21. Bahagia Selalu Datang Di Akhir

59 14 3
                                    

Senja pov

      Hai, sudah lama tidak jumpa. Ini Senja, kalian ingat?.

Ah, mungkin kalian sudah melupakan ku.

Sejak kejadian beberapa waktu lalu, aku merasa hidupku berubah. Menjadi seperti dulu lagi, Menjadi Senja; si gadis ceria.

Ya mungkin jalan ceritaku absurd dan berantakan. Tapi aku harap semoga kalian menyukainya.

Saat ini, aku lagi berjalan berdua bersama dengan Jia disebelahnya.
Gadis ini selalu menempel bagai cicak.

"Kak, hubungan lo sama Kak Dean gimawna???" Tanya gadis itu memecahkan suasana.

"Ya nggak gimana-gimana" jawab aku seadanya.

Ya karena memang tidak gimana-gimana, Dean hanya membaperkan tanpa memberi kepastian, tapi anehnya, mengapa aku tidak pergi saja?

Kembali lagi ke beberapa waktu lalu, aku pernah ceritakan, bukan?.

Aku bingung memilih antara pergi atau bertahan?

Sial.

Dean sedang berjalan ke arahku, aneh sekali. Dia berpakaian rapi sekarang.

Ganteng.

Ayo Senja, sadar.

"Senja" sapanya lembut.

Aku hanya membalas lambaian tangan dengan canggung.

Jia sudah pergi, gadis itu sudah tidak ada disebelahku.

"Kamu tau kan, kalau bahagia selalu datang di akhir?" Tanya cowok itu mulai serius.

Aku bergidik ngeri melihat tatapan Dean yang seakan-akan aku ini mangsanya. Tapi tetap saja, tak mengurangi kadar ketampanan manusia satu ini.

"Iya lah, bahagia selalu di datang di akhir" jawab ku.

"Mari ikut aku, untuk mengakhiri hubungan tanpa status kita" Dean mengajak ku, ia menjulurkan tangannya.

Pikiran ku melayang seketika.

Dia mengajakku mengakhiri hubungan tanpa status? Berarti......

Aku langsung terperanjat kaget, membuat Dean juga ikut terkejut.

Tunggu. Ini terlalu cepat.

"KAK!"

Suara Jia.

Gadis itu menabok pipi ku kecil.

Bukannya Jia tadi sudah tidak ada? Mengapa dia sekarang berada di sebelahku.

Aku membuka mata, ternyata tadi hanyalah lamunan seorang gadis kecil yang memiliki senyum menawan.

Melamun saja bagai nyata, apalagi kalau terjadi beneran.

Hmmm.

Ini seperti deja vù.

Aku melihat Dean datang lagi menghampiri ku, jelas aku ingat, ini seperti yang ada dilamunanku.

"Ji, Ji, cubit gue sekarang, cubit, Ji."

Jia langsung mencubit lenganku, rasanya sakit. Berarti ini bukan mimpi.

"Senja" sapa cowok itu lembut.

Aku hanya membalas dengan lambaian tangan canggung.

Lalu, aku menoleh ke samping sekilas, benar. Jia sudah tidak ada disampingku.

Ini benar, wah apa aku bisa melihat nasa depan?.

"Sen, kamu pasti suka kan akhir yang bahagia?" Tanya cowok itu lembut.

Cowok ini terkadang terlihat galak, namun sebenarnya lembut bahkan sangat lembut.

"Akhir yang bahagia sebentar lagi akan tiba."

"Bahagia selalu datang di akhir, bukan?" Tanya ku memekik pelan, "jadi, kita mau ngeakhirin hubungan tanpa status?"

Sial.

Kali ini.

Aku ambyar.

Aku ambyar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senja ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang