Itu adalah kejujuran! Kejujuran yang aku sembunyikan melalui tantangan. Menjadikannya sebuah kebohongan.
Sakit!
⛔06:30
"Kak? Sekolahnya pagi sekali?" tanya Riani mendapati Dini sudah akan beranjak ke sekolah.
"Ada ulangan, Mah."
"Indah?"
"Masih tidur, Mah. Udah Dini ban-"
"Kakaaaaak! Kenapa Indah basah semua? Indah gak mungkin ngompol, kan?" teriak Indah dari arah kamar.
"Mimpi basah kamu, Dek. Semalam," Dini menutup mulut dengan tangannya agar tidak tertawa. Riani menatapnya heran.
"Indah ngompol?"
"Dini guyur pakai air. Abis, disuruh bangun udah kayak mayat."
Riani memanggutkan kepalanya paham.
"Dini pamit dulu. Assalamu'alaikum,"
"Uang jajannya?"
"Dini selalu bawa bekal, Mah. Terimakasih sudah nawarin."
Dini melangkahkan kakinya menuju garasi, menghampiri motornya dan berlalu. Sebenarnya, bukan alasan membawa bekal yang selalu membuatnya menolak uang jajan dari Riani. Dini terlalu tidak enak jika terus-terusan meminta uang jajan pada ibu tirinya itu. Uang sekolah, uang makan sehari-hari, uang makan motornya, uang untuk tugas sekolah jika ada, itu semua sudah lebih cukup bagi seorang Dini. Ia tidak ingin merepotkan dua orang dewasa dalam rumah itu.
♣
"Batuuuu!" teriak Komang dari arah gerbang. Rupanya ia sudah menunggu Dini.
"Gua parkir motor dulu."
Komang memanggutkan kepalanya. Tak lama, Dini menghampirinya.
"Udah kirim pesan semalam buat dia?" tanya Komang pada Dini.
"Belum,"
"Astaga Batu!? Udah jam segini," Komang menunjuk jam di pergelangan tangannya.
"Gua sms sekarang."
"Telpon aja,"
"Serah lu, dah!"
Dini mengotak-atik handphone-nya, menemukan nomor seseorang yang ingin ia hubungi.
"Assalamu'alaikum,"
"Gua pengen ngomong sama lu,"
"Istirahat kedua di rooftop sekolah,"
"Jawab aja bisa apa enggak? gak usah nanya,"
"Oke. Gua tunggu."
Tut..
Dini memutuskan sambungan secara sepihak. Sedang Komang terus berkomat-kamit padanya.
"Kenapa habis istirahat baru ketemu? Lu grogi, ya?"
Dini menyikut lengan Komang. Keduanya tengah berjalan menuju kelas, menaiki tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ES dan BATU (TELAH TERBIT)
FanfictieSelepas mencintai, kau harus siap tersakiti. Selepas merindui, kau harus siap kehilangan. Selalu hidup dalam angan itu sakit. Sakit sebelum disakiti. Cek! Cek! Cek! JANGAN PLAGIAT! HARGAI KARYA ORANG🙏. CINTAI KARYA SENDIRI😊 A cover by @iqblnr23