Part 36

796 40 3
                                    

Allen berjalan menuju toilet untuk mencuci wajahnya. Tadi dirinya kena sentak oleh guru yang mengajar karena dirinya tidur saat pelajaran berlangsung.

Allen membasuh wajahnya dan menatap pantulan dirinya dicermin. Dirinya bingung, kenapa rambutnya memiliki warna yang lebih mencolok dibanding siswi yang lain. Namun, dirinya hanya mengangkat bahu tidak peduli.

Saat ingin kembali ke kelas, seseorang mencegat jalannya membuat Allen mengerut kening.

Allen berjalan mendahului orang itu karena menurutnya orang itu hanya ingin masuk bukan berniat mencegatnya. Namun tanganya langsung di tarik membuat Allen membalikkan badan menatap orang itu.

"Apasih?" Tanya Allen jengkel.

Bella tersenyum lalu melepas tangan Allen.

"Loh, lo lupa sama gue? Padahal kan kita udah kenalan di kantin kemarin." Ucap Bella.

Allen menatap Bella sembari berpikir. Oh Allen ingat! Bella yang diusir paksa oleh Alex saat menyapanya dikantin.

"Oh, hai Bella." Sapa Allen dengan senyum manisnya.

Bella tersenyum miring. Hatinya panas melihat senyum itu. Senyum yang disukai semua orang. Dan senyum yang disukai oleh orang yang dulu ia sayang.

"Hai. Lo abis ngapain? Tumben sendiri biasanya dayang lo ikut." Cibir Bella.

"Abis cuci muka aja. Dayang? Dara maksud lo? Dia bukan dayang kok dia sahabat gue." Kekeh Allen. Entah benar atau tidak, Allen merasa kalau Bella tidak menyukai dirinya.

"Oh maaf. Soalnya sahabat lo tuh biasanya dayang-dayang lo gitu. Kayak dikerajaan. Kalau ada putri pasti ada dayang yang ngikutin dari belakang." Ujar Bella yang membuat Allen tidak mengerti.

"Maksudnya?" Tanya Allen.

Bella terkekeh lalu menggeleng. "Nggak. Yaudah gue mau pipis dulu ya." Ujar Bella sembari menunjuk salah satu bilik toilet.

Allen mengangguk lalu Bella meninggalkan Allen sendiri.

Allen menengok kebelakang untuk memastikan bahwa Bella telah masuk. Setelah memastikan, Allen keluar dari toilet dan berjalan menuju kelas.

*****

Allen ijin untuk beristirahat di UKS. Saat masuk kelas, kepalanya sakit dan sangat susah untuk menangkap pelajaran yang sedang diterangi oleh guru yang mengajar. Alhasil, Allen ijin untuk istirahat di UKS. 

Tadinya Dara ingin mengantar dan menjaganya. Namun, Allen menolak karena ingin sendiri dulu. 

Allen memilih brankar tepat dipojok. Jauh dari meja penjaga dan jauh dari perhatian siswa-siswa PMR yang berjaga. Allen berbaring setelah meminum beberapa obat miliknya yang selalu ia bawa kemana-mana setelah keluar dari rumah sakit. 

Ucapan Dio seketika berputar dibenaknya. Fakta yang mengatakan bahwa dirinya memiliki penyakit yang bisa melayangkan nyawanya kapan saja. Allen menghela napas lalu memejamkan mata hingga suara tirai terbuka memaksanya membuka mata .

"Sakit lagi? Bener kan kata gue, lo tuh nyusahin." Maki Alice. 

Allen menatap Alice dengan tatapan malas. Setelah mengetahui sedikit mengenai keluarganya, Allen selalu merasakan kebencian pada Alice. Apalagi setelah Alice mengucapkan kalimat-kalimat memohok saat di Rumah Sakit.

"Orang ngomong tuh didengerin!" Sentak Alice. 

"Oh, lo orang? Kirain jelangkung. Datang nggak diundang pulang nggak diantar," cibir Allen. 

SpasmènosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang