MISI#2

275 25 4
                                    

Ibay dan Fikri masuk ke pintu belakang dengan hati-hati,terlihat lantai yang tidak pernah di bersihkan dan banyak sarang laba-laba di sana.Mereka berdua seperti sedang menjadi mata-mata bersandal swalow.


"Sandal dinas gue ga pernah di ganti bang,udah buluk banget ini"protes Fikri dengan nada suara pelan.

Ibay memutar bola matanya malas"ntar pulang ganti sandal dinas dah,janji gue ini mah"

Fikri berteriak kegirangan membuat Ibay langsung membekap mulutnya"Yes!"

"Brisik lo!"kesal Ibay

Ibay langsung melepaskan tangannya dari mulut Fikri"mangap bang mangap,hehehe"

Ibay menghiraukan candaan Fikri,cape kan lo?ga tau setiap hari member si Ibay pengen bunuh lo karena sikap unfaedah lo? Batin Fikri.

Kembali ke laptop!Kedua laki-laki itu terus berjalan dengan hati-hati,suara seseorang perempuan dengan nafas memburu terdengar jelas di telinga kedua laki-laki itu.Ibay langsung memberikan earphone kepada Fikri dan menyalakan lagu sekeras mungkin.

Kedua laki-laki itu semakin dekat dengan sumber suara,tidak hanya satu wanita namun di setiap kamar yang kedua laki-laki itu lewati selalu terdengar suara-suara aneh.

"Ini bascame nya ps-

"Diem!"potong Ibay cepat.

Merinding gue bang.Batin Fikri,bulu kuduk nya pun berdiri.

DOR!

Terdengar jelas suara tembakan dari polisi yang mengunakan pakaian sama dengan Ibay dan kawan-kawannya serba hitam.Suara-suara itu pun berhenti seketika,para polisi mulai mendobrak satu persatu kamar tersebut,Ibay dan Fikri di minta keluar dari rumah ini.Saat mereka berjalan menuju ke pintu utama,Ibay melihat gadis sasarannya yang tengah terkapar di sofa dengan tubuh yang hanya di tutupi oleh selimut,ia langsung menutup matanya.

"Dosa gue nambah lagi bang!"kesal Fikri langsung mendorong Ibay untuk keluar.

Terlihat Aurora dan Cahyo yang berdiri dengan wajah khawatir,mereka langsung menghampiri Ibay dan Fikri.

"Gimana udah?"tanya Cahyo.

"Pas gue mau war,polisi udah duluan tapi bagus deh biar di tangani sama hukum aja"jawab Ibay.

Cahyo menoleh ke Fikri yang terus menunduk"Lo kenapa?"tanya Cahyo.

"Kaki gue ke injek!"kesal Fikri membuat Ibay langsung menyingkirkan kakinya yang semula di atas kaki Fikri.

"Sori"ucap Ibay sembari meringis tak berdosa.

Tak butuh waktu lama para polisi pun sudah membawa orang-orang yang ada di dalam menuju mobil tahanan,dan yang keluar terakhir adalah gadis tadi,gadis itu menatap Ibay tajam.

"Selamat menikmati hasil"kata Ibay sembari tersenyum miring.

Gadis itu langsung merubah raut wajahnya menjadi ketakutan,itu karena pengaruh alkohol.Gadis itu pun sudah di bawa ke dalam mobil tadi bersama teman-teman lainnya.

Satu polisi menghampiri mereka.

"Terimakasih banyak buat adik-adik yang sudah membantu kami mencari bandar,ternyata mereka sering menggunakan tempat ini untuk berpesta alkohol,satu dari mereka yang memiliki rumah ini dan dia juga bandar narkoba yang sudah lama kami cari,dia bukan hanya bandar narkoba saja dia juga telah melakukan pembunuhan berencana,dan penusukan dengan saudara Ibay Maldani-

"Saya pak"potong Ibay sembari mengangkat tangannya polos.

"Saya juga tau kamu Ibay Maldani! sering ke kantor buat nemuin pacarnya tapi ga percayaan kalau pacarnya gada disana"jelas bapak tersebut.

Ibay mengaruk tengkuknya.Memang selama ini Ibay selalu bolak-balik ke kantor polisi untuk menemui Fafa namun para polisi di sana sudah menjelaskan bahwa Fafa tidak di bawa ke kantor ini,namun yang namanya Ibay cowo ga percayaan sebelum ada bukti ya dia terus bolak-balik ke sana.

"Ya kan saya kangen pak"ucap Ibay polos.

"Nanti saya cari tau pacarmu ada dimana,bapak pergi dulu terimakasih banyak sudah mau berkolaborasi bersama kami"

"Kita juga pak,terimaksih banyak buat teman-teman bapak yang lain.Saya harap mereka mendapatkan hukuman yang setimpal"kata Ibay

Polisi itu mengangguk"Saya pamit"

"Kaya judul novel"bisik Cahyo,Aurora pun menginjak kaki laki-laki itu.

"Hati-hati dan terimakasih pak!"kata mereka bersamaan sembari melambaikan tangannya.

Mereka pun membuang nafas lega,satu misi sudah selesai dengan sangat cepat."Sandal dinas jangan lupa ganti"kata Fikri menagih janji Ibay.

"Iya-iya!ayo kita ganti sandal Dinas kita!"ucap Ibay semangat.

***

Jangan lupa vote ya ❤️ tinggalin jejak yuk biar author nya semangat!

Si Ibay [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang