ʟᴏᴠᴇ ᴀɴ ɪᴅᴏʟ [ᴄʜᴏɪ ʏᴇᴏɴᴊᴜɴ✓] END

11

Love an idol

Happy reading.....

09.30

Aera terbangun dari tidurnya, dengan kepala yang masih pusing aera bangun dari tidurnya.

Aera melihat nampan yang berisi makanan, minuman dan obat di sampingnya juga terlihat ada stikcy note.

"Ketika kau sudah bangun segera makan makanan yang sudah ku siapakah, jangan lupa meminum obatnya, jangan keluar dari apartemen kau masih belum sehat, setelah pulang dari kampus aku akan menjemputmu, Istirahatlah.

Handphone mu aku bawa aku tidak ingin kau bermain handphone seharian
Taera"

Setelah membaca surat dari taera, aera langsung memakan makanannya dan meminum obatnya.

Sebenarnya aera tidak terlalu suka yang namanya meminum obat, tapi mau bagaimana lagi aera ingin segera sembuh.

Setelah itu aera pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka, ia keluar dari kamarnya dan dia melihat kotak yang dia buka semalam.

Tanpa berfikir panjang aera mengambil kotak dan ia letakkan di gudang apartemen aera. Dia tidak ingin membahas tentang itu lagi meskipun ia selalu teringat oleh masalah itu.

Sekarang aera tengah berada di ruang televisi, ia tidak tau ingin berbuat apa, tidak ada yang istimewa di apartemen ini.

Cklekkkk

Suara pintu apartemen aera yang terbuka menampakkan taera yang sangat kelelahan.

"Kau sudah pulang?" tanya aera.

"Hmm, hari ini sangat melelahkan" taera menghempaskan tubuhnya ke sofa.

"Apa suhu tubuhmu sudah turun?" taera memegang kening aera.

"Lumayan"

"Segera bersiap-siap lah!"

"Memang kita ingin kemana?"

"Sudahlah kau pasti akan tau, dan jangan lupa memakai Hoodie mu dan juga maskermu diluar sangat dingin"

Aera segera bersiap-siap untuk pergi tapi entah kemana.

•••••

Ketika turun dari taksi aera sudah tidak asing lagi dengan tempat ini, ya gedung bighit entertainment.

"Kenapa kita kesini!?"

"Yeonjun menyuruhku untuk memanggilmu kesini, ayo masuk!"

Mereka berdua memasuki gedung itu,dan aera melihat yeonjun yang sedang cemas entah memikirkan apa.

"Aera apa kau baik-baik saja?"

"Aku sangat menghawatirkan mu" ucap yeonjun khawatir.

"aku tidak apa-apa jangan khawatir" aera berusaha tersenyum dan ceria.

"Kalau begitu ayo masuk ke dalam, sudah ditunggu sedari tadi"

Aera memasuki ruangan itu, dan menampakkan seseorang yang tengah melihat laptop yang ada di depannya.