Part 4

3.3K 177 4
                                    


*Allen POV

"David?!" Ucapku tersentak kaget.

"Gila suara Lo bagus pisan"puji David. Aihh jimayu.

"Sa ae lu."

Aku melirik tangan ku yang digenggam oleh David. David pun ikut melirik dan langsung melepaskan tangannya.

'yah kok dilepas' *eh?

"Ngehehehe sori refleks."ujarnya sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang ku pikir tidak gatal.

"Nyantei."

"By the way kita duduk dulu kuy sambil ngobrol ngobrol."ajak David.

"Emm sorry nih tapi gue kudu balik. Soalnya takut dicariin sama nyokap."dusta ku.

'yaelah yakali mama nyariin gue, gue minum sianida pun mama paling seneng.' batinku.

Aku tersenyum miris menatapi nasibku.

"Heh bengong aja!" Aku tersentak kaget karena David tiba tiba menepuk pundak ku.

"Apaan si." Jutek ku.

"Lagian gue tanya malah diem."

"Emang Lo nanya apa?"tanyaku.

"Tadi gue nanya Lo mau gue anterin gak? Mumpung gue lagi bae nih"jawabnya.

"Emm yaudah lah kuy." Aku langsung menarik tangan David. Tapi dia malah ngelepasin terus menatapku sambil mengangkat alisnya.

"Apa? Ayo pulang"

"Gue belom bayar minuman gue."kata David sambil memutar bola matanya.

"Oiya ngehehehe."

*Dio POV

Saat sedang asik asikan main PS tiba tiba perutku berbunyi tanda ingin diberi makan. Aku pun menge pause PS ku dan bangkit untuk keluar kamar. Saat aku menutup pintu kamarku aku melihat Allen sedang mengunci pintu dan memakai pakaian rapih.

"Lo mau kemana?."tanyaku pada Allen. Merasa di tanya dia pun menjawab.

"Mau kerumah temen."

"Mau gue anterin?."Tawarku.

"Gak, makasih."tolaknya dan langsung pergi meninggalkan ku.

Akupun menghela napas kasar karena sudah gagal menjadi seorang kakak. Akupun langsung menuruni tangga rumahku dan menuju dapur. Saat sampai di dapur ternyata mama lagi masak.

"Hai ma."sapa ku

"Hai sayang."mama pun tersenyum.

"Masak apa ma?."

"Mama lagi masak nasi goreng kesukaan kamu. Nanti kita makan bareng sekeluarga ada yang ingin mama sama papa sampaikan."jelas mama

Akupun hanya ber oh ria. Menarik kursi meja makan dan menduduki nya. Sambil menunggu mama selesai masak aku memainkan handphone ku.

5 menit kemudian nasi goreng buatan mama sudah selesai dan papa pun langsung keluar dari kamar.

"Mah,tadi mama mau ngomong apa?."tanya ku sambil memasukan nasi goreng kedalam mulut

"Papa aja."

"Jadi papa sama mama udah putuskan kalau Alice akan tinggal lagi disini. Paling besok dia sampai tapi, papa minta sama kamu untuk menjauhkan Allen dari Alice. Karena papa gak mau kejadian 7 tahun itu terulang kembali."jelas papa.

"Pah sebenarnya yang dorong Alice itu bukan Allen tapi aku pah."

"Kamu gak usah membela anak seperti dia Dio! Buat apa kamu bela dia?! Anak gak tau etika seperti dia kamu bela."ucap papa marah. Mama pun hanya diam sambil menatapku dingin.

"Tapi pah..."

"Sekali lagi papa dengar kamu ngebela dia. Jangan berhentiin papa untuk mengusir anak itu dari rumah ini."ancam papa. Akupun hanya diam dan melanjutkan makanku.

*Allen POV

"Makasih ya udah nganterin gue."ucapku sambil tersenyum tulus pada David.

"Santai aja. Yaudah gue pulang dulu ya udah malem."pamit David dan aku pun mengangguk. David pun melajukan motornya dan belok kearah pertigaan. Memasuki rumah dan aku melihat mama,papa,bang Dio sedang makan dimeja makan.

"Wihh lagi pada makan apa nih?"tanya ku sambil menarik kursi meja makan. Papa pun melihatku dingin dan melanjutkan makan seolah olah aku tidak ada.

"Dek Lo mau makan? Nih gue ambilin nasi gorengnya"kata bang Dio.

"Ga.."

"Mama buat nasi gorengnya untuk anak mama dan suami mama bukan buat orang lain."ucap Mama tajam.

"Mama apa apaan sih..."

"Dio ingat ucapan Papa." Bang Dio pun langsung diam dan melanjutkan makannya.

"Maaf kalau Allen ganggu. Tapi Allen udah makan kok. Kalau gitu Allen keatas dulu ya Ma,Pa bang Dio." Dusta ku. Aku pun langsung menaiki tangga dan masuk kedalam kamar tidak lupa mengunci pintu. Melemparkan tas ku ke sembarang arah dan menaiki kasurku.

'Ribet banget anjir jadi gue.
Cuma kesalahpahaman aja sampai gini.
Gak enak di diemin satu keluarga.
Kenapa gue gak mati aja kalau kayak gini.
Capek, selalu di kucilkan.
Capek, selalu di diemin.
Capek, gue capek sama semua ini.'
Batinku. Aku menangis. Menangis lagi karena semua ini.

"Anjing!"teriak ku. Aku mengambil pisau lipat didalam lemari. Setelah mendapatkannya aku langsung duduk di kasurku. Mengusap air mata yang jatuh ke pipi walaupun air mataku terus menerus berjatuhan.

Mengsayat sayat kan pisau itu ketanganku dan darah segar pun keluar dari sana. Aku menahan rasa sakit ditanganku tetapi aku merasa sedikit lega. Setelah beberapa sayatan panjang dan darah segar keluar dari tanganku aku langsung bangkit kekamar mandi kamarku untuk membersihkan darah dari tanganku. Setelah kurasa sudah bersih, aku langsung keluar dan beranjak ke kasur untuk tidur.

******

Holaiii akhirnya selese ugha!

Lama ya update nya? Ngehehehe

Sorry ya kalau ceritanya masih Abal. Entar gue usahain ceritanya jadi menarik okeoke
....

Tapi jangan lupa buat COMMENT DAN VOTE nya.

Bubay😘

SpasmènosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang