08. Hujan

103 21 5
                                        

08:Hujan

      Bel pulang telah mengemparkan Star High School, seluruh siswa dan siswi berlarian menuju gerbang, Senja entah lah mungkin dia terlalu cinta pada sekolahnya. Jadinya, cewek itu memilih untuk keluar paling akhir.

Tepat gadis itu melangkah keluar kelas, mulai turun lah rintik hujan kecil yang perlahan mulai membesar, Senja mengernyitkan kening, "gue pulang gimana ya?"

Senja menuruni tangga, belok kanan dan sampai ke tempat loker, gadis itu mengambil jaket miliknya yang berwarna merah. "Nggak sia-sia, he he" gumamnya pelan.

Setelah memakai jaket, Senja berjalan pelan di koridor sekolah, sesekali dirinya mengintip air hujan yang turun.
Saat ia sedang berjalan asik di koridor, kupluk jaketnya ditarik oleh seseorang dari belakang.

"Unaa jangan mulai deh" katanya sebal tanpa menengok kebelakang.

Saat di lobby, Senja merasa ada yang menarik tangannya keluar area sekolah, dan...menarik paksa jaket Senja, "jangan pake jaket dong, cemen" ledeknya.

Tunggu, Senja seperti mengenal suaranya.

"DEAN?!!"

Cowok itu membuka tas Senja yang berwarna peach lalu memasuki jaket merahnya.

Tanpa aba-aba Dean langsung menarik tangan Senja untuk ke jalan, menikmati air hujan yang deras.
Dean menarik tangan Senja untuk ke tempat yang lebih sepi, hampir jauh dari sekolah.

"SEPANJANG JALAN KENANGAN....KITA SELALU BERGANDENG TANGAN..."  Teriak Dean menyanyi sambil mengayun-ayunkan tangan Senja.

"RINAI HUJAN BASAHI AKUU...TEMANI SEPI YANG MENGENDAP..KALA AKU MENGINGATMUU..DAN SEMUA SAAT MANIS ITUU" Teriak Dean mengganti lagu dengan tema saat ini, hujan.

"SEGALANYA SEPERTI MIMPII..KUJALANI HIDUP SENDIRII...ANDAI WAKTU BERGANTII..KU TETAP TAKKAN BERUBAH..." Sambung Senja kegirangan.

"AKU SELALU BAHAGIAA..SAAT HUJAN TURUN..KARENA AKU DAPAT MENGENANGMU..UNTUKKU SENDIRII..O-O-OW" Sambung mereka berdua secara bersamaan.

Jalanan yang dibasahi oleh rintik hujan diubah menjadi panggung konser duet mereka berdua.

Senja merasa senang, ia melompat-lompat kegirangan tanpa melepas pegangan tangan Dean.

Mereka berdua menikmati hujan dengan canda dan tawa, Dean merasa ini hari terbahagianya.

Senja?

Sudah terlelap dalam rasa nyaman yang diberikan Dean.

Mereka meneduh padahal sudah basah seperti ini, aneh.
"Seneng bat!!" Seru Senja kegirangan.

"Kapan-kapan lagi ya oke?" Kata Senja sambil mengacungkan jempolnya.

"Lihat lah dirimu Senja, cantik" puji Dean sambil merapikan rambut Senja yang berantakan.

"Seandainya bisa terus kayak gini" sambung cowok itu sukses membuat Senja ambyar.

"Bersama seorang putri" goda Dean mencolek dagu Senja.

Gadis itu terdiam, berusaha untuk menguasai diri yang sebentar lagi akan tenggelam dalam rasa seperti ini.

"Mau lanjut apa pulang?" Tanyanya bernada.

"Ah pulang-pulang" jawab Senja gelagapan ketika ditatap oleh Dean.

Senja sudah sukses tenggelam dalam rasa nyaman ini, dia ambyar.

Tanpa mereka sadari, makin merasa bahagia, makin ada pula hati yang tersakiti.

"Kalian awas aja, liat apa yang akan aku lakukan"

"Kalian awas aja, liat apa yang akan aku lakukan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


a/n:

HUHUHU kamu siapa? Jangan mencoba merusak Sean ku awas ajaa.

Senja ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang