14. Drama

69 13 3
                                    

14: Drama

    Mendengar kabar bahwa Senja diajak makan malam bersama keluarga Dean, membuat para teman-temannya sibuk. Una mengurusi dress yang akan dipakai, Jihan mengurusi rambut, dan Jisa mengurusi wajah Senja.

"Lo harus paling cantik," kata Jisa sambil memegang brush.

"Mau pake warna apa,? Putih atau merah?" Tanya Una memegang hanger kedua dress, putih ditangan kanan, dan merah ditangan kiri.

"Hm, putih bagus" jawab gadis itu.

Jihan menyisir rambut Senja yang panjang dan halus, "bagus bat heran" puji gadis itu, membuat Senja terkekeh malu.

Setelah semua selesai, Senja memakai riasan naturan namun tetap cantik, dibalut dress berwarna putih lengan pendek selutut.

Tepat, pukul jam 7 malam, Dean sudah menunggu gadis itu di depan gerbang, menyenderkan tubuh ke mobil berwarna hitamnnya.

"Selamat malam tuan putri, Senja."

Senja merona malu mendengarnya lalu masuk kedalam mobil Dean, duduk di samping kemudi.

Canggung.

"Mama ngajak lo tau" kata cowok itu mencoba mencairkan suasana.

"Oh? Ya?"

"Iya, dia kek seneng gitu, tapi dia juga ngajak temen dia" ucap Dean kecewa.

"Lah? Gue kira gue tamu special" Senja berusaha untuk kuat walaupun hatinya sama kecewa.

Padahal bukan mertua(masih calon).

Tapi...., kenapa ada rasa kecewa???

Padahal bukan siapa-siapa, tapi...., ada yang mengganjal, aneh.

***

   Senja dan Dean masuk beriringan, wajah Dean yang lebih dari kata sempurna, begitu pula dengan Senja yang lebih cantik dengan dress yang membalut tubuhnya.

"Ma, kenalin ini, Senja," kata Dean kepada mamanya, yang awet muda kalau dilihat-lihat.

"Senja, tan," ucap Senja lembut, diakhiri senyum manis.

"Panggil mama aja".

Senja duduk disebelah Dean, di depannya masih tersisa bangku kosong, entah untuk siapa.

Tak lama mereka duduk, datanglah pasukan keluarga yang sangat menyilaukan mata, "Kak Dean?!!" Panggil salah satu gadis langsung berlari memeluk Dean.

Senja menghela nafas berat, berusaha menahan cemburu.

"Disha, duduk sayang," kata wanita yang mungkin ibu dari gadis itu.

Disha?

Disha duduk tepat di depan Senja, gadis tersenyum dibuat-buat saat melihat Senja.
Senja geram, jengkel, melihat interaksi Dean dan Disha.

Apakah mereka dijodohin?????

Huftt, drama apalagi yang kau buat, semesta.

Cukup lama mereka semua makan malam serta berbincang, Dean mengajak Senja ke kamarnya, katanya sih mau kasih kejutan.
Senja mengekori cowok itu sesekali menoleh ke Disha, yang sepertinya cemburu. Tapi entahlah.

Senja melangkah masuk ke kamar yang di dominan warna biru khas cowok, ia sempat mengerjap bagaimana kamar cowok ini sangat rapi?.

"Nih," kata pemuda itu memberi kotak kecil berwarna hitam.

Senja menatap seakan bertanya, 'ini apa?'.

"Cincin dari mama, buat gadis pertama yang udah ngambil hati anak cowok satu-satunya" jawab Dean manis.

Senja ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang