21. Move on?

127 7 0
                                    

Hari ini Alena kembali ke rutinitas nya, yaitu sekolah. Alena berjalan disepanjang koridor sembari bersenandung kecil. Dari arah berlawanan ia dapat melihat ada sesosok perempuan yang tergeletak di lantai, Alena pun cepat-cepat menghampiri perempuan itu.

"Eh kamu kenapa?" perempuan itupun mendongak. Alena pun berjongkok.

"Kamu kenapa bisa tergeletak gini? Ehh kaki mu berdarah loh" ucap Alena sedikit khawatir.

"Aku gakpapa kok" jawab perempuan itu yang masih memegangi lututnya yang berdarah.

"Gakpapa gimana? Ayok ke UKS" Alena pun menuntun perempuan itu sampai ke UKS. Sesampainya di UKS, Alena langsung mengobati perempuan itu.

"Ma-makasih ya udah obatin aku" ucap perempuan itu seraya tersenyum.

"Sama-sama".

"Kamu anak baru ya disekolah ini? Soalnya aku kayak baru liat kamu ada disekolah ini" tanya Alena.

Perempuan itupun memperbaiki cara duduknya. "Iya. Kenalin, nama aku Vira Adistya. Kamu bisa panggil aku Vira" ucap Vira seraya tersenyum.

"Kalo gue Alena Kimberly. Biasa dipanggil Alena" balasnya.

⏪⏩

"Ck! Si Alena kemana sih? Udah jam masuk lagi! Duhh tuh orang!" ucap Karina kesal.

Cilukbaa!!  Karina pun kaget sampai-sampai ponselnya terjatuh ke lantai.

"HP gue!! MasyaAllah" ucap Karina. "ALENAA BANGSAT!!!! GARA-GARA LO HP GUE JATOH!!!!!" Karina pun berteriak. Alena yang melihat kemarahan Karina pun segera berlari keluar kelas.

"MAU LARI KEMANA LO AL?!! GANTI NIH HP GUE!! JANGAN LARI KAUU FERGUSO!!!!!" Alena pun terus berlari menghindari amukan Karina begitupun Karina yang terus saja mengejar Alena.
Tanpa menoleh kanan-kiri, akhirnya Alena bertabrakan dengan seseorang.

Brukk! Alena pun terjatuh ke lantai.

"Aawww, pantat gue! Shit!!" pekik Alena seraya memegangi bokongnya yang teramat nyut-nyutan.

"Lo kalo jalan pakek mata dong!! Sakit nih pantat gue!" ujar Alena yang masih memegangi bokongnya.

"Lo yang salah malah nyalahin gue! Dasar aneh lo!" Alena pun terdiam sejenak. Suara itu?. Alena pun mendongak, dan menatap orang itu. Betapa terkejutnya Alena saat melihat siapa orang yang bertabrakan dengan dirinya. Alkana.

"Aa-lkana?" tanpa menghiraukan ucapan Alena dan membantunya berdiri, Alkana malah melenggang pergi dan meninggalkan Alena yang masih setia dengan posisinya.

Alena pun berusaha untuk berdiri namun tidak bisa dan pada akhirnya ada seseorang yang membantunya berdiri.

"Makasi" ucap Alena saat ia sudah duduk dibangku terdekat yang ada di koridor. Orang itupun hanya tersenyum.

"Siapa dia? Gak pernah liat sebelumnya".

⏪⏩

Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi 30 menit yang lalu, akan tetapi Alena masih berada disekolahnya. Ia pun berjalan menuju taman belakang sekolah dengan menenteng sebuah buku diary kesayangannya.

Alena pun duduk dibangku taman itu seraya menikmati sejuknya angin dan rindangnya pepohonan yang berada ditaman itu.

Alena pun mulai menulis sesuatu yang ingin ia tulis. Mencurahkan segala rasa yang terpendam dihatinya.

ALKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang