23. Insiden tak terduga

155 7 0
                                    

Ps: cerita ini lanjutan dari cerita sebelumnya.

———

Alkana pun memasuki minimarket tersebut, dan ia pun segera mencari tempat sayuran-sayuran. Tanpa Alkana sadari, Alena juga berada di minimarket yang sama tetapi ia tidak membeli sesuatu yang sama dengan Alkana.

"Ini aja mas?" tanya seorang kasir.

"Iya" jawabnya singkat.

"Totalnya jadi Rp. 155.000,00 mas" Alkana pun merogoh dompetnya dan mengeluarkan uang seratusan 2 lembar.

"Nih mas kembaliannya. Terimakasih" Alkana pun mengangkat semua belanjaannya dan keluar dari minimarket.
Alkana pun segera menyebrang jalan. Dan tanpa Alkana sadari ada sebuah truk yang melaju dengan kencang kearahnya.

Selang beberapa menit setelah Alkana keluar dari minimarket, Alena juga sudah keluar dari minimarket dengan menenteng tas belanjanya. Dan tanpa sengaja ia melihat Alkana sedang menyebrang dan ia juga melihat ada sebuah truk yang ingin menabrak Alkana. Dengan cepat Alena berlari menuju kearah Alkana.

"ALKANAAA AWASSSS!!!!" teriak Alena yang seketika mendorong tubuh Alkana.

BRUKKK!!!

Tubuh Alena pun terpental jauh sekitar 1 meter dari tempat kejadian. Alkana yang terjatuh dipinggir jalan pun menoleh kearah sumber suara, dan ia pun kaget saat melihat Alena jatuh dengan darah yang bercucuran. Ia pun segera berlari menuju kearah Alena.

"Al.. Alenaaaaa!! Bangunnn Al! Alenaaaa!!" teriak Alkana histeris saat melihat Alena sudah bersimbah darah.

Dengan dibantu orang-orang sekitar, akhirnya Alena segera dibawa ke rumah sakit terdekat. Sesampainya di rumah sakit, Alkana menghubungi Frissila-mama Alena.

"Alkanaaa! Ada apa dengan Alena? Kenapa dia bisa kecelakaan?!!! Jawab Alkana!! Kenapaa!!!" teriak Frissila histeris seraya mencengkram leher baju Alkana.

"Sudahh Ma! Tenang. Ini udah takdir Tuhan!" ucap Dani menenangkan.

Frissila pun menangis tersedu-sedu seraya melihat anak perempuannya yang sedang diperiksa dokter didalam ruangan UGD.

Alkana pun merutuki dirinya. Kenapa ia bodoh seperti ini. Alena telah menyelamatkan nyawanya akan tetapi ia malah menyakitinya dulu. Arahggg.

"Al maafin gue Al. Selama ini gue banyak salah sama lo. Lo bangun Al! Jangan buat kami disini khawatir sama lo. Lo tega liat keluarga lo nangis dan khawatir sama lo? Begitu juga gue Al! Pliss bangun Al. Gue sayang sama lo" ucap Alkana dalam hati.

Dilain tempat.

"Lo kok gak becus banget kerjanya ah?!! Kenapa Alena yang jadi korban?!!" pekik Erick saat rencana nya gagal total.

"Ya mana gue tau! Si Alena yang tiba-tiba dateng nolongin Alkana! Padahal gue udah mau lari nolongin Alkana, tapi keburu dia!!".

"Bodoh lo Ren! Bodoh!!!" teriak Erick lagi.

"Apa lo bilang? Gue bodoh?!! Lo kalik!!" teriak Rena tak kalah sengit.

"Arahgggg!!!" Erick pun mengacak rambutnya frustasi.

Beberapa jam kemudian akhirnya pintu UGD terbuka dan keluarlah seorang dokter bersama seorang suster.

"Disini apakah ada keluarga pasien?" tanya sang dokter.

"Saya dok. Saya Mama nya" ucap Frissila.

"Baiklah, ibu tolong ikut saya" Frissila pun mengangguk.

"Bang, jaga adik kamu ya" Dani pun mengangguk. Frissila pun pergi mengikuti arah dokter tadi.

"Dik.. Lo bangun dong dik, jangan tidur mulu. Gue janji, gue bakalan beliin lo eskrim yang banyak terus beliin lo novel yang lo suka. Gue jan-hikssss" ujar Dani seraya menangis melihat Alena.

ALKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang