07. Senja Galau

103 22 2
                                    

07: Senja Galau

     "Kak Dean!!"

Dean menoleh mencari asal suara yang memanggilnya, "Ya?".

Gadis yang memanggil Dean itu melangkah kecil menuju dirinya yang berada di koridor IPA, "hm. Ini aku ada roti buat kakak" katanya lembut.

"Oh ya, kenalin aku Dis-"

"DEANNN MAY DARLENGG!!" Teriak Dika sambil melangkah menuju dirinya.

Gadis yang memberinya roti mengerjap dan tersentak begitu pula dengan Dean yang terkejut oleh suara horror dari temannya ini

"Yo ma bree" katanya sok akrab sambil merangkul Dean.

"Senja nyariin tuh, lagi galo dia di kelas kesono gih."

Gadis yang berada di depan Dean berfikir keras.

Senja?

Pacar Kak Dean?

"Ini degem lo?" Tanya Deka menyeletuk nyaring.

"Ya enggak lah" jawab Dean santai sambil melirik sekilas ke gadis yang berada di depannya.

"Kak, aku pergi dulu ya" pamitnya manis.

Gadis itu tidak seutuhnya pergi, ia bersembunyi di bawah meja piket lantai 3 tak jauh dari tempat Dean.

"Senja galau noh, cepet bege ke kelas".

"Nggak ah, nanti ditawarin aneka ragam kuenya Jisa, baju couple Mina, sama di interogasi bapaknya".

"Yeu anjrit,"

"Kalo mau sama Senja tuh ya harus gituuu, namanya peraturan."

"Gue kenal tuh cewe yang tadi".

"Siapa?"

"Disha Nediya"

"Adek kelas dari 10 IPA 5"

"Lo tuh bener-bener kenal semua ya?"

"Yoii mamas Dika gituu"

"Cepetan ke kelas anjir, kasian Mbak Soree"

Dika merangkul Dean menuju kelasnya yang berada tak jauh dari tempat Dean tadi, biasanya Dika tuh jadi 'jembatan cinta' yang lain, karena kenal semua nama.
Baru saja mereka berada di ambang pintu, sudah disambut oleh nyanyian bojo galak, serta jogetan nggak jelas.

"YOOO SENJAA PANGERANNYA DATANGG!!" Teriak Dika menyeletuk.

Senja yang sedari tadi tidur menelungkupkan wajahnya ke meja tersentak bangun, melihat ke arah Dean dengan tatapan sayu setengah sadar.

"Jangan lupaa ya nanti jam 7 Malam Una keceriaan mu akan menemani!!" Celetuk Una nyaring sambil memprosikan siarannya.

"Dean kalo mau ke Senja harus beli seserahan, kue ragam Jisa contohnya" sahut Jisa yang duduk di meja guru.

Benar saja dugaanya pasti selalu ditawari jualan anak 11 IPA 4. "Biar makin romantis mesen baju couple di Jihan" ucap Jihan

Dhimas tiba-tiba saja sudah berdiri di depan Dean menatapnya dengan tatapan sulit di artikan. Kali ini sepertinya bakal di interogasi oleh bapaknya yang menjadi panutan para murid.

"Dean, tuh Senjanya samperin" bisik Dhimas, Dean tersentak kaget tak percaya.

"Kutuliskan kenangan tentang cara ku menemukan dirimu...." ucap Jihan saat melihat Dean mulai melangkah menghampiri Senja.

"Salah lagu goblo ih" protes Una.

"Bener ah" kata Jihan yang merasa lagu pilihannya benar.

Dean duduk di sebelah Senja, cowok itu mengelus rambut Senja lembut, "jangan sok galau gitu, apasih yang di galauin?" Tanya Dean sambil terus mengelus rambut Senja.

Gadis itu tersentak kaget, ia kemudian duduk tegak, "lo galauin apa?" Tanya Dean sekali lagi.

"Ah, nggak kok,eung...nggak" jawab Senja salah tingkah.

Galauin lo.

"Jangan galau ya, sayang...." kata Dean manis.

Akh..sudah rusak gue.

Gadis itu diam, jantungnya berdetak lebih cepat.

"Dean mending lo pergi deh, gue mau tidur" usir Senja sambil menggerakkan tangannya.

"Nggak mau," Dean masih tetap duduk dan malah cowok itu menyenderkan tubuh ke bahu Senja.

Gadis itu diam saja, terserah lah apa yang mau Dean lakukan.


Intinya, Senja baper.



a/n:

Senja udah baper huhuhu,
Sen jangan baper dalem-dalem ya nak:)
Huhuhu

Senja ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang