Setelah dari taman tadi, Alkana berjalan menuju kelasnya dengan wajah penuh amarah dan kedua tangannya dikepal. Pintu kelasnya yang tertutup pun ia dobrak, semua penghuni kelas pun kaget dan menoleh ke arah nya.
Alkana pun duduk dibangku nya, Revo—yang sedari tadi memainkan HP nya tiba-tiba kaget akan hadirnya Alkana yang penuh dengan amarah.
"Lo kenapa Al?" tanya Revo. Alkana pun masih tak bergeming, ia pun memegang pelipisnya.
"Al.. Lo kenapa sih?" tanya Revo yang mulai geram dengan Alkana.
"Alena.." jedanya.
"Selingkuh" sambungnya. Revo pun tak percaya. Ia berpikir, mana mungkin Alena selingkuh?.
"Ah? Yang bener Al?!" tanya Revo. Alkana pun mengangguk.
"Tapi kenapa lo bisa tahu kalo dia selingkuh?" tanya Revo. "Tapi sepantasnya lo gak usah nuduh gitu kalo belum ada bukti Al!" Alkana pun menoleh ke arah Revo.
"Gue udah liat dengan mata kepala gue sendiri kalo Alena selingkuh Rev!!" pekik Alkana. "Gue udah liat semua nya, dia ciuman sama cowok lain Rev!!!" pekiknya seraya membuang buku nya ke lantai.
"Sabar Al! Kalo gue pikir, Alena gak mungkin semurahan itu! Dia cewek baik-baik " ucap Revo menenangkan.
"Gimana gue mau sabar sedangkan dia enak-enakkan selingkuh dibelakang gue?!!! Arahhgg!!" setelah mengucapkan itu, Alkana pun keluar dari kelasnya dan menuju ke rooftop.
"Gak mungkin Alena kek gitu. Gue ngerasa ada yang aneh disini" ucap Revo seraya menatap punggung Alkana yang kian menjauh.
Alkana pun duduk di sebuah kursi panjang yang berada di rooftop itu, ia pun merogoh saku celananya dan ia pun mengambil sebatang rokok itu. Ia pun mulai menghirup rokok itu.
Sebenarnya Alkana tidak terlalu suka rokok, tetapi ia hanya merokok dikala ia ada masalah.
Alkana pun mulai menghabiskan setengah batang rokok itu sembari menatap langit yang mendung. Langit pun serasa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Alkana. Alkana tak menyangka sebelumnya bahwa kisah cinta nya dengan Alena akan seperti ini, dan ia tak pernah berpikir kalau Alena akan mengkhianati nya. Kejadian-kejadian yang tadi ia lihat pun masih terputar di otaknya.
"Arahgggg!" Alkana pun mengacak rambutnya frustasi.
"Ka..." panggil seseorang yang berada di belakang Alkana. Alkana pun menoleh.
"Lo kenapa? Lo ada masalah ya, lo bisa cerita sama gue kok" ucap Alena yang sudah berdiri di samping Alkana.
"PERGI LO DARI SINI! GAK USAH SOK BAIK SAMA GUE! GUE JIJIK SAMA LO!!!!" bentak Alkana dengan penuh emosi. Alena pun kaget, jantungnya pun berpacu dengan cepat.
"Dia kenapa?". Batinnya.
"LO PUNYA KUPING GAK SIH?! GUE BILANG LO PERGI DARI SINI!! GAK USAH GANGGU GUE LAGI!! GUE..." jeda, seraya menunjuk kearah dirinya. "JIJIK SAMA LO" bentak Alkana yang sudah berdiri dihadapan Alena.
"Lo kenapa sih Ka? Kesambet atau gimana?" tanya Alena polos.
Alkana pun berdecih. "Lo gak sadar apa yang lo lakuin itu ngebuat gue sakit?!! Otak lo ditaruh dimana sih Al?!! DASAR CEWEK MURAHAN!!!" bentak Alkana.
Deg! Ucapan Alkana tadi membuat Alena semakin bingung.
"Maksud lo apa bilang gue cewek murahan Ka? MAKSUD LO APA?!!!" bentak Alena yang tak Terima ia dikatakan cewek murahan.
"Kan emang bener haha" ucap Alkana seraya tertawa.
"Lo kenapa sih sebenernya Ka? Lo berubah tau gak!!".
"Gue yang berubah?" tunjuk Alkana pada dirinya. "Lo kalik yang berubah! Kalo lo udah bosen sama gue ya bilang! Gak usah main belakang!" Alena pun mengerutkan dahinya.
"Maksud lo?" tanya Alena.
"Lo selingkuh kan ama anak baru itu?!!" bentak Alkana. Alena yang sedari tadi dibentak pun mulai meneteskan air matanya.
"Gak usah nangis! Jijik gue liatnya!" Alkana pun memalingkan wajahnya ke sembarang arah.
"Gue gak pernah selingkuh Ka. Berpikiran untuk selingkuh pun gue gak ada. Hikss" Alena pun mulai menangis.
"Lo gak bisa boongin gue Al! Gue udah liat apa yang lo lakuin di taman tadi dengan anak baru itu! Jadi lo jujur aja!!" nada Alkana pun mulai meninggi sedangkan Alena pun bercucuran air mata.
"Gue gak boong Ka! Gue tadi—".
"Ciuman! Iya kan?!" potong Alkana dengan nada tinggi.
"Ah ciuman? Ngarang!". pikir Alena.
"Ciuman?! Gue gak pernah ngelakuin itu Ka! Please percaya sama gue!" Alena pun mulai sesenggukan.
"Buat apa gue percaya lagi sama lo, sedangkan lo gak bisa ngejaga kepercayaan gue!" bentak Alkana.
"Dan mulai hari ini. KITA PUTUS!" ucap Alkana penuh penekanan pada dua kata terakhir. Alena pun tak percaya, bagaimana mungkin Alkana memutuskan hubungannya dengan semudah ini? Bukannya setiap masalah pasti ada jalan keluarnya? Dan perpisahan bukan jalan keluar yang baik.
"Kita bisa selesain masalah ini baik-baik Ka!".
" Gak perlu".
"Mulai hari ini lo gak usah ganggu gue lagi!" setelah mengucapkan itu, Alkana pun pergi meninggalkan Alena yang sedang menangis.
Alena pun menjatuhkan diri nya ke atas kursi, ia pun menutup wajahnya seraya menangis.
"Kenapa lo tega sakitin gue Ka? Kenapa lo berubah? Kemana lo yang dulu? " Batinnya.
Alena pun menghapus air matanya dan ia pun beranjak meninggalkan rooftop.
Tanpa ia sadari, ada sepasang mata yang menyaksikan kejadian pertengkaran Alkana dan Alena. Orang itupun tersenyum puas.
"Haha! Akhirnya lo putus juga! Tapi ini baru awal ya Al! Nikmatin kejutan yang akan datang dari gue!" ucap nya.
Aduhhh Alkana kok jahat gitu sih, nuduh-nuduh Alena yang enggak-enggak?! Tapi sebenarnya bukan salah Alkana sepenuhnya sih hmm..
Gimana guys? Maaf ya klo masih ngawur, baru beljar. Happy Reading ❤

KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANA
Teen FictionALKANA CARRINGTON. Seorang anak laki-laki yang memiliki sifat cuek, jutek, datar. Dan ia juga sudah lama tak mengenal yang namanya jatuh cinta. Jika kalian berpikir Alkana ini cowok pintar? Ya memang pintar. Badboy? Bisa jadi. Pertemuan yang tak te...