Bab 24

64 21 0
                                    

Selamat membaca.

Esok harinya. Di pasar, Liliana membawa mereka kembali ke pedagang yang menjual manga satu-satunya itu dengan tubuh tak vit.

Mereka mengangga. "Kalian bisa mengambil mangga-mangga ini dengan harga 5 buah satu keping emas!" kata si penjual.

Mereka semua kembali Syok.

"Kenapa bisa murah?" tanya mereka penasaran.

Diam-diam, pria itu melirik ke arah Liliana yang tampak lemas karena ia tahu kalau Liliana adalah orang di balik ini semua.

Buah-buahan lainnya juga. Ini di namakan partner bisnis, entah mengapa Liliana bisa jago mendapatkan manga. Tapi ini adalah rahasia bisnis mereka.

"Saya sedang jago!" ucap pria itu, yang membuat mereka semua tertawa kegirangan.

Mereka mendapatkan manga mereka dan pulang dengan senyuman yang begitu membara, sampai lupa kalau Lilina masih memilih buah.

Lilit pulang untuk membawa buah-buahan mereka kembali.

Tersisahlah Liliana di tempat tersebut dengan para pedagang. "Jangan menatapku terus, orang-orang akan curiga!" peringat Liliana tanpa menatap ke arah pedagang dengan wajah berseri-seri.

"Aku tahu kau siapa? Aku sempat ragu kalau itu bukanlah kamu, tapi Ratu…."

"Aku bukan Ratumu, jadilah bersikap biasalah padaku."

"Mengapa kau lari semakin jauh, apakah dunia ini membuatmu tak senang?"

Liliana tiba-tiba saja terdiam di tempatnya, ia tersenyum miris. Lalu berkata, "ada beberapa hal yang bisa ku dapatkan, dengan kematian."

"Liliana…."

"Jika kau mengkhianati ku, aku akan menghancurkan dunia ini. Dan membuat kerajaan Immortal hanya memiliki satu kerajaan saja!" tandas Liliana. Sebelum pergi meninggalkan tersebut dengan raut wajah marahnya.

Tiba-tiba!

PLAKKK!

Semua langsung menatap ke arah Liliana, para Vampir melesat mendekat ke arah Liliana, berdiri di tengah-tengah prajurit istana yang melingkar mengelilinginya dan Arkan.

Lilit muncul, ia tahan. Dalam keadaan cukup memperhatikan.

"MANUSIA YANG MEREPOTKAN!"

Arkan menatap Liliana dengan tatapan marahnya, karena ia lelah mencari keberadaan Liliana di dunia manusia. Yang ternyata, ia ada sangat dekat dengan dirinya.

Para Vampir mengeluarkan taring mereka.

"Jangan ganggu Liliana!"

"KALIAN MENENTANG XAVIER! KALIAN AKAN MUSNAH!"

Liliana tersenyum sinis. "Ya mereka membantuku, begitu juga para penyihir. Kalau begitu musnakanlah mereka!"

"KAU!"

"Apa, tidak bisa? Lalu mengapa kau mengeluarkan kata-kata yang hanya terdengar seperti bualan saja?"

Arkan mengeluarkan pedangnya. "Kau harus mati, dan Xavier mengizinkan kematianmu."

"Lalu apa? Membangkitkanku setelahnya hahaha!" Liliana tertawa jahat, bahkan tak ada takut-takut sama sekali. "Ya, aku akan mati. Namun kali ini benar-benar Mati!"

"LILIANA!"

'hahaha' Tapi Liliana malah tertawa jahat. "Tenanglah, aku akan ikut denganmu. Sebelum itu, biarkan aku tinggal di sini satu hari lagi."

"KAU PIKIR AKU AKAN PERCAYA?!"

"Aku tidak memintamu untuk percaya. Tapi kau bisa meminta apapun untuk membuatmu percaya padaku!"

Arkan tersenyum sinis. Lantas menatap mata Liliana. "Kalau berikan matamu, berikan keduanya."

Arkan mendekat dengan sinis, lalu memberikan belati pada Liliana—tahu kalau Liliana tidak akan berani melakukan hal itu.

Akan tetapi….

SREKKK!

Ia mengores matanya sendiri tanpa ragu, membuat darah keluar dari matanya—sakit, tapi Liliana menahannya.

Arkan terkejut, saat Liliana hendak mencungkil mata kirinya. Arkan menahannya. "saya mengerti, saya kembali. Ratuku!" ujar Arkan.

Mendekat, sembari mengecup telapak tangan Liliana dengan hormat. Sebelum meninggalkan area para taring tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Semua diam, lantas berlutut. Bukan karena ia akan menjadi Ratu mereka, bukan karena ia bohong dan mereka juga berbohong, dan bukan juga karena mereka takut untuk di bunuh. Tapi ini karena Liliana.

"Jangan mati!"

"Jangan tinggalkan kami!"

TBC.

Jadilah MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang