Part 14

2.9K 148 5
                                    


Sudah dua minggu lebih Allen tidak masuk sekolah dan sudah dua minggu lebih pula Allen tidak keluar kamar membuat Alice khawatir. Karena khawatir dengan apa yang terjadi pada kembarannya, Alice masuk kekamar Allen tanpa mengetuk terlebih dahulu dan untung saja pintu tidak terkunci. Alice masuk dan menutup pintu kamar takut takut orang tuanya melihat Alice masuk kekamar Allen. 

"Len?" Tidak ada sahutan dari Allen. Alice membuka pintu balkon dan menghela napas lega karena Allen sedang duduk dikursi. 

"Len, lo kenapa? Lo sakit?" Tanya Alice sambil menepuk pelan pundak Allen. Allen menengok kearah Alice dan memberikan senyuman manisnya. 

"Gue gapapa, lo gak usah khawatirin gue. Gue cuma pusing biasa doang kok,"

"Tapi Len,," "Len hidung lo astaga!" Alice langsung mengambil tisu yang terletak di kasur Allen dan langsung memberikannya pada Allen. Setelah membersihkan noda merah yang keluar dihidung Allen, Alice langsung bertanya. "Lo kenapa sih Len!? Cerita sama gue!" Alice menepuk pundak Allen berkali kali. Dapat dilihat Allen sangat kacau. Muka pucat dan badannya berubah menjadi kurus. Karena tidak mendapat jawaban dari Allen, Alice mengambil handphone Allen diatas nakas. Menghubungi teman kelasnya yang kebetulan sedang mengirim pesan pada Allen. 

"Akhirnya lo nelpon gue Len! Kenapa lo gak masuk masuk? Lo kenapa Len?" Terdengar suara yang amat sangat khawatir dari sebrang telpon yang dapat terdengar jelas ditelinga Alice.

"Ini gue Alice. Lo bisa kerumah gue sekarang juga gak? Kalo bisa naik mobil. Sumpah Vid ini darurat! Gue gak bisa bilang ke nyokap bokap gue, plis Vid lo bantu gue." Alice sangat panik sekarang karen tiba tiba Allen pingsan. 

"Lo kenapa Lice? Kok lo nelpon di hape Allen?" 

"Udah cepet kerumah gue!" Setelah itu Alice mematikan telpon secara sepihak. Alice mendekati Allen yang sudah tidak sadarkan diri. 

"ALICE!" Alice langsung keluar kamar Allen dan tidak lupa menutup pintu. Alice turun kebawah dan menghampiri kedua orang tuanya beserta abangnya. 

"Mama, Papa sama abang Dio mau ke sekolah buat rapat anak kelas 12. Paling sampa sore nanti, kamu jaga rumah ya sayang. Mama pergi dulu." Setelah kedua orang tuanya pergi dengan abangnya, Alice langsung kembali kekamar Allen dan membuka handphone Allen. Ada pesan masuk dari David bahwa ia sudah sampai didepan rumah mereka. Alice langsung memapah Allen keluar rumah. David yang sedang bermain games dihandhponenya langsung kaget melihat keadaan Allen. Tahu bahwa David akan bertanya, Alice langsung mengisyaratkan David masuk.

*****  

"Jadi gimana keadaan Allen, Dok?" Tanya David saat dokter keluar dari ruang Allen dirawat. 

"Apa ada keluarga ?"

"Saya dok,"  Alice langsung bangun dari duduknya dan langsung mengikuti dokter saat dokter menyuruh Alice keruang kerjanya. 

"Dok, apa yang terjadi sama adik saya dok? Dia gak kenapa kenapa kan?" Alice sangat khawatir sekarang. Alice menatap dokter yang memeriksa Allen dengan tatapan tidak sabar.

"Sebenarnya saya agak sedikit ragu untu..." 

"Udah dok kasih tau saya sekarang." Paksa Alice. Doter Radit, dokter yang memeriksa Allen menghela napas pasrah membuat Alice semakin  takut mendengar berita buruk yang terjadi pada Allen. 

"Pasien yang bernama Allen didiaknosa memiliki penyakit kanker darah atau biasa disebut leukimia. Kanker darah atau leukemia adalah kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Sel darah putih merupakan sel darah yang berfungsi melindungi tubuh terhadap benda asing atau penyakit. Sel darah putih ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang.   Pada kondisi normal, sel-sel darah putih akan berkembang secara teratur di saat tubuh membutuhkannya untuk memberantas infeksi yang muncul. Namun lain halnya dengan pengidap kanker darah. Sumsum tulang akan memproduksi sel-sel darah putih yang abnormal, tidak dapat berfungsi dengan baik, dan secara berlebihan. Jumlahnya yang berlebihan akan mengakibatkan penumpukan dalam sumsum tulang sehingga sel-sel darah yang sehat akan berkurang. Selain menumpuk, sel abnormal tersebut juga dapat menyebar ke organ lain, seperti hati, limfa, paru-paru, ginjal, bahkan hingga ke otak dan tulang belakang." Alice diam. Tanpa sadar air matanya jatuh, lama lama air mata itu jatuh lebih deras dan di temani oleh isakan kecil yang tidak bisa ditahan oleh Alice.

SpasmènosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang