24. Curiga

146 7 0
                                    

Saat Alkana berjalan menuju ke kelasnya, ia tak sengaja ditabrak oleh seorang laki-laki.

Brukk.

"Ehh-ehh sorry-sorry" ujar laki-laki itu yang seketika memandangi wajah Alkana.

"Lo?" tunjuk mereka berbarengan.

"Lo Alkana kan?" tanya Erick.

"Dan lo Erick kan? Masa lalu nya Alena?" Erick pun mengangguk.

"Maaf ya Al gue gak sengaja nabrak lo. Gue buru-buru nih. Bye!" ucap Erick dan langsung meninggalkan Alkana.

"Napa tuh orang keliatan aneh ya?" gumamnya.

"Wasappp broo!!!!" pekik Revo seraya menepuk pundak Alkana cukup keras.

"Anying ngagetin aja lo!" Revo pun hanya menyengir.

"Ngapain lo disini Al? Mau bolos ya lo? Ikut dong kalo gitu" ujar Revo yang sudah memasang wajah sok imut.

"Apaansih lo bocah!" sentak Alkana.

Mereka pun berjalan menuju ke kelasnya.

⏪⏩

"APAA?!!!!! Alenaa kecelakaan?!" teriak Karina saat diberitahu bahwa sahabatnya itu kecelakaan.

"Kenapa lo baru bilang sekarang kakk?!! KENAPAAAA!!!!!" teriaknya lagi seraya menangis. Revo pun dengan cepat membawa Karina kedalam pelukannya membiarkan Karina menangis sejadi-jadinya.

"Yaudah sekarang lo ikut gue aja ke rumah sakit jenguk Alena. Gimana? Mau gak?" Karina pun melepaskan pelukannya dan mengangguk.

"Yaudah ayo" Revo pun menggenggam erat tangan Karina.

Mereka berdua pun keluar dari lingkungan sekolah dan berlalu menuju ke rumah sakit.

Sedangkan di rumah sakit sudah ada Frissila-mama Alena dan juga Dani-kakak Alena.

Tiba-tiba datanglah Alkana dan masuk keruangan Alena. Alena sudah dipindahkan ke ruang rawat inap kemarin malamnya.

"Permisi tante, bang dani" sapa Alkana.

"Eh lo Al? Masuk aja" Dani pun mempersilahkan Alkana untuk duduk.

"Gimana keadaan Alena bang?".

"Ya seperti yang lo liat saat ini" jawab Dani parau.

Alkana pun mendekati ranjang Alena. Ia dapat melihat Alena sedang terbaring lemah dengan infus ditangannya dan juga berbagai alat dibagian tubuhnya.

"Al.. Lo harus bangun Al, lo gak boleh tidur terus. Gue janji Al, selepas lo bangun gue akan traktir lo makan es krim yang buanyakkkk bangett dan nraktir apapun yang lo mauuu. Ayo Al bangunn, jangan tidur terus, guee kangen senyum dan segalanya tentang loo" lirih Alkana. Tanpa disadari, Alkana meneteskan air matanya tapi dengan cepat ia menghapus air matanya.

"Nak..." lirih Frissila menepuk pundak Alkana.

"Iyaa tante?" jawab Alkana.

"Tante mau bicara sama kamu nak" Alkana pun mengangguk.

Mereka berdua pun keluar dari dari ruangan Alena. Dan mereka berdua pun duduk disebuah bangku yang terdapat di koridor rumah sakit.

"Ada apa ya tan?".

"Alenaaa hiksss" Frissila kembali menangis. Dengan cepat Alkana merengkuh nya.

"Kenapa dengan Alena tan?" tanya Alkana lirih.

ALKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang