13. Seleksi

159 11 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana Alena akan melaksanakan seleksi menyanyi. Alena pun sudah mempersiapkan semua nya dengan sangat baik.

"Al.. Semangat ya nyanyi nya. Gue yakin lo pasti terpilih" Karina pun memberikan semangat kepada Alena.

"Makasi ya Rin. Doain gue ya" Karina pun mengacungkan jempolnya.

"Ayok ke lapangan. Acara nya udah mau mulai". Ya suara itu adalah suara Alkana. Alena pun menoleh.

"Oke. Rin, gue ke lapangan dulu ya? Inget nonton gue ya, awas gak!" ancam Alena, Karina pun mengangguk.

Aneh banget hubungan lo Al. Katanya pacaran tapi gak kek orang pacaran. Tapi gue doain moga hubungan kalian langgeng sampai nanti. Batin Karina saat menatap punggung Alkana dan Alena yang kian menjauh.

"Baiklah semua nya, perlu kalian ketahui sekarang akan dilakukan seleksi menyanyi untuk memilih siapa yang pantas untuk mewakili sekolah kita dalam lomba menyanyi tingkat Nasional" ucap MC saat berada ditengah-tengah lapangan.

"Oke langsung saja, kita sambut siapa saja peserta nya. Silahkan" MC pun mempersilahkan peserta seleksi untuk masuk kedalam lapangan.

Rena pun berlagak sombong.

"Gue yakin lo yang bakalan kalah" ucap Rena.

Rena dan Alena pun memasuki lapangan.

"Oke silahkan perkenalkan diri terlebih dahulu".

" Perkenalkan nama gue Rena Anjani" ucap Rena.

"Perkenalkan nama gue Alena Kimberly".

" Baiklah, seleksi menyanyi akan dimulai. Silahkan nomor urut pertama terlebih dahulu" Rena pun maju, karena dia nomor urut yang pertama.

"Oke, ini dia kita sambut Rena" tepuk tangan yang meriah pun terdengar.

Rena pun mulai menyanyi.

Alena pun melihat sekelilingnya, tapi ia tak melihat Alkana. Dan tiba-tiba ada sebuah tangan yang melambai-lambai kearahnya, ternyata itu adalah Alkana.

"Semangat" ucap Alkana dari kejauhan. Alena pun mengerti. Alena pun mengacungkan jempolnya.

"Oke, selanjutnya nomor urut 2. Silahkan" Alena pun maju, dan ia pun menarik napas dalam-dalam untuk mengurangi kegugupan nya.

Alena pun mulai menyanyi.

Beberapa menit kemudian ia pun menyelesaikan nyanyiannya.

"Prokkk prokk prokk" semua orang pun bertepuk tangan setelah Alena menyanyi.

"Oke sekarang adalah momen yang ditunggu-tunggu. Momen pemilihan" ucap sang MC.

"Silahkan bagi kedua peserta untuk berada disamping kiri dan kanan saya" Alena pun berada disisi kanan MC sedangkan Rena berada disisi kiri MC.

MC pun mengambil amplop yang diberikan oleh sang juri. Dan perlahan-lahan sang MC pun merobek dan membuka isinya.

"Oke, pemenangnya ialah..." ucap sang MC terpotong-potong membuat semua pasang mata merasa penasaran.

"Pemenangnya ialah... " ucapnya sekali lagi.

"Yaelah itu MC lama bener! Gue dah deg-degan nih" ucap Rio yang berada disamping Karina dan Alkana.

"Sabar napa kak. Gue juga deg-degan nih".

" Ciee pasti nungguin ya?" ucap sang MC, para penonton pun bersorak.

"Oke, pemenangnya ialah... " semua pun merasa penasaran. Dan...

"Alena..." lanjut sang MC. Alena yang sedari tadi menunduk seketika mengangkat kepala nya.

Orang-orang yang berada di lapangan pun bersorak dan bertepuk tangan. Alena pun masih tak percaya.

"Selamat ya Alena" ucap sang MC sembari berjabat tangan. Alena pun berterima kasih.

"Oke buat Alena, silahkan memberi pesan dan kesannya" Alena pun mengambil alih Mic nya.

"Hmm mungkin saya tidak banyak berbicara disini, saya cukup tak menyangka jika saya akan terpilih untuk mewakili sekolah ini dalam lomba nanti. Dan saya berterimakasih kepada seseorang yang selalu men-support saya, mengajarkan saya, dan memberikan waktu nya untuk saya agar saya bisa lebih giat untuk latihan nyanyi. Dan saya juga berterimakasih kepada teman dekat saya, yang selalu ada disaat saya membutuhkannya. Dan terimakasih juga kepada bapak, ibuk guru serta teman-teman sekalian, berkat dukungan dan doa nya saya bisa terpilih untuk mewakili sekolah tercinta kita ini. Terima kasih" ucap Alena yang mulai meneteskan air mata bahagia nya.

"Oke buat semua nya, terimakasih untuk hari ini".
Mereka yang berada di lapangan pun mulai membubarkan diri. Alena pun mulai meninggalkan lapangan.

"Alenaaaa" panggil Alkana. Alena pun menoleh. Dan tiba-tiba Alkana memeluknya.

"Gue bangga sama lo" ucap Alkana yang masih setia memeluknya.

"Ini juga berkat lo Ka" Alena pun juga memeluk Alkana.

"Ehemm! Gak inget ada orang ya?" ucap Revo. Mereka berdua pun tersadar dan melepaskan pelukannya.

"Yaampun Al! Gue sangat-sangat dan sangat bangga sama lo!" pekik Karina sembari memeluk Alena.

"Hehe. Iya dung".

"Hmm, kak Revo sama Karina pacaran?" Karina dan Revo pun saling pandang.

"Iyuhh! Ogah gue pacaran sama kutu kupret gini Al!" ucap Karina menatap Revo sekilas.

"Gue juga ogah!" sengit Revo.

"Yang begini nih bisa jadi cinta. Benci jadi cinta" ucap Alkana.

"OGAH!!" jawab Karina dan Revo berbarengan.

"Aaacieeeee" goda Alena.

"Ishh apaan sih Al!".

⏪⏩

"Ishh! Kenapa sih si pelakor itu bisa menang? Jelas-jelas suara gue lebih bagusan dari dia!" Rena pun mulai emosi.

"Ya mau gimana lagi Ren, udah terlanjur" ucap Aina teman Rena.

"Tapi gue gak ikhlas tau gak Na!".

"Susah ngomong sama lo".

"Hm gue harus buat pelajaran sama dia! Karena dia udah memenangkan seleksi dan juga udah berani ngerebut Alkana dari gue!!" ucap Rena sembari tersenyum licik.

"Lo mau nyelekain dia gitu? Lo gak takut sama Alkana?" Rena pun menggeleng.

"Gak. Gue udah punya ide untuk ngerusak kebahagiaan dia".

"Dan asal lo tau ya Na, gue bakalan mengajak orang untuk bekerjasama dalam hal ini" Aina pun mengernyitkan dahinya.

"Siapa?".






Adududuu, siapa ya kira-kira? Hmm🤔.
Jangan lupa vote+comment beb❤. Happy Reading❤

ALKANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang