Part 35

933 45 4
                                    

"Nih, makan baksonya." Allen tersenyum dan mengambil mangkok berisi bakso tersebut.

Allen menatap sekeliling yang super padat karena jam istirahat.

Didepannya Dara dan Alex yang sedang beradu argumen tentang- entahlah Allen tidak mendengar perkataan mereka.

"Kenapa, nggak suka?" Tanya David yang duduk disamping Allen.

Allen menggeleng dan memakan bakso dihadapannya. Enak. Itu yang pertama kali Allen rasa.

Bisa Allen dengar suara ribut antara Dara dan Alex sudah tidak terdengar membuat Allen mendongak menatap mereka bergantian.

"Kenapa? Udah selesai debatnya?" Cibir Allen.

Dara diam tidak menjawab. Mata dan pikirannya tertuju pada seseorang yang berdiri disamping Allen. Allen menengok kesamping membuat keningnya berkerut.

"Hai, Len." Sapa orang tersebut dengan senyum yang ia tampilkan.

"Mau apa lo disini?!" Bukan. Bukan Allen maupun Dara yang menjawab. Namun Alex yang menjawab sapaan Bella.

Bella mengerut kening menatap Alex, mantannya waktu SMP. Dan saksi bisu antara hubungan Allen dan Bella.

"Gue nyapa Allen bukan lo." Sinis Bella.

"Nggak usah nyari ribut. Lo pergi." Usir Alex tajam.

"Lex, jangan gitu." Tegur Dara.

"Kok lo malah bela dia?! Lo kan tau masalah dia sama Allen!" Gertak Alex.

Dara menghela napas. Dirinya tau bagaimana retaknya hubungan kedua perempuan dihadapannya ini. Dan dapat Dara lihat kebencian yang Alex layangkan pada Bella.

"Gue udah minta maaf asal lo tau." Sahut Bella.

"Maaf lo busuk. Mending lo pergi." Usir Alex untuk kedua kalinya. Bella tersenyum miring lalu pergi dari kantin.

Tiba-tiba jantung Allen berdetak lebih kencang dibanding biasanya. Membuat Allen meringis karena hal itu.

"Nggak usah lo pikirin. Makan lagi," ucap David pada Allen.

Allen mengangguk dan kembali memakan bakso pemberian David dengan pikiran yang melayang entah kemana.

****

"Dar, fokus! Lo kenapa sih semenjak dapet telpon lo jadi melamun terus? Lo nggak denger pertanyaan gue ya?" Gerutu Allen.

Dara terkekeh lalu menggaruk kening yang tidak gatal. Pikirannya sedang buyar karena tadi, Om Sony, ayah Dylan mengatakan kalau Dylan sudah bebas karena seseorang yang mereka tidak kenal.

Sungguh, Dara dilanda takut luar biasa. Takut kalau Dylan menaruh dendam kembali pada Allen.

"Dar, ih!" Sentak Allen.

"Eh iya hehe," kikuk Dara.

"Udah ah gue mau pulang bareng David. Lo pulang sendiri ya. Eh gue lupa, tadi Alex udah nungguin lo diparkiran. Gue duluan ya," pamit Allen pada Dara.

Allen langsung berjalan menuju gerbang sekolah. Menunggu David yang sedang mengisi bensin. Allen menyenderkan punggungnya pada tembok pembatas sekolah. Membalas sapaan teman-temannya yang menyapa dirinya.

Allen sedari tadi kurang fokus karena seseorang berjaket hitam menatapnya dari sebrang sana.

Entahlah, orang itu menatapnya atau tidak. Namun, firasatnya mengatakan dirinya sedang di awasi.

SpasmènosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang