Tolong tandai yang typo ya, Eca nggak ngecek hehe.
*****
Jihoon, Ong, bahkan Guanlin sedang kelabakan mengatasi kekacauan Sena. Saat ini mereka semua berkumpul di cafe milik Guanlin.
Tepat saat Ong melihat Daniel keluar meninggalkan Sena yang tengah menangis sejadi-jadinya, ia langsung merengkuh Sena.
Sena terus-terusan meracau menyuruh Ong untuk menghubungi Jihoon. Dan itulah yang Ong lakukan.
Membiarkan Jihoon menjemput Sena dengan mobilnya, dan berakhir dengan menuruti kemauan Sena yang ingin diturunkan di cafe Guanlin.
"Kak, jangan dikasih lagi," ucap Jihoon yang masih terus-terusan menghalangi Sena yang sudah minum kesekian botol.
"Maunya. Tapi gue takut cafe gue dia bakar kalau nggak nurutin dia," balas Guanlin yang juga sudah lelah menghadapi Sena.
Sedangkan Ong hanya menatap Sena ngeri. Ia tidak berusaha menghalangi Sena atau apapun yang sejak tadi Jihoon dan Guanlin lakukan. Karena selama ini Sena sudah melalui hari yang melelahkan. Tidak hanya menyerang hati namun fisiknya juga.
"Lin," panggil Sena yang sudah berada dalam pengaruh alkohol sejak tadi.
Guanlin yang duduk berhadapan dengan Sena terperanjat mendengar panggilan tiba-tibanya karena sejak tadi Sena tidak bersuara sedikitpun.
Oh, tidak bersuara selain suara tangis maksudnya.
"Hm?" jawab Guanlin sambil menatap Sena lekat.
Dengan pergerakan tiba-tiba, Sena meraih tangan Guanlin. "Jadian yuk."
Guanlin terkejut mendengar perkataan Sena. Begitupun Jihoon dan Ong.
"A-apa?" tanya Guanlin terbata.
Sena tersenyum, semakin lebar, sampai akhirnya ia tertawa kecil sambil menganggukkan kepala cepat bak anak kecil.
"Iya, kita pacaran," jawab Sena sekenanya sambil mulai meremas tangan Guanlin.
Guanlin masih belum tersadar dari keterkejutannya.
"Maksud-"
Belum sempat Guanlin menyudahi kalimatnya, Sena melepaskan tangannya yang baru saja menggenggam tangan Guanlin dan diarahkannya ke Ong yang duduk di samping Guanlin.
"Atau lo aja deh, Ong. Gue nggak papa kok jadian sama lo," ucap Sena masih sambil tertawa dengan kepala yang bergerak bebas sejak tadi.
Ong menghela napas kasar, hanya menatap Sena ngeri, tidak berniat membalas Sena.
Sena merengut melihat reaksi Ong.
"Belum apa-apa gue udah ditolak," ucapnya sambil memalingkan wajahnya kasar dari Ong dan mulai menghadap Jihoon di sebelahnya.
"Hunieee, Bihunkuuu!" teriak Sena yang sudah mengalungkan tangannya di lengan Jihoon.
Baru saja ingin merebahkan kepalanya di pundak Jihoon, dengan kasar Jihoon menepisnya.
"Woy, lo mabok! Sadar, gue sodara lo!" kalimat Jihoon barusan segera mendapat gerutuan Sena.
Sedangkan Guanlin dan Ong hanya melongo menatap Jihoon dengan pandangan meminta penjelasan.
Jihoon nyengir dengan pandangan yang berarti akan menjelaskannya nanti.
Tak lama situasi kembali diinterupsi Sena yang kembali menangis dengan kencang, sehingga lagi-lagi semua mata yang ada di cafe Guanlin ini melirik ke meja mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy | Kang Daniel [COMPLETED]
Fanfiction🔞🔞🔞 Kang Daniel, senior tampan yang merupakan idola semua kaum hawa. Siapa yang tidak tahu Daniel? Tampan, putih, tinggi, gagah, berwibawa, namun sayangnya... Bad boy. Tidak pernah satu kalipun ia terlibat hubungan serius dengan seorang wanita. I...