Mencari restu

307 16 0
                                    

I B A Y M A L D A N I

I B A Y M A L D A N I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ibay berangkat ke Jakarta sendirian dengan mobil hitam milik Pa Dani,hanya butuh waktu dua jam saja Ibay sudah sampai di Jakarta Selatan.Sekarang ia sudah berada di daerah yang tertulis di kertas tadi yang di berikan oleh pa Dani.

Ia memarkirkann mobilnya di depan supermarket lalu keluar dari mobil itu,Ibay mengunakan masker hitam dan outfit serba hitam jangan di tanya lagi ia menggunakan alas kaki apa,tentunya ya sandal jepit swalow.Itu sandal kebanggan Ibay.

Ibay berjalan memasuki gang sempit yang terlihat sangat sepi,sepertinya juga mau hujan langit nya pun gelap.

"41,42,44,4- eh bentar 43 nya kemana dah"Ibay mencari-cari nomor rumah yang bertuliskan 43.

Karena rumah nomor 43 adalah rumah yang ia cari,Ibay memperhatikan sekitar rumah-rumah tersebut terlihat seperti tidak ada kehidupan disini,sepi dan sedikit seram mungkin kalau Cahyo dan Fikri ikut mereka langsung menangis di sini karena tidak mau kejadian di gedung tua terulang.

Saat Ibay tengah fokus mencari-cari nomor rumah tersebut pundaknya di tepuk oleh seseorang ia tak langsung menengok menunggu orang itu berbicara.

"Nyari siapa bang?"tanya orang yang ada di belakang Ibay,orang itu pun berjalan maju dan Ibay bisa bernafas lega ia pikir bukan manusia tadi.

"Lo tau nomor rumah ini?"tanya Ibay kepada laki-laki mungkin seumurannya namun tangan dan wajahnya di penuhi oleh tato.

"Ngapain lo nyari rumah itu?"tanya balik orang itu.

"Ada urusan"jawab Ibay.

"Urusan apa?"tanya lagi orang tersebut.

"Sori bang,gue ga bisa lama-lama kalau tau tolong tunjukin kalau engga gue permisi-

"Itu rumah gue,mau apa?"ucap orang itu membuat Ibay terkejut.

"Ah..yang bener"

"Ga percaya?mau gue tunjukin sertifikat rumah itu?"kesal laki-laki itu.

"Santai bang jago,kalau lo emang yang punya rumah itu berarti lo ada urusan sama gue"kata Ibay.

"Yaudah ikut kerumah gue biar lo percaya"ajak laki-laki itu.

Mereka pun berjalan menuju rumah yang Ibay cari,ternyata rumah itu ada di belakang rumah nomor 42 pantas saja Ibay tidak tau.

Rumah itu terlihat sepi,gerbang rumah itu pun seperti sudah tidak terawat lagi.Ibay seperti masuk ke dalam rumah hantu.Namun pikirannya kembali ke cerita Fafa,dimana rumah yang sama persis Fafa ceritakan saat gadis itu menghabisi nyawa keluarganya.

Si Ibay [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang