Part 30

1K 53 9
                                    

Semilir angin sore menerpa lembut wajah Allen yang sedang menatap orang berlalu lalang di taman rumah sakit.

Mata Allen mengunci seorang suster yang sedang memberi makan salah satu pasien yang terduduk lemah dikursi roda. Hingga matanya menatap seorang cowok yang berjalan mendekat kearahnya.

"Hai," sapa cowok itu dengan senyum manisnya menatap Allen.

"Hai," balas Allen tersenyum.

Cowok tersebut duduk dikursi taman tepat disamping kursi roda Allen.

"Udah lama disini?" Tanya David berbasa-basi.

Allen mengangguk menjawabnya.

"Bosen ya dikamar terus?" Tanya David, lagi.

Allen mengangguk tanpa membuka mulutnya.

David menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Untuk pertama kalinya, dirinya canggung berduaan dengan Allen.

"Lo, David ya?" Panggil Allen pelan.

David mengangguk semangat karena Allen telah mengenali dirinya lagi!

"Emh, lo udah inget?" Pancing David.

Allen mengerut kening bingung lalu menggeleng.

"Maksudnya?"

"Ahh, lupakan."

"Emh, David gue boleh nanya sesuatu?" Pinta Allen.

David mengangguk menunggu Allen membuka suara.

"Dara itu, deket ya sama gue?" Tebak Allen.

David mengangguk. "Lo sama dia tuh kayak upil sma ingus--"

"Kok upil sama ingus sih?!" Potong Allen sembari memanyunkan bibirnya sebal.

David terkekeh mendengar itu dan mengacak rambut Allen hingga berantakan, lalu David segera merapihkannya dengan perlahan.

"Karena dimana ada lo disitu ada Dara. Kalo kata Alex, lo berdua kayak kembar siam. Nempel mulu."

Mendengar itu, Allen memukul tangan David yang masih merapihkan rambutnya lalu tertawa.

"Jangan kembar siam!"

"Iya-iya jangan. Pokoknya kalian tuh kayak sodara. Kemana-mana bareng. Bahkan lo sekarang tinggal dirumah Dara." Jelas David.

"Tinggal? Nginep maksudnya?" Tanya Allen.

David mengangguk.

Melihat perubahan Allen, David membuka suara untuk bertanya.

"Kenapa kok murung?" Tanya David.

"Gue udah jahat banget ya sama Dara? Udah sering ngusir dia, sinis sama dia, malah nggak kenal dia siapa. Padahal dia baik banget sama gue. Gue kenapa sih, Vid? Kenapa gue nggak inget apa-apa?!" Lirih Allen.

David menarik tubuh Allen saat mendengar isak tangis. Tangannya mengelus punggung dan puncak kepala Allen.

"Lo nggak salah, gue yang salah."

Allen melepas pelukannya dan menatap David bingung. "Maksudnya?"

David ingin menjelaskan semua namun sebuah tangan menepuk bahunya membuat dirinya terkejut.

"Ngapain lo berdua disini?" Tanya Dara.

David mendengus dan menyentak tangan Dara walau tidak kencang.

"Kepo lo. Ngapain sih mukul?!" Omel David.

"Terserah gue dong." Bela Dara kalem.

Dara menatap Allen yang sedang menundukkan kepalanya. Melihat itu Dara memberi kode kepada David. Namun, itu membuat Dara kesal karena David tidak mengerti maksud dari kodenya.

SpasmènosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang