05

2.2K 263 5
                                    

Love an idol

Hargai dan hargai..
Happy reading...

06.25

Aera sudah bangun dari jam lima pagi tadi, dan dia pergi ke dapur untuk membuat sarapan pagi.

Aera hari ini hanya membuat sandwich saja, dan tidak menunggu lama sandwich itu jadi.

Aera meletakan sandwich dan susu di meja makan, dan dia pergi ke kamar untuk membangunkan taera yang masih tertidur.

"Ya taera ileona, ayo sarapan aku sudah membuatkan makanan"

"Kau duluan saja aku masih mengantuk, hoammm"

"Ayolah katanya kau mau mengajakku keliling Seoul?"

"Hmm baiklah baiklah aku bangun" taera bangun dengan nyawa yang masih setengah sadar, dia pergi ke dapur dan melihat jam.

"MWO!!,kau membangunkanku jam enam pagi?"

"Memangnya salah?"

"Lihatlah ke cendela, diluar masih gelap aera" benar di korea jam nya beda dengan Indonesia.

"Tapi di Indonesia sekarang sudah sangat siang, bahkan anak sekolah sekarang sudah tidak boleh masuk sekolah lagi"

"Aish, yang benar saja lebih yasudah aku ingin makan"
Mereka berdua menikmati makanan dan sesekali bercerita tentang keindahan kota Seoul ketika pagi hari.

Skip•••

Hari ini taera mengajak aera jalan jalan di daerah myongdong, di setiap perjalanan aera hanya bisa melongo sebab di setiap jalan hanya terdapat orang-orang penjual makanan aksesoris dan masih banyak lagi.

"Ya, mengapa kau diam saja?"

"Hah, tidak ada aku hanya kagum saja apakah setiap hari disini ramai seperti ini?"

"Tentu, apalagi waktu malam Minggu wah kau pasti akan hilang kalau tidak bergandengan tangan temanmu"

"Apakah kau mau menemaniku pergi ke toko kpop, aku ingin membeli sesuatu" ajak taera.

"Tentu" mereka pun pergi ke toko yang menjual tentang kpop di sebrang jalan.

"Wahhh lihatlah semua barang barang ini, aku ingin membeli satu"

"Kalau kau mau ambil saja"

"Hmm tapi nanti mama marah kalau aku membeli ini lagi" taera terlihat cemberut.

"Tak apa ambil saja, nanti aku akan membujuk Tante yoora"

"Jeongmal?, baiklah aku akan membeli satu" taera sangat senang dia bisa membeli album kesukaannya itu, dan aera terlihat senang ketika saudaranya itu tersenyum.

"Taera aku ingin ke toilet sebentar, kau tunggu disini oke?"

"Apakah kau tau toilet dimana?"

"Tadi aku melihat di samping toko itu, aku pergi sebentar" aera pun bergegas menuju ke toilet karena sudah tidak tahan lagi.

"Dasar!" taera menggelengkan kepalanya.

•••••

"Hufs lega" aera pun mencuci tangannya dan pergi ke toilet itu.

Ketika aera pergi ada seseorang yang menabrak aera dari depan.

Orang itu memakai Hoodie hitam, topi hitam dan juga masker. seperti penjahat, tetapi aera tidak berfikir negatif dia tetap berfikir positif.

"joesonghabnida (maafkan saya), saya terburu buru tadi" kata orang yang menabrak aera.

"Ah bukan salah anda, saya yang seharusnya meminta maaf kerena tidak melihat anda disini"

"Apakah anda bisa membantu saya?" kata orang itu.

"Membantu apa?" tanya aera.

"Tolong..." belum selesai berbicara ada banyak wanita yang berlarian kearah aera.

"Aaaaaaa yeonjun!!!!" teriakan para wanita yang berlari mendekati aera dan juga pria itu.

Aera sedikit familiar dengan nama itu 'yeonjun', ya aera ingat yeonjun adalah idol kpop yang sangat digemari oleh sahabat dan juga saudara aera.

Tanpa menunggu lama aera langsung menarik orang itu menjauh dari tempat tadi.

Hampir lima menit aera berlari sampai nafasnya tidak beraturan.

"Sepertinya sudah tidak ada yang mengejar" aera pun duduk di sembarang tempat sambil mengontrol nafasnya.

"Apa kau lelah?" tanya orang itu

"Ah,tidak terlalu aku sudah terbiasa berlarian seperti ini"

"Terimakasih telah menolongku" orang itu melepaskan masker yang menutupi mulutnya.

Yang di fikir aera benar, dia adalah Choi yeonjun salah satu idol kpop yang sedang naik daun tommorow×together.

"Mengapa kau pergi ke tempat seramai myongdong tanpa bodyguard?"

"Sebenarnya aku tadi bersama bodyguard ku tapi entah bagaimana aku berpisah dengannya, dan aku tidak sengaja dikenali oleh banyak orang"

"Kau ini benar benar!!" aera mulai kesal, kalau kejadian ini tidak akan terjadi pasti aera tidak akan lelah seperti ini.

"Apakah aku boleh meminjam handphone mu, handphone ku dibawa bodyguard ku"

"Terserah kau saja" aera meminjamkan handphone miliknya supaya laki itu segera pergi dari hadapan aera.

"Terimakasih"

"Hmm, ASTAGA TAERA AKU MENINGGALKAN TAERA SENDIRIAN!!!" aera teringat kalau tadi dia bersama taera, dan sekarang aera meninggalkan taera sendirian pasti taera sangat cemas.

"Taera,siapa dia?" tanya yeonjun.

"Dia saudara ku, aku meninggalkannya sendirian di sana"

"Kau mau aku antar?"

"Ah tidak usah, aku akan terkena masalah jika aku pergi bersamamu"

"Aku akan memesankan taksi"

"Tidak usah, aku bisa berjalan kaki"

"Hmm baiklah aku pergi dulu, jangan sampai tersesat ok?"

"Dasar!!"
Area bingung dimana ia sekarang, dia belum pernah mengunjungi tempat ini sebelumnya.

"Apa aku telfon taera saja?" aera mengambil handphone nya untuk menelfon taera, tapi belum sempat menelfon baterai handphone aera sudah habis.

"Aish sialan, bagaimana ini!!" aera cemas.

"Kau masih disini?" ternyata yeonjun belum pergi sedari tadi.

"Kau belum pulang?, pulanglah aku tak apa disini" bohong aera, sebenarnya dia butuh bantuan jalan. ya kalian tau saja aera penduduk baru Seoul.

"Sepertinya kau kesusahan mencari arah jalan?"

"Kau penduduk baru di Seoul ya?"

"ya aku dari Indonesia"

"Wah Daebak kau orang Indonesia tapi sangat mahir dalam bahasa Korea, itu sangat menakjubkan"

"Yayaya, oke aku butuh bantuanmu aku ingin pergi ke tempat itu lagi" aera mengaku butuh bantuan.

"Baiklah aku akan menyuruh bodyguard ku mengantarmu aku akan menunggu di mobil saja"

"Apa tidak masalah bagimu?" aera merasa tidak enak kepada yeonjun.

"Tidak masalah, kau tadi sudah membantuku jadi sekarang aku membalas kebaikanmu"

"Kamsammidha kalau begitu aku pergi" aera melambaikan tangannya kepada yeonjun dan yeonjun membalas lambaian aera.

Meskipun aera tidak suka dengan Kpop tetapi dia tidak membenci idolnya,hanya tidak suka tidak berarti tidak menyukai idolnya juga:).


---Tbc---

ʟᴏᴠᴇ ᴀɴ ɪᴅᴏʟ [ᴄʜᴏɪ ʏᴇᴏɴᴊᴜɴ✓] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang