40

1.6K 96 11
                                    

"Jangan lupa hari ini rapat yak teman-temanku yang budiman!" teriak Jihoon tepat setelah bel pulang berbunyi.

Tepat saat itu juga suara keluhan dari teman-temannya terdengar.

"Yah, kirain lupa! Baru mau kabur gue," teriak Daehwi.

"Gue yang lupa anjir!" teriak Woojin.

"Aduh, harus hari ini banget ya?" keluh Jisung.

Seulgi menoyor kepala Jisung. "Harus! Pensi tinggal seminggu lagi."

Sena tersenyum melihat kelakuan teman-temannya.

"Eh, main pergi-pergi aja, nggak nungguin Sena?" tanya Jihoon yang melihat Daniel sudah berjalan keluar kelas.

Daniel menoleh ke arah Jihoon dan melihat ke arah Sena sekilas.

"Gue lagi berantem, lo yang anter pulang ya. Awas jangan macem-macem!" seru Daniel dan berlalu meninggalkan teman-temannya. "Balik dulu ya!"

"Sip, ati-ati!" seru mereka semua.

Semua mata tertuju ke arah Sena sekarang.

Jihoon mengepalkan tangannya, berlagak akan memukul Daniel. "Haish! Gue udah punya Ir-" Jihoon menoleh ke kanan dan kiri salah tingkah.

"Ir apa?" tanya Daehwi curiga.

Jihoon menatap Daehwi kaget. "Ir, ir," Jihoon menjentik-jentikkan jarinya.

"Ire-"

"Inceran maksudnya! Hehe," ucap Jihoon setengah berteriak memotong ucapan Woojin.

Daehwi dan Jisung menatap Jihoon semakin curiga. Sedangkan yang ditatap hanya cengar-cengir seadanya.

"Gue balik dulu ya, bye!" pamit Irene ke semua orang.

"Loh? Nggak rapat?" tanya Woojin bingung.

Irene tersenyum sebentar dan menggeleng. "Izin, dadah semua!" teriak Irene sambil melambaikan tangan.

Semua orang membalas lambaian tangan Irene sampai keberadaannya sudah tidak terlihat lagi.

"Nggak lo akuin sih, ngambek kan dia!" ucap Daehwi meledek Jihoon.

Jihoon memajukan bibirnya. "Dia tuh izin ada acara keluarga!"

"Ciee tahuuu!" goda Jisung.

"Ya kan gue ketua OSIS, saipul!"

"Lo kan calon suaminya, nggak ikut acara 'keluarga' sekalian?" goda Woojin yang menekankan kata 'keluarga'.

Jihoon menghela napas kasar. "Bodo amat serah lo!"

"Sekarang giliran Sena, lo berantem sama Daniel?" tanya Seulgi sambil mengerutkan keningnya.

Sena melebarkan matanya kemudian tertawa seketika. "Ya ampun mau aja diboongin! Dia tuh gue suruh pulang buat beresin apartemennya, nggak diurus, kotor banget!"

Memang benar, semenjak Sena tidak lagi tinggal di tempat Daniel. Apartemennya terlihat sangat buruk. Tidak ada yang membersihkan. Sena sudah menyarankan Daniel untuk meminta orang datang membersihkan, tapi tidak kunjung dilakukan Daniel.

Bahkan untuk menyuruh orang membersihkan saja Daniel malas. Emang dasar pemalas.

Sekarang semua mata memicingkan mata ke arah Sena.

Melihat itu Sena melebarkan matanya. "Ke-kenapa?" tanyanya bingung.

"Kok lo tahu? Jangan-jangan," belum sempat menyelesaikan ucapannya, Jihoon sudah terlebih dahulu menyentil jidat Daehwi.

Bad Boy | Kang Daniel [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang