6. Perhitungan

269 20 2
                                    

"Lo dari tadi kemana aja sih Al?" tanya Revo.

"UKS" jawabnya singkat.

"Lo sakit? Sakit apa? Kenapa lo gak bilang sih ama gue kalo lo di UKS? Kalo lo ngasik tau kan gue pasti bakalan kesana, numpang tidur hehe" ucap Revo. Alkana pun masih tak menggubris.

"Bukan gue yang sakit".

"Terus siapa?" tanya Revo bingung.

"Alena".

"Alena? Alena yang cantik itu?" Alkana pun mengangguk.

"Kok bisa dia yang sakit?".

"Dia tadi berantem sama si Rena dan Alena kena tampar".

"Bujubusett! Sadis banget itu cewe!".

"Emang dari dulu" jawabnya

"Terus lo mau buat perhitungan ama si Rena?" Alkana pun mengangguk.

"Lo mau buat perhitungan kek gimana?".

"Ikut gue" Alkana dan Revo pun keluar dari kelasnya.

Alkana dan Revo pun berjalan menuju kelas Rena. Disepanjang koridor banyak yang memuji kedua lelaki ini.

"Ii-ituu Alkana kan? Omegat, ganteng bangettttttt".

"Revo juga gak kalah ganteng".

"Alkanaaaaa, kok ganteng banget sih".

"Alkanaaa i lop u".

"Revooooo kuuuu, MasyaAllah".

"Pacar gueeee".

Alkana dan Revo pun sudah biasa mendengar ocehan seperti itu, malahan udah dijadikan sarapan sehari-hari oleh mereka.

Akhirnya mereka pun sampai dikelasnya Rena. Alkana yang sudah mulai emosi, langsung mendobrak pintu kelas Rena yang tertutup. Semua yang didalam pun kaget.

"RENA MANA?!!!!" pekik Alkana. Rena yang merasa namanya disebut pun menoleh ke sumber suara.

"Yaampun pacar gue tumben kesini, ada apa Al? Lo kangen ya sama gue?" Rena pun bergelayut manja di lengan Alkana. Alkana pun menepis tangan Rena.

"Maksud lo apa?!".

"Ah? Maksudnya?" tanya Rena yang tak mengerti.

"Gak usah pura-pura bego!".

"Maksud lo apa sih Al? Gue beneran gak ngerti" Alkana pun berdecih.

"Kenapa lo sakitin Alena? Dan kenapa lo ngaku-ngaku kalo gue ini milik lo?!! Sejak kapan gue pacaran sama lo?!! Jangan ngehalu lo anjing!" pekik Alkana yang mulai emosi. Rena pun tertawa.

"Kenapa lo peduli banget sama dia? Lo suka sama Alena? Iya?!" Alkana pun diam menatap tajam ke arah Rena.

"Diem berarti iya!".

"Kalo emang gue suka sama dia, apa urusan lo?!".

"Yak gue bakalan terus ganggu dia. Hahaha" Rena pun tertawa.

"Gila lo!".

"Iya gue emang gila. Gila karena lo!" ucap Rena.

"Gue peringatin sama lo! Jangan pernah lo ganggu ataupun nyakitin Alena lagi! Sampai lo nyakitin Alena lagi, gue bakalan buat perhitungan yang lebih dari ini!" Rena pun tertawa.

"Silahkan. Gue gak takut!"

Alkana dan Revo pun tak menanggapinya lagi. Mereka berdua pun keluar dari kelas Rena.

ALKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang