ibay pun kaget.Ini pemandangan langka,baru kali ini ia melihat Fafa seperti itu.
"Lo gausah nglawak!"peringat Kiki kepada Ibay.
"Fa...sadar fa.."lirih Bu Andin.
"Aduh ini gimana Bun?"tanya pak Dani bingung.
Ibay pun langsung berdiri dan berjalan menuju Fafa ia pun mengelus-elus kepala Fafa dengan lembut.
"Fa.."panggil Ibay lembut.
"Akutuh cape hidup kaya gini,gak ada yang pernah ngertiin aku,gak ada yang pernah sayang sama aku.Dan bodohnya aku gak tau keluarga aku siapa?masih hidup atau enggak ya sekarang?"jelas Fafa.
Tangisan Bu Andin semakin kencang,pa Dani pun membawa Bu Andin menuju kamarnya sementara Kiki membawa Dio untuk pergi ke sekolah.Biarlah Ibay yang menemani Fafa disini.
Ibay mengambil kursi lalu duduk di sebelah Fafa laki-laki itu mengusap air mata Fafa yang terus berjatuhan.Tak lama Fafa menoleh ke Ibay dengan tatapan kosong,gadis itu terus menatap Ibay namun laki-laki itu tidak takut malah terus mengusap wajah Fafa.
"Makasih ya,sudah buat aku tertawa terus.Sepertinya cuma kamu aja yang mau nemenin aku,buat aku tertawa,buat aku keluar dari zona itu"Fafa menghembuskan nafas nya sembari menjeda omongannya tadi.
"Hidup aku memang banyak drama,aku takut kejadian itu datang lagi..aku takut.."lanjut Fafa,Ibay pun memeluk gadis yang tengah bergetar hebat,gadis itu terus menatap ke atas seolah-olah ada proyektor yang menyalakan kejadian Fafa saat kecil.
"Kejadian apa Fafa?"tanya Ibay lembut.
"Aku lihat banyak darah di rumah itu,semua orang-orang yang ada di sana tidur di lantai dengan darah yang banyak.Tangan aku juga ada darahnya,aku ngumpet di kolong meja.Aku takut mereka yang tidur jadi bangun,aku menutup mata aku karena aku melihat dari salah satu laki-laki di sana tangannya bergerak-gerak dan matanya melirik ke kanan dan kekiri dengan cepat.ARGGH..."
Fafa memukul dada Ibay dengan keras membuat laki-laki itu memejamkan matanya,Pa Dani yang melihat itu pun hanya bisa berdiri di tangga paling atas.
"ITU MENYERAMKAN! ORANG-ORANG ITU SEPERTI ZOMBIE,AKU TAKUT..."teriak Fafa lalu memeluk pinggang Ibay dengan erat.
Satu yang di tangkap Ibay dari kejadian ini.Fafa mengalami delusi,dan ini menyeramkan.
"Aku melihat seseorang tengah memotong-motong tubuh orang-orang yang tengah tidur di sana.Aku ingin memukul orang itu karena perbuatannya sangat menjijikan,namun aku belum cukup kuat..hahaha..makannya aku ikut karate,dan aku masih mencari orang itu,awas saja kalau sampai ketemu"
Bulu kuduk Ibay tiba-tiba saja berdiri,ini ia sedang menghadapi seorang psycopath kah?ini yang di peluknya gadis psycopath?!SUNGGUH INI SANGAT KEREN!.
Fafa terus meracau tidak jelas,gadis itu benar-benar seperti sedang menonton film.Di otak Fafa terputar jelas kejadian dulu,masa kelam yang benar-benar menyeramkan.
"GADIS ITU BERBAHAYA!BAWA KE RUMAH SAKIT JIWA SAJA!
***
Wah..seru nih,aku sebenernya gak kepikiran mau nulis si Ibay jadi kaya gini sih.aneh
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Ibay [✓]
Teen FictionSeburuk apapun kamu,serusak apapun kamu kalau kamu dilihat oleh mata yang tepat yang benar-benar tulus mencintai kamu apa adanya kamu akan menjadi yang terbaik dalam pandangannya. _ #Start, 27 oct 2019 #Revisi1,4 march 2020 #finish2,27 oct 2020