20. Lomba nyanyi

138 7 0
                                    

Satu minggu kemudian, akhirnya Alena harus mengikuti lomba menyanyi tingkat nasional yang mewakili sekolahnya.

"Al... Kamu udah siap-siap?" tanya Frissila dari luar kamar Alena.

"Udah nih Ma. Tinggal make up doang".

 Tinggal make up doang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Search: Pinterest. Pakaian yang dipakai Alena)

Alena pun keluar dari kamarnya. Saat ia turun, Mamanya menatap Alena takjub.

"Wahh, kamu kok cantik bener sih dek?" Frissila pun menepuk kedua pipi Alena.

"Baru sadar Ma?" Alena pun cekikikan.

"Siapa yang nganter kamu ke tempat lomba dek?" tanya Frissila.

"Sen-".

"Saya tante" ucapan Alena pun terpotong karena ada suara lain yang memotong ucapannya. Alena dan Frissilla pun menoleh.

"Erick? Sini nak masuk" Frissila pun menghampiri Erick dan mempersilahkan ia untuk duduk.

"Kamu mau minum apa nak?" Erick menggeleng.

"Gak usahlah tante. Aku tadi udah minum".
Frissila pun menoleh kearah Alena yang masih setia berdiri dan menatap keduanya.

"Al! Sini!" sentap Frissila. Alena pun mengangguk.

"Jadi, kamu mau nganterin Alena buat ke lokasi lombanya Rik?" tanya Frissila.

"Engg-".

"Iya tante. Saya yang akan nganterin Alena ke lokasi lomba nya" Frissila pun tersenyum senang.

"Baiklah, sekarang kalian berangkat gih nanti telat" Erick pun mengangguk.

"Kami pamit dulu tan. Doain biar lancar dan Alena dapat juara".

"Pasti itu".

" Untuk kamu Alena, semangat ya. Dan jangan ngerepotin Erick" Alena pun memutar bola matanya malas.

"Denger kan kamu?".

" Denger Ma. Ish!".

"Yaudah gih sana berangkat" Erick pun menyalami tangan Frissila begitupun Alena.

Mereka pun masuk kedalam mobil Erick dan mereka pun berangkat.

"Kenapa sih lo dateng tiba-tiba? Terus ngaku-ngaku lo yang nganterin gue? Gue kan bisa pesen taksi online!!" pekik Alena didalam mobil. Erick pun hanya tersenyum.

"Walaupun begitu, kamu gak nolak kan?".

"Yaa-yaaa, gimana gue mau nolak. Mama gue udah seneng duluan, gue kan jadi gak enak kalo ngerusak kesenangan Mama gue!" Erick pun tersenyum.

"Oh iya, Alkana udah tau sekarang lo lomba?" pertanyaan Erick seketika membuat ia mengingat Alkana. Mengingat saat dimana ia berlatih menyanyi di Cafe dan ditemani oleh Alkana. Disaat itu mereka sedang baik-baik saja tidak seperti sekarang. Terasa asing tapi mungkin masih saling peduli.

ALKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang